[SELESAI!] • [BEBAS MEMBACA!]
Gista Evaniera sudah mempersiapkan segala rencana untuk balas dendam kepada mantannya yaitu, Ravi Moreno. Siapa yang menduga kalau rencananya telah menjadi Boomerang bagi dirinya sendiri? Gista menempatkan posisinya pal...
"You can tell me when it's over, if the high was worth the pain. Got a long list of ex-lovers. They'll tell you I'm insane, 'Cause you know I love the players and you love the game."
Blank Space ⏯ Taylor Swift
S W E E T R E V E N G E
☄☄
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ravi masih tertawa girang melihat ekspresi sakit di wajah Gista. Cewek itu sangat marah tetapi---yang paling penting ... ia malu. Gista tidak ingin menampar Ravi untuk kesekian kalinya dan itu bukan balas dendam terbaik untuknya. Telapak tangan Gista kesemutan hanya memikirkannya.
Mereka berdiri di sana, Nadin cekikikan dan Gista melihat Damian dengan tatapan penuh kekesalan padanya. Sebelum Gista melarikan diri, ia memerhatikan kembali Damian mulai beranjak dari duduknya. Jangan bilang dia mau ikut mempermalukan gue lagi? pikir Gista.
Langkah cowok itu semakin cepat ke arahnya, ekspresi kemarahan yang pernah Gista lihat di wajahnya sudah hilang. Digantikan oleh ... apa yang dia lakukan?
"Ini dia, Sayang," kata Damian, lalu mengambil posisi duduk di sebelah Gista dengan berkata 'sayang' dalam ucapannya sendiri.
Apa maksudnya?
Gista menoleh cepat kepada Damian, menajamkan tatapannya. "Lo---" Ia tercekat saat Damian meraih tangan halus milik Gista dan mendekatkan tubuhnya erat-erat, bahkan sebelum Gista bereaksi.
Semua orang dipenuhi dengan penasaran, aneh, kebingungan melihat aksi Damian dan Gista di kantin sekolah lagi. Mereka membuat kejutan tak terduga. Ini pengakuan dari Damian, dan mereka semua tahu bahwa cowok itu sepertinya adalah pemain yang paling buruk.
Mengapa? Mengapa harus dia yang menolongnya? Gista menarik napas kesal, tangan Damian diletakkan dengan lembut di pundaknya ketika cowok itu menatap Ravi di sebelah kanan Gista, Ravi mengerjap tak percaya.
"Jadi ini pacar baru lo?" Ravi bertanya sambil menunjuk pada Damian.
"Ada masalah?" Damian bertanya balik.
Ravi terdiam dan menghela napas dalam-dalam untuk tidak terburu-buru memikirkan semua ini adalah kenyataan.
"Ya! Kita bersama sekarang. Benarkan, Gista?" Cowok itu memandangnya sangat dekat.
Sial, ini kehancuran! Tetapi menarik. Gista menyeringai seperti biasanya pada Ravi. Ini bisa menjadi cara agar Gista balas dendam kepada mantannya itu.
"Ya ... benar, gue sekarang sama Damian," ucap Gista dengan membalas rangkulan tangan Damian. Terpaksa!
Ravi tak mampu berkata apa-apa lagi, mulutnya terbuka menganga lebar.
