Part 19

991 84 4
                                    

Kaguya sudah was - wasan. Dan Yuki sedikit membuka matanya. Dia mulai duduk dan melihat ke arah Kaguya.

"Kamu..." kata - kata Yuki langsung di dului Kaguya.

"Aku harus pergi sekarang. Tolong jaga Zuni sampai bangun. Aku pergi dulu" Kaguya pergi.

"Tunggu ! Kenapa sih dia ?!" Yuki terdiam dan menunggu Zuni bangun.

Sementara Kaguya berlari dengan cepat ke bus. Di perjalanan dia sudah memakai jeket seseorang. 'Ini jeket Yuki ! Sudahlah' kaguya memakai jeket itu dan menutupi wajahnya. Untung saja di halte sudah ada bus yang menunggu. Langsung saja Kaguya masuk dan duduk. Di lihatnya jam. 'Sudah jam 1 perubahnku tidak terasa sama sekali !!!' Miyu melihat ke arah kaca. Dia sudah kembali.

"Ku harap mereka baik - baik saja" doa Miyu.

Tiba di rumah Miyu langsung berendam dan memakai piyamanya. Dia tidur. Di pagi harinya. Miyu bangun seperti biasanya. Dia berjalan kaki ke sekolahnya. Tidak lupa dia membawa jeket Yuki. 'Bagaimana aku akan memberi tau tentang jeket ini ?! dan hubunganku dengan Kaguya ?!' Miyu sedikit binggung. Di kelas semua orang sedang bergosip. Miyu duduk di kursinya seperti biasa.

"Kamu dengar ?! Ada pembataian di taman. Semua orang di sana mati " kata cowok.

"Benar kah ?! Ih.. ngeri deh. Kalau aku sih gak mau mati sia - sia kayak mereka" seorang cewek sok jijik.

"Hai" suara Yuki mendekati mereka.

"Hai juga bro. Kamu udah dengar tentang pembantaian di taman ?" tanya cowok.

"Udah kok. Aku tadi dengar dari berita pagi. Semuanya mati ya !?" senyum Yuki.

Miyu hanya diam. Tapi dia sangat heran dengan tingkah Yuki. 'Aku tidak mau tau lagi. Dia itu baik atau jahat sih ?! Tapi aku malah kepikiran. Sudahlah !' Miyu bingung. Setelah itu guru masuk. Seperti biasanya yang di lakukan Miyu. Dia sedang asik membaca buku lain di mejanya. Dan guru tidak lagi menegurnya. Ya memang guru pada kesal. Namun karena kepala sekolah yang memerintah ya sudahlah. Istirahat. Miyu mau bergegas ke perpustakaan. Namun...

Zuni

Ku buka mataku sedikit demi sedikit. Yang terlihat hanyalah Yuki.

"Kenapa kamu di sini ?! Mana Kaguya ?!" tanyaku padanya.

"Dia sudah pergi dari tadi. Mungkin ada hal yang mendadak" katanya datar.

Dia tidak melihatku sedikit pun. Aku tidak menyangka akan bertemu dengan Yuki di sana. Bagaiman bisa dia menjadi seperti ini ?! Tadi tidak salah ada cowok yang memberiku minuman. Lalu aku jadi pusing. 'Jadi itu beneran Kaguya ?!' senangku. Lalu Yuki menatapku tajam.

"Jangan beritau orang lain. Kalau sampai ada yang tau...." dia menatapku tajam.

"Baiklah aku mengerti. Tapi kenapa kamu bisa menjadi seperti ini ?! Padahal kamu populer di kalangan anak sekolah" tanyaku.

"Ini bukan urusanmu" dia pergi begitu saja meninggalkan ku sendirian.

Aku pun pulang dengan jalan kaki. Tiba - tiba ada suara ambulance menuju arah taman. Tapi aku gak peduli lagi dan pergi pulang. Di rumah aku mandi. Setelah itu menggosok gigi. Dan terlintas lah suatu hal di benakku.

"Kya......" teriakku.

"Ada apa sayang ?!!" tanya ibuku panik.

"Bukan apa - apa ma..." aku berlari ke kamar tanpa peduli dengan ibuku.

Di kamar langsungku kunci kamar dan menjatuhkan tubuhku di kasur. 'Aku berusaha menciumnya !' mungkin wajahku sudah menjadi tomat sekarang. Pagi harinya aku pergi sekolah dengan hati bahagia. Pelajaran pun terasa menyenangkan. Pada hal... 'Apa dia akan membenciku?! Aku tidak peduli. Yang penting aku harus mendapatkan Kaguya' tekat membara kembali tumbuh. 'Pertama - tama aku akan curhat ke Miyu. Agar aku bisa tau tentang Kaguya lebih banyak' senyumku licik.

SUSAHNYA JADI COWOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang