2. Salah Sasaran

8.4K 711 829
                                    

"Cause one of these things is not like the others. Livin' in winter, I am your summer. Baby doll, when it comes to a lover, I promise that you'll never find another like ..."

ME! ⏯ Taylor Swift ft Brendon Urie

S W E E T
R E V E N G E

Ketika Gista berjalan menyusuri lorong, sebagian murid menatapnya seolah-olah mengatakan "Apa yang dia lakukan?" Gista punya jawabannya dengan memutar mata dan mengibaskan rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Gista berjalan menyusuri lorong, sebagian murid menatapnya seolah-olah mengatakan "Apa yang dia lakukan?" Gista punya jawabannya dengan memutar mata dan mengibaskan rambutnya. Sebentar lagi ia akan sampai di kantin dan melancarkan rencananya untuk balas dendam kepada mantannya.

Tak satupun dari mereka yang melihat cewek itu seperti biasanya. Semua orang menggambarkan Gista sebagai cewek yang paling unik ketika mereka mengenalnya. Bagi dunia luar, orang berpikir Gista pemalu dan pendiam. Kesya-sahabatnya itu akan memberi pelajaran mengenai rencana Gista hari ini.

Kesya pasti mengira bahwa temannya itu sudah gila. Terkadang, Gista juga merasakan hidupnya benar-benar seperti itu.

"Lo serius mau lakuin ini?" Kesya bertanya, mencoba menahan tangan Gista ketika memegang satu botol di tangannya itu.

"Harus gue jelasin lagi?"

"Ta, lo akan mempermalukan diri lo sendiri di depan semua orang nanti," Kesya memperingatkan.

"Gue nggak peduli, Sya!" kata Gista, ia tersenyum licik sambil mengurusi botol racikan yang akan dipersiapkan untuk mantannya. "Percayalah, ini akan berhasil." lanjutnya.

Kesya menyapu wajahnya dengan desahan kesal-tanda bahwa dia sudah merasa khawatir melihat upaya Gista tidak akan menyerah. Bagi Gista, pembalasan tetaplah menjadi pembalasan dendam. Itu tak akan berubah meskipun Kesya menginginkannya. Gista sedang mengalami masa sulit sejak pacarnya, Ravi memutuskan hubungan untuk alasan tidak jelas beberapa Minggu lalu. Ia ingin sekali melupakan hari kutukan itu, namun sulit untuk Gista melenyapkan semua itu dari otaknya.

"Gue heran, sebenernya apa yang buat lo sampai diputusin sama Ravi?" tanya Kesya.

Gista memalingkan wajahnya, seolah ia tak mau menjawab pertanyaan itu.

"Ta, gue tau lo udah cerita soal ini sama gue. Tapi gue nggak pernah tau kejelasannya."

Gista memutar matanya, meletakkan botol racikan itu di atas meja lalu mengambil sandwich dan menggigit dari genggaman tangannya. "Karena gue mau cowok itu rasain apa yang gue rasain. Ini satu-satunya cara agar dia bisa menerimanya." jelas Gista.

"Hanya itu?" Kesya menaiki alisnya.

"Dan ..." Gista terdiam dan menghela napasnya. "Sya, ini adalah pembalasan dan lo tau itu, kan?"

"Lo mau balas dendam apa?" Kesya masih bertanya, meskipun dia sudah memiliki jawabannya.

Gista menyeringai padanya, meraih botol racikan itu dan mengocoknya. Tetapi isinya bukan hanya sekedar air saja, cewek itu sudah mencampur adukkan saus tomat yang beradu menjadi warna merah pekat. Untuk mempermanis di dalamnya, Gista juga menambahkan soda agar setelah ia membuka di depan targetnya pasti meledakkan emosinya.

"Lo adalah orang paling bodoh, paling tolol, paling gila yang pernah gue kenal! Dia akan semakin benci sama lo dan ..." Kesya terdiam untuk menjernihkan emosinya. "Ta, gue cuma nggak mau lo dalam masalah nantinya." lanjut Kesya, berbicara dengan lembut.

Gista tahu, masalah saja sudah menantinya sejak ia lahir. Gista tetaplah menjadi tidak peduli seberapa besar risiko yang ia ambil untuk melakukan ini kepada Ravi.

Hari ini Ravi Moreno mengenakan baju seragam sekolahnya dengan sempurna, tentu terlihat sangat bersih dan rapi. Pada akhirnya, Gista tidak bisa menahannya lagi, hari pembalasan dendam kepada mantannya itu sudah hampir memuncak.

Suasana kantin mulai terlihat sangat ramai, Gista dan Kesya duduk tak jauh dari tempat Ravi dan kedua temannya itu menongkrong bersama. Ravi memegang gitar dan melantunkan lagu kesukaannya, sementara kedua temannya sibuk menonton sambil ikut bernyanyi. Namun, ini merupakan hadiah penyesalan Gista telah jatuh hati pada cowok itu.

"Ta, lo jangan bego apa!" Kesya mengeluh.

"Gue akan bertindak seperti gue juga membencinya," jawab Gista.

"Yaa, lo bener. Hanya ada garis tipis antara cinta dan benci, tapi lo akan mengambil risiko besar!"

"Gue udah pikirin semuanya, lo akan aman dan nggak dipermalukan," ucap Gista.

Sebelum Gista berdiri, Kesya menahan lengannya dan membawa Gista duduk kembali. "Tapi gue satu-satunya temen lo, Ta! Jelas gue akan terhubung sama eksperimen lo itu." kata Kesya.

"Oh, ya?" Gista seolah tersentak merasa tersinggung. Pada kenyataannya, Kesya memang benar satu-satunya teman di sekolah ini. "Lo akan baik-baik aja. Percaya sama gue." katanya.

"Terserah lo, lakukan eksperimen sama mantan lo itu!" kata Kesya, wajahnya tampak kesal sekarang dan matanya melirik sesuatu di belakang Gista.

Gista menoleh ke arah Ravi, berjalan untuk menghampiri cowok itu dan menyeringai sambil menyembunyikan botol racikan soda di belakang tangannya. Ravi pura-pura tidak menyadari kedatangan Gista dari arahnya. Tepat pada saat semua temannya mulai beranjak dari tempatnya untuk pergi, Gista mengubah rencananya untuk kembali menyembunyikan senjata itu di belakang.

Targetnya berhasil meninggalkan kantin sebelum Gista memulai rencananya. Dari arah lain, Kesya sudah mengelus dada dan bisa bernapas lega untuk kegagalan temannya itu.

Eskpresi kemarahan terlihat jelas pada wajah Gista, ketika ia berbalik untuk menghampiri Kesya, tiba-tiba saja tepat pada satu titik-Gista menabrak tubuh seseorang, botol digenggaman tangannya tumpah ke seluruh seragam putih cowok itu. Gista kali ini tidak berpura-pura menyesal, cewek itu terkesiap dan mengambil satu langkah ke belakang, menatap noda merah dan bau tak sedap dari tubuh cowok di hadapannya.

Keduanya berdiri kaku, kepala cowok itu menunduk sambil menatap seragamnya telah berubah warna dan seluruh area kantin berubah menjadi hening sampai cowok itu menatap kedua bola mata cokelat muda Gista paling sempurna dengan menggeram.

"LO!"

Sial, salah sasaran!

☄☄

Bab kedua nggak sampe 1K word karena memotong untuk bagian selanjutnya. Jika kalian suka tolong kasih bintang kecilnya dan kalo mau dibaca tinggal masukin ke library kalian dan kasih komentar lucu, sedih, marah atau kritik sarannya.

S W E E T
R E V E N G E

Jangan lupa nonton trailernya 😝


••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang