"Here's the thing: you're in love with a version of a person that you've created in your head, that you are trying to but cannot fix."
In My Head ⏯ Ariana Grande
S W E E T
R E V E N G E☄☄
Selama beberapa menit Kesya merasa bosan melihat temannya itu terus saja melamun. Lagi-lagi melamun dan mungkin itu hobinya. Ingin sekali Kesya mengetahui apa isi lamunannya itu, tetapi Gista tidak membagikan apapun yang terjadi dalam masalahnya.
"Ta,"
"Hm."
"Lo mikirin apa?" tanya Kesya.
"Damian."
"Untuk apa lo mikirin dia?"
"Bukan dianya, sih," jawab Gista, cengengesan.
"Terus siapa?"
"Teman-temannya."
"Lo mikirin mereka?" Kesya menyelipkan helaian rambut karamel di belakang telinganya. "Maksud lo si Ojan, Rio dan satu lagi ..." Dia terlihat mencoba berpikir untuk mengingat beberapa temannya Damian.
"Eros?"
"Cowok itu juga misterius dan keliatan ganteng, sih, tapi ada satu orang lagi yang paling misterius," kata Kesya.
"Velisia?"
"Nah, cewek si tatapan misterius!"
"Tatapan misterius?" Gista bingung mendengarnya di depan Kesya. "Apa masalahnya?" tanya lagi.
"Lo jauh-jauh aja dari Velisia,"
"Kenapa?"
"Pandangan buruk!"
Gista semakin tidak mengerti apa maksud perkataan Kesya mengenai Velisia. Jika benar Velisia memiliki tatapan buruk untuk semua orang, bisa saja Gista menjadi salah satu orang yang terkena pandangan buruk dari cewek itu.
Tapi dari mana dia bisa memberikan pandangan buruk untuk semua orang? Aneh.
"Gue pernah tau kalo Velisia nggak pernah suka sama semua cewek yang jadi pacarnya Damian," Kesya mulai bercerita.
Gista menoleh pada Kesya dengan rasa penasaran. "Sebabnya?"
"Rumor Velisia kalo dia diam-diam menyukai Damian, sahabatnya sendiri!"
Gista bingung harus mempercayai atau tidak. Tapi dari cara Kesya bercerita tentang cewek itu-sedikit penasaran ingin mengetahuinya lebih lanjut.
Mungkin saja Velisia benar-benar menyukai Damian?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Revenge
Teen Fiction[SELESAI!] • [BEBAS MEMBACA!] Gista Evaniera sudah mempersiapkan segala rencana untuk balas dendam kepada mantannya yaitu, Ravi Moreno. Siapa yang menduga kalau rencananya telah menjadi Boomerang bagi dirinya sendiri? Gista menempatkan posisinya pal...