haiiiiiiiii, apa kabar temen-temen wattpad? ada yg nunggu lanjutan msb kan? *semogaadaya* akhirnya aku update saudara2 hehe. maaf ya kalo kelamaan. aku sebenernya mau ngepost kemaren2, cuma ada konflik batin gitu deh wkwk jadi uring2an *banyakalasan*
doakan autor abal ini bisa menyelesaikan cerita yg udah menahun dan karatan ini yaaa wwkwk. yang misalnya dulu pernah baca dan udah lupa, mending aku saranin baca dari awal lagi(?) biar ga lupa ceritanya terus dapet feelnya (kalo ada sih wkw), karena akupun sebelum membuat lanjutannya aku baca ceritanya dri awal wkwkwk :v
terakhir, makasih banyak buat teman2 wattpad yang udah baca msb dari dulu sampe sekarang, yang udah vote dan coment juga makasih banyak yaaa
oiya, buat yg kirim pesan di dinding atau lewat inbox, mungkin ga akan aku bales, soalnya ituu udah lamaa banget gaenak rasanya aku mau bales, masa pesan tahun lalu aku bales hari ini, rasanya gimana gitu hehehe tapi mulai hari ini insyaallah kalo ada yg kirim pesan bakal aku balas ;)
eh satu lagi, mungkin lanjutannya bakal dipost beberapa hari lagi atau ga seminggu lagi, tergantung respon hihi. ada yg keberatan kah? wkwkwk
okedeh, selamat membaca ya temen2, ditunggu vote dan komennya :D
****
Sekarang aku tahu kalau aku mulai tidak waras.
Aku masih saja berpikir bagaimana bisa sekarang ini aku duduk di samping David; cowok aneh yang selalu memanggilku 'sweetie', tidak waras, berbahaya, mengemudi dengan kecepatan setan seolah ia adalah pembalap professional, dan aku benar-benar tidak habis pikir mengapa sekarang aku berada di dalam mobilnya.
Badanku gemetaran, tentu saja. Aku bahkan masih tidak percaya kalau sekarang aku sedang melaju di tengah jalan. Harusnya aku menolak David, mengambil makananku di depan pintu, menikmatinya, lalu kembali tidur sepanjang hari. Harusnya aku menyuruh David pergi, kalau perlu memaksanya terjun dari jendelaku.
Tapi nyatanya, entah setan apa yang menguasai diriku 15 menit yang lalu, aku malah mengangguk—membuat David tersenyum sangat lebar—, mengambil jaket (jaket yang diberikan Davis tentu saja, itu sudah jadi favoritku), memakai sepatu, dan ikut bersamanya.
Bahkan aku baru sadar kalau aku keluar melewati jendela. Kalau Davis melihat kamarku, aku yakin dia menganggapku minggat dari rumahnya.
"Jadi, kau mau kemana hari ini, sweetie?" Mungkin karena aku terlalu tegang, aku tidak menyadari David mulai menurunkan kecepatan mobilnya. Aku menoleh kearahnya. David memasang senyum yang menjengkelkan.
Aku tidak menjawab. Aku justru mengatur napasku dan mengelap keringat dingin yang dari tadi mengalir. Terlalu laju tadi, sanking lajunya aku benar-benar tidak sadar kalau jantungku melompat sangat keras.
"Sweetie?" David menoleh ke arahku. Kepalanya bahkan maju ke arahku. "Sweetie, kau mau kemana? Hm?" Mataku melotot, bukan karena kesal karena ia menatapku sambil bersiul, namun karena kami hampir saja menabrak mobil di depan kami seandainya saja aku tidak memukul kepalanya dan berteriak.
"Sialan kau, David. Lihat ke depan saja, bodoh! Aku hampir mati!"
David hanya cengengesan. Aku tidak tahu dia sadar atau tidak, tapi mobil ini kembali melaju sangat cepat sehingga aku kembali berteriak, "David!"
"Ya?" Ia menatapku polos.
"Berhenti."
"Apa?"
"Berhenti."
"Kenapa?"
Aku mendengus, "Sudahlah, berhenti saja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sleeping Beauty
Teen FictionIni cerita tentang Alice. Gadis berumur 16 tahun yang mengidap penyakit Syndrom Kleine-Levin. Kau tahu? itu penyakit langka. Kau bisa tertidur selama berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Tapi, suatu hari, ketika ia terbangun, ia be...