9. Ruang Bicara

3.5K 399 691
                                    

"Started off right. I can see it in your eyes, I can tell that you're wantin' more. What's been on your mind? There's no reason we should hide. Tell me somethin' I ain't heard before."

TalkKhalid

S W E E T
R E V E N G E

☄☄

Gista melihat wajah Ravi benar-benar menyesalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gista melihat wajah Ravi benar-benar menyesalinya. Salah satu tangan Damian masih merangkulnya untuk pergi dari hadapan Ravi.

Sebelum memasuki kelas, Damian mengajak cewek itu pergi ke suatu tempat yang tidak pernah ia datangi selama berada di sekolahnya. Damian mempunyai banyak tempat yang bisa menghabiskan banyak waktunya di sana.

Ada satu ruangan paling kosong di lantai tiga, cowok itu mempunyai kuncinya, entah dari mana Damian bisa mendapatkan kuncinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada satu ruangan paling kosong di lantai tiga, cowok itu mempunyai kuncinya, entah dari mana Damian bisa mendapatkan kuncinya. Ketika ruangan itu terbuka, Gista tidak banyak melihat apa saja di dalam ruangan itu. Ia hanya menemukan sebuah guling besar yang menggantung pada satu tali di besinya.

Gista menebak kalau itu adalah permainan Damian---samsak dan tentunya sarung tinju. Damian menutup pintu, membuat Gista ketakutan karena ia masih berpikir kalau cowok itu adalah pemain yang mengerikan.

"Lo nggak perlu takut, gue nggak akan macem-macem sama lo," ucap Damian.

Cowok itu mulai memasang salah satu sarung tinju di tangannya. Sekarang Gista benar-benar bingung sekaligus tidak mengerti apa yang akan dilakukan pada Damian saat ini? Gista menarik kursi dan menyadari kalau ia masih membawa tas kecil bekalnya itu.

Ia berpikir akan berbagi sesuatu dengan Damian.

"Ini ruangan apa, sih?" tanya Gista.

"Ruangan berbahaya."

"Maksud lo?" Gista semakin tidak mengerti.

"Lo satu-satunya orang yang gue bawa ke sini," balas Damian, memandangi wajah Gista selalu penuh seringai di bibirnya. "Ini tempat favorit gue."

Sweet RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang