Chapter 17

5.8K 608 13
                                    

Yoongi selalu memiliki perasaan campur aduk tentang kegelapan. Terkadang ia menyukai momen-momen sendiri yang ia rasakan pada malam hari di atas tempat tidur. Ia menyukai ketenangan yang didapatnya hanya dengan memejamkan mata dan membiarkan jiwa dan raganya direngkuh oleh kegelapan di sekitarnya. Ia merasa aman. Seolah-olah ia bisa melupakan kenyataan yang akan ia hadapi keesokan harinya, dan berpura-pura ketenangan tersebut akan berlangsung selamanya.

Namun terkadang ada juga saat-saat dimana kegelapan membuatnya bernostalgia karena mengingat bermacam-macam hal. Misalnya seperti malam-malam yang dingin di bulan Desember dimana ia dan adiknya Yoonji menyelinap ke kamar orang tua mereka untuk mencari kehangatan dengan memeluk ayah dan ibu mereka.

Selain kenangan manis tersebut, tentu saja ada ribuan kenangan lain yang tersimpan di belakang ingatannya yang dapat membuat Yoongi menghabiskan malam-malamnya di atas tempat tidur tanpa memejamkan mata sama sekali.

Salah satunya sebut saja... cinta pertamanya.

Pada suatu malam di musim panas, bertahun-tahun yang lalu, Yoongi jatuh cinta pada seorang bocah bernama Min Youngjae. Waktu itu Yoongi masih berumur enam tahun. Sesuai tradisi keluarga ibunya, anak perempuan tertua harus tinggal bersama keluarga ibu sampai ia akil balig. Akibatnya, sejak lahir Yoongi sudah ditetapkan untuk tinggal di Inggris sampai ia berumur 17 tahun. Namun ketika baru saja menginjak umur lima tahun, neneknya tiba-tiba meninggal. Mendengar cucunya akan diasuh oleh sitter di Inggris sana, kakek Min meminta agar Yoongi dipindahkan ke Korea, ke kampung halaman ayahnya. Saat itulah Yoongi bertemu dengan sepupunya, Min Youngjae, seorang anak yatim piatu yang baru saja kehilangan ayahnya. Walaupun baru saja kehilangan satu-satunya keluarga yang paling dekat dengannya, namun Youngjae sudah menunjukkan ketegaran luar biasa yang jarang ditunjukkan oleh anak-anak seumurnya.

Ia tak tahu perasaan apa yang dimilikinya pada Youngjae, namun ia yakin itu pasti cinta, sebab jantungnya selalu berdetak lebih cepat saat Youngjae memanggil namanya.

Setiap ayahnya membelikan Yoongi mainan baru, gadis kecil itu pasti ingin memainkannya bersama Youngjae. Setiap Yoongi dimarahi, Yoongi pasti akan mengadu pada Youngjae. Setiap Yoongi menangis, Youngjae pasti selalu ada disana menghiburnya. Tanpa sadar Yoongi sudah membuat Youngjae menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidupnya.

Ya, tanpa Yoongi sadari dia sendiri telah membuat dunianya tak dapat dimasuki oleh orang lain kecuali oleh keluarganya dan Youngjae. Dan tanpa ia sadari juga, ia telah membuat dunia Youngjae hanya berputar disekelilingnya.

Youngjae tahu bahwa Yoongi sangat bergantung padanya, sehingga bocah itu merasa menemani gadis itu adalah tanggung jawabnya. Akibatnya sejak Yoongi pindah ke Korea, tak pernah sedetikpun Youngjae meninggalkan sisinya. Mereka selalu bermain bersama-sama. Sampai-sampai Youngjad pun harus meninggalkan teman-temannya...

Yoongi tahu bahwa perasaannya terhadap Youngjae terlarang. Cintanya pada lelaki itu melebihi cinta terhadap sesama saudara. Waktu kecil Youngjae memang sangat baik padanya, dan Yoongi beranggapan kebaikan lelaki itu mengindikasikan ia juga memiliki perasaan yang sama. Namun seiring mereka berdua tumbuh dewasa, Yoongi perlahan-lahan menyadari bahwa kebaikan Youngjae padanya semata-mata hanya didasari oleh kasih sayang terhadap sepupu. Bagi Youngjae yang seorang yatim piatu, keluarga Yoongi tak hanya memberinya rumah untuk berlindung, pakaian untuk dipakai, dan makanan untuk dimakan, tetapi juga memberinya kasih sayang yang tak sempat diberikan oleh orang tuanya yang sudah mendahuluinya pergi ke surga. Oleh karena itulah Youngjae sangat menyayangi Yoongi dan Yoonji seperti saudara kandungnya sendiri.

Singkat cerita, diam-diam Yoongi mencoba mematikan perasaannya pada Youngjae. Memang sulit melupakan cinta pertama apalagi bila orang tersebut tinggal serumah denganmu dan belajar di sekolah yang sama denganmu. Namun ketika Youngjae akhirnya memutuskan untuk mengambil beasiswa olahraga di Universitas Bighit, Yoongi sesungguhnya merasa sangat lega. Jarak yang Youngjae ciptakan dengannya membuat perasaan Yoongi pun perlahan-lahan meluntur.

LAWLESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang