Prilly mengamati lekat - lekat seseorang yang tengah mengerjakan soal darinya. Saat ini prilly dan Ali berada di rumah Ali."Prill...gue gak tau yang ini!!" Tunjuk Ali pada salah satu soal.
Walau Ali sudah lebih banyak berbicara dengannya namun tetap saja Ali masih terlihat Dingin.
"Eh..ada Prilly!!" Ucap mamah Resi. Prilly tersenyum seraya mencium tangan Mamah Resi.
"Iya tan..tante habis dari mana??" Tanya prilly sekedar menakrabkan diri.
"Tante habis dari rumah kamu..kamu tau kan..ya biasa lah prill!! Tante kedalam dulu ya prill...!!belajar yang bener Li..!!" Ucap mamah Resi berlalu dari hadapan prilly dan Ali.
"Nyokap gue sering kerumah lo??" Tanya Ali penasaran.
"Gak juga sih...cuma beberapa kali..!! Dan gue gak nyangka tante Resi yang baik itu ternyata nyokap lo..!!" Ucap prillu santai.
"Ya iyalah..emang kenapa ?? Gue gak baik gitu??" Tanya Ali menyindir.
Prilly menahan tawanya melihat kekesalan Ali. "Nyokap lo gak judes kaya lo Ali..!!"
"Gue judes cuma sama lo ini.." Ali mengatakan dengan nada datar.
"Kenapa??" Tanya Prilly.
"Kenapa?? Karena lo pantes di gituin.." kata Ali santai. Tapi perkataan Ali sungguh membuat prilly terluka. Hatinya sakit, bagaimana tidak yang berbicara
Seperti itu adalah Ali orang yang ia kagumi."Ali...gue pulang dulu..!! Dan lo udah bisa belajar sendiri kok..lo bisa, cuma kurang teliti aja...entar gue kasih tau pak Hant biar yang ngajarin lo diganti..."
Ucapan Prilly membuat Ali berfikir sejenak. Ia baru menyadari kesalahannya. Namun kesadarannya itu pun terlambat karena prilly sudah keluar dari rumahnya.
"Prill...prilly!!!"
Teriak Ali memanggil prilly. Ali mengejar prilly keluar dan berusaha menahannya.
"Prill...!!! Prill... gue minta lo berhenti.." teriak Ali namun tak dihiraukan prilly.
Prilly berlari dengan deraian air mata di pipinya. Prilly tak mendengarkan perkataan Ali. Ali yang berteriak atau pun mengejarnya. Ia sama sekali tak perduli.
Hujan lebat mengiringi langkah prilly dan Ali yang saling mengejar. Deraian air mata sudah bercampur dengan hujan.
"Prilly.....prill" teriak Ali lagi.
"Kenapa??? Peduli apa lo sama gue??" Ucap prilly tanpa menghentikan langkahnya.
"Prill...gue minta maaf...gue tau gue salah...gue gak maksud prill..."
"Lo emang gak pernah peduli..."
"Prill....prilly...!!!" Teriakan Ali namun tak dihiraukan prilly.
Prilly terus berlari hingga teriakan Ali yang keras terakhir kalinya prilly dengar.
"PRILLY.....!!!"
Tubuhnya terbanting melayang keangkasa lalu terhempas ke aspal. Bayangan Ali yang menghampirinya mengkabur. Teriakan Ali yang menyebutkan namanya pun tak ia dengar hingga hilang semua yang prilly rasakan menjadi gelap dan hampa.
****
Bug...
Bug...bug
"Bangun lo...pengecut!!! Bajingan lo.." umpat seseorang itu yang tengah berkelahi di lorong rumah sakit.
Bug...
Satu hantaman lagi yang di dapatkan orang yang terkapar dilantai rumah sakit.
"Kenapa berhenti...pukul gue..pukul!!" Ucapnya dengan nada berteriak dan penuh emosi.
" Zidan..Ali kalian apa apaan sih??" Alya yang baru datang setelah kabar dari Ali pun menghentikan aksi kedua saudara sepupu itu.
"Biar..Al...manusia kaya dia gak pantes hidup..!! membahagiakan orang yang dia cinta aja gak bisa!!" Seru Zidan tepat di hadapan Ali yang sedikit tergontai.
"Gue akan ambil alih dia sekarang...!!" Ucap zidan penuh penekanan dan pergi dari hadapan Ali dan Alya.
Alya yang mendengar perkataan Zidan terdiam. Ia menatap Ali sejenak tak lama suara pintu tempat Prilly diperiksa terbuka.
"Dok..!!" Ucap Ali dan Alya berbarengan.
"Dok ...bagaimana dengan prilly dok??" Tanya Alya dengan nada dan raut wajah yang penuh kehawatiran.
"Kalian tenang...saudari prilly baik - baik saja ..dia hanya mengalami benturan dan luka gores..tapi kalau ada gejala yang aneh segera periksa..karena benturan itu takutnya memberikan efek lain.."
"Baik dok..!! Saya bisa masuk kan dok!!" Tanya Alya pada dokter yang di balas anggukan dokter.
Alya memasuki ruangan prilly yang tengah terduduk di atas kasurnya sambil meringis memegangi kepalanya yang diperban.
"Sakit banget ya Prill...!!" Tanya Alya hawatir. Prilly tersenyum.
"Udah..gak papa kok!!" Jawab Prilly santai diiringi dengan senyumannya.
"Hai ...prill" Ali baru saja masuk. Sesungguhnya sejak Ali ingin masuk namun ia baru mendapat keberaniannya tadi.
Prilly melihat sejenak kearahnya lalu berpaling memandang Alya. Melihat respon prilly, Ali hanya mampu bersabar. Ia tau ini juga kesalahannya. Niat hanya untuk bercanda malah mengakibatkan orang lain terluka.
"Al..gue mau pulang..!! Gue gak kenapa - napa ini...gue istirahat dirumah aja ya..!!" Prilly mengalihkan pandangannya dan berpura pura tak ada Ali disana.
"Iya prill..ayo gue anter..!!" Alya membantu prilly turun dari ranjangnya lalu keluar dari ruangan itu meninggalkan Ali yang masih mematung disana.
"Gue tau lo kecewa....!!! Gue akan tetap berusaha dapetin maaf lo prill..!!" Gumam Ali yang diiringi dengan setetes air mata yang mengalir di pipinya.
****** Bersambung
Cup...cup bang jangan nangis bang...!!! Kan ane jadi baper..!!
Gimana ??? Minta saran dong buat Author amatir ini... 😁
Oh iya ... ada yang penasaran gak sama siapa yang berperan jadi Zidan dan Alya... next chapter aku kasih tau...
Woy...vote vote vote....hargai men...!! Puasa gini nambah pahala napa?? 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love, My Captain
Teen FictionDia bukan sembarang captain. Gelar Captain yang ia miliki telah didapatkannya semenjak awal ia masuk SMA. Kaya, pintar, dan tampan semua wanita memujanya. Siapa yang tak ingin menjadi kekasih seorang Çaptain cool sepertinnya.