Extra Part (1/3): Istri Iqbaal

29.6K 1.7K 135
                                    

HELLOW!🙈
HAPPY SUNDAY. hehe.

Author POV

Sepasang kekasih yang sedang berbahagia itu kini tengah berada di sebuah tempat--yang romantis bagi remaja yang sedang berpacaran--, bercerita satu sama lain untuk mengisi quality time mereka.

"Sumpah, aku gak nyangka bisa ke tempat kayak gini." (Namakamu) tersenyum, matanya masih dimanjakan dengan apa yang ada di bawahnya saat ini.

Iqbaal ikut tersenyum, ia memang sudah mendesain tempat ini agar benar-benar sesuai dengan apa yang (namakamu) cita-citakan.

Rumah pohon di tepi danau, dengan taman bunga dan tempat bersantai, juga sampan kecil yang melengkapinya. Tak lupa juga, Iqbaal sudah menghias rumah pohon itu dengan foto-foto mereka berdua, ada yang sendiri dan bersama, juga lampu warna warni yang melingkari pohon, ini benar-benar sama persis dengan apa yang (namakamu) inginkan.

"Senyum terus. Pandangin danau sama tamannya mulu. Terus aku kapan dipandanginnya?" Kata Iqbaal menggoda.

(Namakamu) memukul lengan Iqbaal, masih tersenyum. Sumpah, ia yakin senyumnya ini tidak akan luntur sampai ia tua nanti.

"Kamu kok tau banget sih tempat yang aku impiin ini?" Kali ini, tatapan (namakamu) hanya pada Iqbaal.

Iqbaal mengangkat telunjuknya, membuka laci yang ada di rumah pohon ini.

"Taraaa!" Tangannya mengulurkan buku diary (namakamu) berwarna pink.

"AAAA. DIARY AKU!" (Namakamu) langsung merampasnya. "DASAR PENCURI!"

Itu adalah diary (namakamu), diarynya dari ia kelas 6 sd. Dan disanalah tertulis segala curhatan dan keinginan (namakamu). Termasuk rumah pohon di tepi danau ini, ia ingat sekali, bahwa keinginannya yang itu ditulis saat ia tergila-gila dengan film 'my heart' yang dibintangi Yuki Kato. Dan ia sangat tidak menyangka jika keinginannya ini terwujud.

Iqbaal masih terkekeh. "Pencuri apa dulu nih?" Alisnya naik turun.

"Pencuri diary lah!" Balasnya dengan pukulan lagi.

"Bukannya. Pencuri hati kamu." Lagi-lagi Iqbaal menyeringai.

"Iqbaaalll!!" Teriak (namakamu) gemas. "Kamu tuh belajar dari siapa sih ngegombal gini? Temen kamu di Amerika yang mana yang bikin kamu gini!" Mata (namakamu) melotot lucu.

Dengan gemas Iqbaal mencubit pipi gemas (namakamu). "Mana ada belajar gombal sih. Aku itu belajar jadi cowok yang pantes buat kamu di masa depan nanti."

"TUH KAN! GOMBALAN RECEH LAGI. UH SANA, PERGI AJA SANA KE AMERIKA LAGI!"

Iqbaal hanya tertawa, entahlah ia sangat senang jika menggoda (namakamu).

"Wait, aku diusir?" Tanya Iqbaal baru sadar akan ucapan (namakamu).

"Bukan ngusir, kan emang kamu harusnya disana 6 taun kan? Kenapa baru 4 taun kamu udah balik?"

"Jadi, kamu gak suka aku balik lebih awal?" Wajah Iqbaal dibuat murung.

"Ih, apasih, alay deh." (Namakamu) lagi-lagi memukul sambil tersenyum. "Lagian kamu gombal mulu, dan lagian kamu juga belum cerita, kenapa kamu pulang saat kamu disana baru 4 taun."

"Ya ampun, aku lupa." Kekehnya.

"Tuh."

"Iya, iya, jadi, ternyata aku udah selesai kuliah disana, aku juga udah sarjana. Ya karna emang aku cuma 4 taun disana, dan pas aku bilang 6 taun--" Iqbaal melirik (namakamu) yang penasaran dengan menahan tawa. "Aku cuma boongin kamu--"

She's (Namakamu) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang