40. Papa! Mama!

19.4K 1.6K 110
                                    

Author POV

Lelaki tua itu terus berlari menjauh dari rumahnya sendiri. Bahkan ia sudah berlari–mungkin–sejauh 9 km. Dalam keadaan panik dan takut, membuatnya semakin lelah.

Tidak peduli dengan beberapa orang yang ia tabrak, karena tujuannya hanya satu, pergi menjauh.

Tangannya kotor, hatinya hitam, pikirannya sudah tidak waras, tapi perasaannya masih benar, ia merasa senang menemukan anak perempuan satu-satunya karena seorang remaja lelaki.

Jangan salahkan ia akan semua yang sudah terjadi, karena ia sangat bad temper. Saat menerima penolakkan dari (namakamu), semula hatinya sudah sedikit bersih, tertutupi lagi dengan penolakkan itu.

Tadinya ia sudah sangat senang saat ia akan bertemu dengan anaknya, walau anaknya akan menjadi target pembunuhannya.

Ya, Faiq Al-Ghifary. Ayah biologis dari Irzan Faiq dan (Namakamu) Ramadhanty Faiq adalah seorang pembunuh bayaran. Ia sudah terjebak dengan dunia hitam itu sejak masih kuliah, ia sempat berhenti karena memiliki anak, tapi dilanjutkan lagi saat Istrinya mengkhianatinya, berselingkuh dengan pria lain.

Faiq sudah lama mencari keberadaan kedua anaknya itu, sampai akhirnya, kliennya, seorang remaja lelaki bernama Ari, menyuruhnya membunuh (namakamu), yang tak lain dan tak bukan adalah anaknya sendiri. Awalnya ia tidak mau, karena (namakamu) adalah darah dagingnya namun semua itu berubah saat mendapatkan penolakkan dari (namakamu).

(Namakamu) tidak mengakuinya sebagai Papanya. Dan itu membuat hatinya sakit.

Faiq menjadi sedih saat bayangan (namakamu) menolaknya melintas di pikirannya. Karena dengan memikirkan itu, membuatnya menjadi tidak fokus.

Alhasil, Berkali-kali ia menabrak orang dan mencoba tidak peduli. Sampai akhirnya ia menabrak seseorang yang diikuti dengan jeritan yang ia kenal suaranya.

Mencoba fokus dengan orang—yang ternyata perempuan—yang ia tabrak. Faiq sedikit menunduk dan tangannya terulur begitu saja melihat perempuan itu selesai membereskan barang yang ia bawa.

"Anda ini gimana sih? Jalan itu pakai mata, apa anda katar–" Ucapan perempuan itu berhenti saat melihat wajah yang sangat ia kenal.

"Indah?"

"Fa-faiq?"

Perasaan yang tadinya hancur kembali bangkit menjadi senang. Indah, istrinya, Mama dari Irzan dan (Namakamu).

Dengan sekali tarikkan, tubuh Indah sudah ada di pelukkannya.

💠

(Namakamu) melihat itu, melihat Iqbaal terbujur kaku di atas ranjang. Tangannya terus menggenggam tangan dingin Iqbaal. Seolah memberikan kehangatan, agar Iqbaal dapat terus selalu bersamanya.

Hatinya tidak berhenti mengucapkan doa untuk Iqbaal, agar ia cepat sadar dari komanya. (Namakamu) tidak tau harus menyalahkan siapa atas kejadian yang menimpa Iqbaal.

Jujur, awalnya ia memang kaget saat mengetahui orang yang menculiknya adalah Papanya. Papa yang tidak pernah dekat dengannya, Papa yang sudah pergi meninggalkannya sejak kecil. Dan anak mana yang tidak kaget? Saat mengalami hal itu lalu dipertemukan lagi dengan Papanya dengan cara yang tidak mengenakkan, yaitu penculikkan.

She's (Namakamu) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang