chapter 1

44.3K 1.5K 16
                                    

Seorang gadis cantik dan manis tersenyum, ia bersenandung sambil mengikat tali sepatunya.

"Prill...lo berangkat naik sepeda atau bareng gue??"
Gadis cantik bernama prilly itu menoleh ke asal suara. Iya tersenyum kearahnya.

"Gue..naik sepeda aja Al!!" Alya mengangguk tanda ia mengerti. Sebenarnya Alya tau kalu prilly akan menolaknya, karena prilly pasti akan berangkat bersama sepedah kesayangannya itu.

"Yaudah deh..gue duluan, jangan sampai telat lo"

Prilly terkekeh mendengar perkataan yg hampir tiap hari ia dengar. Alya pun beranjak dari duduknya lalu memasuki mobilnya, sedangkan prilly bergegas mengambil sepedah kesayangannya.

Prilly Sekar Putri atau yang sering dipanggil Prilly adalah gadis yang periang. Prilly tinggal bersama tantenya Mely. Sejak kepergian kedua orang tuanya empat tahun silam membuat Prilly harus bisa mandiri. Walau tante Mely dan sepupunya Alya selalu membantunya namun Prilly terkadang merasa sungkan dan tak enak karena merasa begitu merepotkan.

Prilly menyetandarkan sepedahnya di parkiran. Tak lupa ia mengunci sepedahnya agar aman.

Langkah kaki prilly tertuju pada ruang kelasnya. Sapaan demi sapaan hangat ia dapatkan dari teman - temannya. Prilly membalas dengan senyum manis diwajahnya.

Seasampainya di kelas prilly meletakan tasnya dimeja lalu mengeluarkan beberapa buku yang akan ia kembalikan ke perpustakaan sekolah.

Lonceng pun berbunyi. Sang guru pun masuk kedalam kelas dan memulai pelajaran.

Pak Sapto, guru matematika yang sangat di takuti disekolah karena tingkat ketegasan dan disiplinnya yang tinggi membuat kelas serasa mencekam. Tak ada satupuñ yang berani berkutik. Namun rasa itu tak dirasakan prilly. Jelas saja dia adalah salah satu murid keaayangan pak Sapto.

Tok..tok..tok

Suara ketukan pintu membuat pelajaran terhenti. Semua mata tertuju pada seseorang yang berada di ambang pintu.

"Maaf pak mengganggu..saudari prilly di panggil keruang Kepala Sekolah sekarang.." ujar seseorang itu lalu pamit pergi.

Prilly pun beranjak dari kursinya dan pergi keluar kelas setelah mendapat izin dari pak sapto.

Prilly memandang pintu berwarna coklat itu. Dengan langkah pasti prilly mendekati pintu itu dan mengetuknya.

Tok..tok

"Assalamualaikum..."

Prilly membuka sedikit pintu ruangan itu dan terlihat bahwa disana bukan hanya ada kepala sekolah melainkan juga ada satu orang lagi yang entah itu siapa.

"Walaikumsalam...silahkan masuk prilly"

Prilly memberikan senyuman dan anggukan kecil lalu memasuki ruangan Kepala Sekolah itu. Prilly duduk disamping pria yang sedari tadi telah ada di sana.

"Begini prilly, bapak memanggil kamu karena bapak ingin meminta bantuan kamu..!!"

Prilly mengrenyitkan keningnya. Ia merasa bingung dengan perkataan kepala sekolah yang ia dengar. Bantuan apa yang ia bisa berikan?? Batin prilly.

" kalau saya boleh tau bantuan apa ya pak??"

Kepala sekolah itu tersenyum, ia beralih menatap pria yang ada di samping prilly.

"Prilly, kenalkan ini adalah Muhammad Ali Syarief Kamu bisa panggil dia Ali dan bapak meminta kamu untuk menjadi pembimbing belajarnya sampai Ujian Kelulusan tiba nanti!!"

Prilly menoleh kearah Ali yang juga menatapnya. Prilly memberikan senyuman kepada Ali, namun Ali tak membalasnya. Ali begitu dingin menutut prilly, bahkan sangat jauh berbeda dengannya yang sangat ceria. Prilly menghembuskan nafasnya panjang.

"Baik..pak saya akan melaksanakan tugas saya..!!" Prilly sebenarnya tak tau apakah dia bisa melaksanakan tugas itu sedangkan orang yang akan ia hadapi lebih seperti manusia es.

"Bapak tau kamu bisa bapak andalkan...kalau gitu kalian bisa kembali kekelas kalian masing-masing...!!"

"Terima kasih pak.."

Prilly dan Ali pun keluar dari ruangan kepsek itu. Prilly nampak mencoba membuka suara dengan Ali, namun belum sempat ia berkata Ali lebih menghentikannya.

"Sore ini jam 3, dirumah gue...dan gak pake telat.." ucapnya datar lalu pergi dari hadapan prilly.

Lagi dan lagi prilly menghembuskan nafasnya kasar. Ia mengusap wajahnya, kali ini prilly harus memiliki kesbaran ekstra untuk menghadapi seseorang yang notabennya dia lah yang membutuhkan bantuan prilly.

Prilly kembali kekelas saat bel istirahat berbunyi. Prilly nengambil buku yang akan ia kembalikan ke perpus sekolah.

Prilly berjalan menuju perpus. Senyum cantiknya tak pernah luntur dari wajahnya membuat para kaum Adam akan meleleh dibuatnya.

Pujian hingga yang menggobal ataupun menyatakan cinta padanya sangatlah banyak. Namun prilly menganggap itu hanya sebagian dari guyonan semata.

"Prill....!!!"

Panggil seseorang membuat langkah prilly terhenti. Prilly berbalik mengahadap seseorang itu yang tak lain adalah Alya sepupunya.

" iya kenapa Al??"

Alya menarik nafasnya dalam lalu menghebuskannya perlahan. Prilly yang melihat tingkah Alya pun tersenyum dalam kebingungannya.

"Lo...lo orang yang di suruh Pak Hant ngajarin Ali ya prill...??"

Prilly semakin mengembangkan senyumannya. Ia tau bahwa sejak lama sepupunya ini menyukai Ali.

"Iya Alya...kakakku yang cantik!! Emang kenapa??"
Jawab prilly sambil menyubit pipi Alya.

"Aaaa....prilly mah.. !!" Alya mengusap pipinya. "Eh..tapi gue boleh minta tolong gak sama lo..!!" Alya memohon kepada prilly membuat prilly menjadi tak tega.

"Iya lo mau minta tolong apa emangnya??"

"Kepo in Ali dong..!!"
Perkataan Alya membuat prilly terbelalak kaget.

"Al...lo gak lagi mimpi kan?? Lo lagi gak sakit kan??" Tangan prilly terulur menyentuh kening Alya yang memang tak panas.

" ih...enggak prilly...!! Ya gue minta lo cari tau tentang Ali..!! Kayak..makanan kesukaannya, warna, zodiak, em...ah iya dan ini yang paling penting...tipe ceweknya Ali itu yang bagaimana??"

Prilly menghembuskan nafasnya kasar. Sebegitu suka kah sepupunya ini dengan cowok es itu.

"Alya...gue ini mau ngajarin dia..mau ajak dia belajar..bukan mau mendata dia kaya sensus penduduk...ngerti..!!"
Prilly melangkah untuk kembali ketujuan awalnya, namun lagi - lagi langkahnya terhenti.

"Gini deh...pokoknya lo harus cari tau ..kalo lo sanggup nyomblangin gue sama Ali...emmm..liburan ini lo gue ajak ke tempat paman Roy di Amsterdam...gimana??"

Prilly memang ingin menemui paman Roy. Ia sangat ingin menanya sesuatu yang sedari dulu ia ingin tanyakan. Prilly nampak berfikir sejenak, taklama ia mengangguk tanda ia setuju dengan tawaran yang Alya berikan.

"Ok...ok..gue terima!! Tapi gue gak janjiin keberhasilan...karena ya gue juga gak bisa maksa Ali untuk suka sama lo juga Al..!!"

"Iya..iya...aaaah makasih my Angel...!!"

Prilly tersenyum kemudian kembali melangkahkan kakinya menuju perpus.

****** BERSAMBUNG

Kalo ada yang minta di NEXT yo tak lanjut tapi kalo gak ada yang vote sama yang minta di next ya ues... maaf typo ye..

Kira- kira Ali mau gak ya sama Alya ....terus Prilly berhasil gak ya nyomblangin mereka..

My Love, My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang