25. Diskusi Masa Lalu

627 151 518
                                    

"I'm so over all this bad luck, but just don't tell me what you see. You're staring while I'm blinking It's always gonna stay the same."

You Don't Know ⏯ Katelyn Tarver

S W E E T
R E V E N G E

S W E E TR E V E N G E

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☄☄

Situasi lapangan sedang ramai oleh anak futsal yang berlatih, sepertinya Gista cuma bisa membuang-buang waktu jika hanya berdiri di pinggir lapangan sambil memandang salah satu cowok yang sibuk menendang bola ke arah gawangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Situasi lapangan sedang ramai oleh anak futsal yang berlatih, sepertinya Gista cuma bisa membuang-buang waktu jika hanya berdiri di pinggir lapangan sambil memandang salah satu cowok yang sibuk menendang bola ke arah gawangnya. Gista tak bisa menunggu lagi, ia segera melangkah menuju tengah lapangan untuk menghampiri cowok itu.

Ketika kakinya sudah tiba di tengah-tengah lapangan, Gista memerhatikan beberapa cowok berkaos futsal sedang memandangi kehadirannya. Beberapa dari mereka cukup tampan, tapi tidak membuahkan hasil menarik perhatian Gista Evaniera.

"Lo ngapain ke sini, Ta?" tanya Ravi, wajahnya yang berkeringat terhapus oleh usapan tangannya.

"Gue pengen ngomong sama lo sebentar aja,"

"Tapi gue lagi sibuk, Ta, gue udah bilang lo tunggu di sana aja nanti kita bisa ngobrol panjang lebar setelah gue selesai latihan." ucap Ravi, wajahnya berpaling dari tatapan Gista ke teman-teman futsalnya.

Gista tak mampu lagi menunggunya, ia sudah lelah menunggu dan sekarang langsung menahan tangan Ravi lalu menariknya ke pinggir lapangan.

Ravi mendengus, kedua tangannya masih memegang bola futsal lalu dia berikan dengan menendangnya ke arah gawang. Bola itu berhasil masuk hanya satu kali tendangan, Gista masih belum melupakan kalau mantan pacarnya itu adalah ketua tim futsal sekolah Bannister. Jadi, tidak ada salahnya jika Ravi memasukkan bola semudah itu.

Sekarang tatapan Ravi memandang Gista dan menunggunya untuk bicara. "Lo mau ngomong apa?" tanyanya.

"Soal Arthur."

"Arthur?" Ingatan Ravi mulai bekerja untuk mendapatkan ingatan tentang nama itu dari memori otaknya. "Oh, dia yang kemarin coba kurang ajar di rumah lo, kan?" tebaknya.

Sweet RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang