Chapter 27 End

15.9K 691 20
                                    


End... Spc. tahun Baru

Pagi yang indah,  Ali menatap gadis yang masih terlelap dibalik selimut tebalnya. Ini adalah bulan dimana salju turun di Tokyo Jepang.

Ali mengecup kening prilly, mata, hidung dan tak lupa bibir manisnya. Aksinya itu tentu membuat Prilly menggeliat kecil dan mengrejapkan matanya.

"Pagi Cintanya Ali.."

Prilly tersenyum manis lalu menatap Ali yang berada di atas kepalanya.

"Pagi sayang, kamu udah bangun aja??"

Ali tersenyum dan membelai lembut wajah Prilly. "Kamu mau gak jalan - jalan sama aku.."

Mendengar pertanyaan Ali, tentu mendapat anggukan antusias dari Prilly. Tapi, perubahan wajah Prilly membuat Ali mengerutkan keningnya.

"Kenapa??"

"Aku capek, laper, lemes sayang!!"

Ali terkekeh geli mendengar suara manja Prilly.

"Emang kamu habis ngapain??"

"Habis gali sumur tetangga!! Kamu mah, udah ah mau mandi!!"

"Gak mau mandi bareng?"

"Enggak Ali!!!"

*****

Ali dan prilly menatap seseorang di hadapan mereka dengan perasaan iba. Sedih rasanya tapi ini adalah takdir.

Zidan yang duduk diatas kursi roda itu menatap dua sahabatnya yang memandangnya iba.

"Hehehe, hei kenapa kalian?? Apa aku se buruk itu??"

Ucap Zidan sambil terkekeh geli.
Prilly berlari memeluk Zidan erat. Ya, iya tak akan pernah lupa aka apa yang Zidan lakukan hingga ia berakhir di kursi roda.

"Sudahlah Prill, aku gak mau ya berkelahi dengan Ali untuk yang kedua kalinya.!!"

"Apaan deh Zi!!"

Pandangan Zidan beralih menatap Ali.

"Hai bro, gimana kabar lo??"

Ali mendekat setelah Prilly melepaskan pelukannya.

"Gue baik Zi, lo??"

"Gue baik, apa lagi habis di peluk bidadari...''

Ucap Zidan melirik kearah Prilly. Dengan spontan Prilly memukul lengan Zidan. Ali pun terkekeh geli dengan candaan Zidan.

"Lo sendiri Prill, gimana keadaan lo??"

"Gue baik Zi, oh ya lo mau gak ikut gue sama Ali, kita lagi mau jalan. Ya nikmati musim salju pertama!."

"Terus gue jadi obat nyamuk cap kaki tiga gitu??"

"Em, Zi itu bukannya buat panas dalam ya??"

Dengan candaan sederhana itu membuat Ali, Prilly dan Zidan tertawa.

****

Ali dan Prilly saat ini berada di danau buatan tapi sekarang telah berubah menjadi halaman luas es. Berjalan ditengah turunnya salju menjadi pengalaman pertama.

Ali membawa Prilly ke cafe ternama untuk memesan Coklat hangat. Tapi ketika prilly melihat itu ia jadi teringat Brownis coklat yang pernah ia buat.

"Em.. Sayang, disini ada Brownis gak ya?? Aku kepengen nih!!"

"Kamu mau??"

"Hem.."

"Bentar ya aku pesenin!!"

My Love, My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang