24. Lebih Pahit Daripada Manis

1.8K 195 517
                                    

"Loving and fighting. Accusing and denying.
I can't imagine a world with you gone.
The joy and the chaos."

Hold On ⏯ Chord Overstreet

S W E E T
R E V E N G E

S W E E TR E V E N G E

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☄☄

"Jadi lo kasih tau gue kalian telah bersama untuk apa? Sementara waktu atau ini adalah resmi hubungannya?" tanya Kesya, suaranya dipenuhi rasa tidak percaya.

Gista tersenyum bahagia setelah menceritakan semuanya kepada Kesya. "Ini nyata. Kita menjalin hubungan palsu tapi siapa yang menduga kalo kita sama-sama memiliki rasa yang sama?" katanya sambil terkekeh.

"Lalu bagaimana balas dendam lo sama Ravi?"

"Selesai."

"Dengan lo pacaran sama Damian seutuhnya? Jadi semuanya sudah selesai?"

"Sya, masa lalu gue sama Ravi udah selesai. Sekarang gue cintanya cuma sama Damian," jelas Gista.

"Tapi gimana sama Velisia?"

Pertanyaan Kesya membuat Gista merasa ketakutan sendiri. Dia benar, jika Gista bisa memiliki Damian ... lalu bagaimana dengan sahabatnya itu? Gista bahkan belum tahu apakah Damian sudah mengerti perasaan Velisia atau tidak?

"Gue belum tau,"

"Ya ampun, Ta!" pekik Kesya.

"Tapi gue rasa Damian cuma anggap Velisia sebagai sahabatnya aja."

"Kalo temen-temennya Damian cuma Rio, Eros dan Ojan itu masih wajar mereka sahabatan. Tapi di dalam persahabatan mereka ada satu perempuan dan mungkin aja Damian-"

"Apa maksud lo?" Gista memotong ucapan Kesya.

"Gue cuma nggak mau lo terluka aja. Lo cukup terluka karena Ravi dan sekarang lo nggak boleh mengulangi kesalahan lagi!"

Setelah mendengar semua itu, Gista memilih untuk mencari keberadaan ponselnya. Ia ingin berbicara mengenai hal ini kepada Damian. Jika yang dikatakan oleh Kesya terbukti benar ... bagaimana Gista bisa mencintai seseorang di atas luka orang lain? Gista memahami kalau kehadiran dirinya di dalam hidup Damian tidak sebanding dengan kehadiran Velisia.

Gista berhasil menemukan ponselnya, lalu ia mengirim satu pesan untuk mengajak Damian bertemu dengannya.

Gista:
Malam ini kita bisa ketemuan? ✓✓

Pesan itu dibaca cepat oleh Damian, hatinya semakin tidak menentu ketika mendengarkan perkataan Kesya. Gista melihat Damian sedang mengetik sesuatu di kolom pesan mereka.

Damian:
Bisa sayang. Mau jm brp? ✓✓

Gista:
Jam 7an di kafe vintage ✓✓

Sweet RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang