18. Salah Satu Teman

2.8K 272 775
                                    

"Cause I know we be so complicated. But we be so smitten, it's crazy I can't have what I want, but neither can you."

Boyfriend ⏯ Ariana Grande ft Social House

S W E E T
R E V E N G E

S W E E TR E V E N G E

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☄☄

"Lo kenapa ngelamun?" Damian bertanya, melambaikan tangan di depan wajah Gista.

Gista melihat kehadiran Kesya di depan pintu, Kesya sudah berdiri bersama wanita yang menyambutnya di rumah ini. Kemudian wanita itu masuk ke dalam seraya menaruh minuman untuk tamunya. Sudah lama Kesya menunggu di luar dan dia tampak biasa saja seakan tidak tahu mengenai perbincangan dua orang di kamar itu.

"Silahkan." Wanita itu tersenyum dengan menawarkan minumannya.

Kesya langsung menyerobot segelas air dan meneguknya sampai tak tersisa. Wajar saja, dia menunggu di luar dan kehausan sampai Gista selesai bersama Damian.

Gista menyenggol lengan Damian dan bertanya untuk mengetahui wanita itu. "Dia siapa?"

"Pembantu."

"Tapi gue nggak pernah liat orang lain di---"

"Namanya Mbak Sari. Dia selalu datang belakangan ini untuk bantu gue pas sakit," Damian memotong sambil menjelaskan.

Gista tersenyum pada Mbak Sari lalu menatapnya dalam diam dan wanita itu memegang peran penting dalam bertanggung jawab mengurus rumah sebesar ini sendirian. Kemudian Mbak Sari mulai pergi setelah menjalani tugasnya.

"Lalu di mana ayah angkat lo?" tanya Gista, masih penasaran.

"Dia nggak akan tinggal di sini."

"Kenapa?"

"Dia punya rumah sendiri."

Gista semakin bingung dan belum mengerti oleh jawaban yang Damian berikan. "Punya rumah sendiri? Lalu untuk apa dia tinggal di rumah lain kalo ini rumahnya juga?"

"Kenapa lo penasaran?"

Gista tertegun sejenak. "Hm, bukan gitu ..."

"Damian bener, Ta!" Kesya menyambar, berdiri di belakang tubuh Damian sambil terkekeh pada Gista. "Lo harusnya nanya kabar Damian, bagaimana kondisinya, dan lo masa nggak khawatir."

Gista ikut berdiri dan menghampiri tempat Kesya lalu menggenggam lengan tangannya sangat kuat. "Lo ngapain masuk? Bukannya lo tadi keluar ninggalin gue di sini?" Suaranya mengecil sehingga Damian tidak akan mendengarnya.

"Gue nunggu di luar karena lo berdua harus selesaikan masalahnya," balas Kesya, lalu melengos duduk bersama Damian. "Gue pegel banget berdiri di depan pintu,"

Sweet RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang