chapter 9

12.2K 816 2
                                    

Makasih buat yang udah vote..
Maaf Typo...
Next...  vote....vote 😊

Curhatnya AUTHOR ;

Jujur pas bikin cerita ini sering mod modtan ... jadi kalo ada yang nganggap ni cerita rada GAJE...!!! Sama saya juga!!😆😆

Tapi lagi usaha baikin lagi nih cerita yang rada - rada absurd kaya yang buat. #curhat dikit lah... 😌 okkkkk nexttt

oh iya jangan LUPA baca cerita aku yang LAIN judulnya PERFECT?

****

Ali membawa sebucket bunga tulip dan sebuah kado di tangannya. Ia memencet bel rumah seseorang dengan senyum yang selalu ia pasang diwajahnya. Walau tak bisa di pungkiri perasaannya kini tak karuan.

Cklekkk...

Pintu besar itu terbuka memperlihatkan gadis cantik dihadapannya yang sedang tersenyum.

"Ali... kamu??" Tanya gadis itu bingung.

Ali hanya tersenyum "gue mau ketemu prilly!!"

Raut wajah Alya seketika berubah entah apa yang ia pikirkan saat ini namun dengan cepat ia mengangguk dan membiarkan Ali masuk.

***

Sudah kesekian kalinya Ali mencoba meminta maaf pada seseorang yang berada di dalam kamar itu. Namun yang didalam sama sekali tak merespon. Lama kelamaan Ali merasa curiga. Dengan perlahan ia membuka kamar prilly yang tak terkunci.

"Prill...gue masuk ya!!"

Ali membuka pintu itu dan berjalan perlahan. Dilihatnya gadis cantik yang tengah duduk di kursi  roda sambil menikmati hembusan angin sore.

Ali mendekat dan bersimpuh di hadapan prilly. "Prill...!" Panggil Ali lembut. Ketika Prilly melihatnya dengan tatapan yang penuh dengan kelembutan membuat debar jantung Ali berdegub kencang. Prilly tersenyum hangat kepada Ali.

"Gue udah maafin lo kok Li..!!"

Ali menatap Prilly tak percaya. Iya memeluk erat prilly dengan senyum bahagia. "Makasih.." bisiknya di telinga prilly.

Sedangkan prilly. Tanpa sadar satu air mata jatuh dipipinya. Entah apa yang sesang ia pikirkan saat ini.

***

"Ali... bantuin dong...!! Kamu kan tau aku belum lancar jalannya..!!"

Ya seminggu sudah prilly libur dari sekolah. Ia menjalani terapi agar syarafnya kembali dan ia dapat berjalan seperti semula. Dan seminggu itu pula Ali slalu menemani walau hanya sesaat setelah pulang sekolah hingga sore. Hubungan mereka benar - benar membaik.

"aku tunggunya disini ... ayo dong hampiri aku!!"

Ucap Ali yang berdiri tak jau berdiri didepan prilly.  Prilly hanya berjalan perlahan mencoba melatih kakinya yang sudah bisa berjalan walau dengan sangat pelan.

Ali tersenyum melihat prilly berhasil menghampirinya. Namun saat prilly sampai di hadapannya tubuh prilly ambruk di pelukan Ali.

Ali tersenyum menatap wajah lelah prilly yang juga sedang menatapnya yang tersenyum juga kearahnya. "Capek??" Tanya Ali lembut dan hanya di balas anggukan pelan dari prilly.

Kalian tau ketika anak kecil yang sedang belajar berjalan ? yang ketika sampai ke seseorang di hadapannya langsung ambruk!. Itu lah yang saat ini terjadi. Prilly seperti bayi yang sedang belajar berjalan.

Ali tetsenyum melihat wajah lelah prilly. Di tiupnya wajah prilly yang berkeringat membuat anak rambut yang menutupi sedikit wajahnya berterbangan. Prilly memejamkan matanya merasakan tiupan lembut dari Ali.

Ali mengangkat tubuh prilly ke kursi rodanya. Ia mengantar prilly menuju kamarnya.

****

Ali melangkahkan kakinya menuju perpustakaan. Semenjak kejadian kecelakaan yang dialami Prilly tugas mengajari Ali digantikan oleh Alya.

Tanpa sepengetahuan Ali, prilly lah yang meminta tugas nya digantikan sementara oleh Alya.

"Hai... udah lama nunggu??" Tanya Ali setelah sampai di hadapan Alya.

"Enggak.. ayo duduk!!" Ucap Alya seraya tersenyum. Ali dan Alya nampak serius belajar. Sesekali Alya mencoba memfoto Ali diam - diam atau menatap nya yang tengah sibuk mengerjakan tugas yang ia berikan.

"Hem.. Al gimana Prilly??" Tanya Ali membuat lamunan serta senyumannya berubah.

Ali sedikit aneh dengan sikap Alya namun ia tak ingin ambil pusing.

"Baik.. dia udah bisa jalan kok.. kemungkinan senin ini dia udah bisa masuk!!"

Ali hanya mengangguk paham. Ada rasa lega di hatinya mengingat sebentar lagi ia akan melihat Prilly di sekolah lagi.

***

Prilly tengah sibuk membantu sang tante menyimpuni pakaiannya. Sejak semalam prilly meminta agar tinggal di apartemen yang dulu  sempat ia tinggali. Awalnya tante Mely tak mengijinkan mengingat kondisi prilly yang belum membaik. Namun Prilly terus memaksa hingga dengan pasrah tante Mely mengizinkannya.

"Kamu yakin prill??"
Tanya Tante Mely lagi. Ini sudah kesepuluh kalinya pertanyaan itu keluar dari mulut sang tante.

"Prilly yakin tan!!" Prilly tersenyum menatap sang tante. Suara langkah kaki dua orang yang baru saja memasuki kamar prilly, membuat prilly dan tente Mely menoleh ke arah pintu.

Prilly merasa sangat merindukan dia yang sedang berjalan kearahnya. Prilly berdiri sambil berjalan kecil lalu memeluk orang itu.

***********
Siapa yang datang??

HAI... Readers !!! Vote and coment ya!!! Dan jangan lupa dengan PERFECT?  😘 vote

Vote...vote...vote... and coment!! Selamat kembali belajar... ahhhhh XII men..uhuy jadi kaka kelas yang paling kakak nih... 😈siap siap lo adek kelas...

My Love, My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang