Chapter 8

6.4K 630 37
                                    

Kim Seokjin menarik napas dalam-dalam sebelum menggeser pintu ruang musik dan melangkah masuk. Dagunya terangkat tinggi. Ia tahu pandangan seluruh kelas tertuju padanya. Tak terkecuali pandangan mantan sahabat dan mantan pacarnya.

"Seokjin..." Dia mendengar Namjoon memanggil namanya, tapi harga diri membuatnya berhasil mengacuhkan suara cowok itu. "Terlihat cantik seperti biasa ya?"

Mendengar pujian Namjoon, Seokjin pun tak bisa mencegah dirinya untuk berpaling ke arah si pria berambut hitam. Disampingnya duduk Elise Northway, wanita jalang yang mengaku-ngaku sebagai sahabat masa kecilnya yang kenyataannya hanya berteman dengannya sejak SMP. Gadis itu tak berani membalas pandangan tajam Seokjin. Lain dengan Namjoon yang kedua matanya berkilau nakal, seakan-akan menantang Seokjin untuk meledak marah seperti hari Rabu kemarin.

"Aku suka rambut barumu..." Seokjin menepuk-nepuk rambut pirang yang sekarang hanya mencapai pertengahan punggungnya. Ia tahu Namjoon berbohong. Pria itu tak suka wanita berambut pendek. Malah sebenarnya dia yang membuat Seokjin memanjangkan rambutnya.

Seokjin mengambil kursi sejauh mungkin dari pria itu dan fangirls-nya. Dulu pelajaran musik adalah favoritnya, karena ia selalu senang ketika mengiringi Namjoon yang bermain saxophone dengan piano. Tapi sekarang... Ia menatap dongkol ke arah Namjoom yang mencium pipi Elise namun matanya terang-terangan melihat ke arahnya.

Dasar tukang pamer!

Pandangan membunuh Seokjin yang tertuju pada Namjoon terhenti ketika sebuah majalah tiba-tiba tersodor dihadapannya. Seokjin mendongak untuk melihat seorang gadis kalem berambut cokelat dengan mata Biru tersenyum ke arahnya. Seokjin tahu gadis ini. Mereka selalu sekelas sejak kelas sembilan. Tapi Seokjin tidak ingat siapa namanya.

"Maukah kau menandatangani ini?"

"Oh tentu saja!" Seokjin mengambil bolpoin yang juga disodorkan gadis itu. "Untuk... Erm..."

Gadis itu tertawa kecil melihat wajah bingung Seokjin. "Untuk Sayre." Dia menjabat tangan Seokjin ketika si model selesai menandatangani majalahnya. "Aku tahu kau tak begitu mengenal sekelilingmu, terima kasih pada seseorang." Sayre mengerling ke arah meja Namjoon.

Seketika Seokjin pun merasa lega. Ia bersyukur masih ada gadis baik seperti ini di Bangtan High School. Ia pikir semua cewek sudah menyerah pada pesonanya Namjoon. Ia meremas tangan Sayre. "Aku Kim Seokjin."

"Ya, semua orang mengenalmu." Dia mengangkat majalah yang tadi ditandatangani Seokjin, membuat si gadis pirang seolah-olah menatap cerminan dirinya pada kover depan majalah tersebut. "Kau betul-betul hebat Seokjin. Setelah kejadian di kantin semua orang berpikir kau sudah kabur ke luar negeri. Namun ternyata kau melakukan ini." Dia mengangguk pada majalah di tangannya. "Kau betul-betul menginspirasi banyak cewek. Kejatuhan kau jadikan kekuatan. Aku salut padamu." kata gadis itu tulus.

Mata Seokjin berkaca-kaca mendengar pujian Sayre. Dari pagi sampai sekarang, pujian gadis itulah yang paling tulus. Seokjin pun tak bisa menahan dirinya untuk berdiri dan memeluk Sayre. Gadis itu tak siap dipeluk Seokjin, namun setelah beberapa saat ia juga meletakkan tangannya di punggung si gadis pirang itu.

"Woooh, jadi ternyata selama ini kau suka perempuan ya? Tak heran kau putus sama Namjoon dengan cara sensasional begitu," Elise berkomentar dengan suara keras, memancing sorakan dari grupnya.

Seokjin melepas pelukannya pada Sayre dan memelototi Elise. Jika pandangan bisa membunuh, gadis itu pasti sudah mati membusuk sekarang. "Setidaknya ratusan laki-laki masih mengantre untukku, Northway. Tidak seperti kau yang membuang harga dirimu demi mengejar laki-laki." balasan Seokjin memancing sorak-sorai dari murid-murid lain.

Elise berdiri, tak terima hinaan Seokjin. "Oooo, merasa hebat ya sekarang? Baru jadi kover Teen Vogue saja sudah belagak seperti ratu dunia! Itupun kita tidak tahu cara apa yang kau pakai supaya langsung masuk kover begitu. Siapa tahu kau mungkin meniduri semua editornya!"

LAWLESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang