"Tell me how many more times. Does it take to get smarter? Don't need to deny the hurt and the lies. And all of the things you did to me I swear, I know you did."
Ciao Adios ⏯ Anne Marie
S W E E T
R E V E N G E☄☄
Tidak peduli seberapa malu Gista melabrak Nadin di depan seluruh murid sekolahnya. Kesya berdiri dan mendecakkan lidahnya ketika memandang temannya itu berhadapan langsung dengan Nadin. Beberapa murid mulai berkumpul di lapangan, seperti biasa mereka mengeluarkan ponsel termahalnya untuk merekam adegan kedua cewek itu. Kesya berjaga-jaga agar tidak membuat Gista dalam masalah.
Jika dengan melawan Gista, sama saja Nadin menggali lubangnya sendiri.
"Ini peringatan terakhir buat lo!" kata Gista.
Nadin memiringkan kepalanya dan mengangkat bahu. "Peringatan apa?" tanyanya, seakan dia pura-pura tidak mengerti.
Gista menunjukkan sebuah video dan beberapa foto yang telah diunggah dari akun Instagram milik Nadin. Tepat di depan wajahnya, Nadin malah tertawa saat video itu telah diputar dan dua dayang di belakangnya ikut tertawa terbahak-bahak melihatnya.
"Ini bukan lelucon!" Gista menghardiknya.
Tetapi Nadin mengangkat salah satu alisnya dan dia langsung meninggikan glamornya. "Maaf, harusnya lo berterima kasih sama gue karena video itu tersebar lo jadi bahan topik utama di sekolah ini, kan?" Kemudian dia cekikikan sendiri.
Gista melebarkan matanya, seolah-olah lawan di depannya itu tidak merasa bersalah sedikitpun dari perbuatannya. "Sayangnya gue nggak butuh terkenal atau popularitas paling tinggi di sekolah ini. Gue mau lo hapus video dari Instagram lo atau gue akan laporin ke polisi atas unggahan lo itu!" Ia berharap kalau ancamannya itu akan menjalar ke seluruh otaknya.
Siapa yang bahagia kalau gadis populer tertunduk di bawah ancaman Gista Evaniera? Ini momen paling sakral dalam sejarah SMA Bannister.
Sinar di wajah Nadin mulai sirna, kedua temannya bahkan sudah ketakutan dan tertegun dalam keheningan. Gista juga melirik Damian sudah ada di pinggir lapangan, berdiri sambil menatap tajam ke arah Nadin.
"Baiklah." Gista berputar di sekitar Nadin sambil memegang ponselnya. "Kalo lo bisa sebarin hal buruk gue, itu berarti lo menantang gue untuk membuka sandiwara lo soal Damian," balasnya.
Gista pura-pura tidak melihat keberadaan Damian, tampak seolah-olah ia sedang mengintimidasi gadis populer di sekolahnya. Potongan-potongan rambut Nadin mulai jatuh di seluruh wajahnya yang mempesona, menandakan dia sudah mulai terbentuk seperti ular yang bersembunyi dibalik batu.
"Apa maksud lo?" tanya Nadin.
"Gue punya buktinya," Gista menyengir, lalu menunjukkan sebuah rekaman yang mendengarkan percakapan Nadin telah membohongi semua tuduhan pada Damian. "Kuping lo masih normal kan? Lo dengerin baik-baik, hapus videonya atau rekaman ini ..." Ia ingin mengirimnya ke semua grup yang berhubungan dengan sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Revenge
Teen Fiction[SELESAI!] • [BEBAS MEMBACA!] Gista Evaniera sudah mempersiapkan segala rencana untuk balas dendam kepada mantannya yaitu, Ravi Moreno. Siapa yang menduga kalau rencananya telah menjadi Boomerang bagi dirinya sendiri? Gista menempatkan posisinya pal...