VOTE...VOTE...VOTE
****
"Prill...lo yakin mau sekolah...!! Ni perban aja belom ganti...!! Luka lo aja belom kering" ucap Alya saat melihat prilly bersiap dengan sepedahnya.
Prilly tersenyum pada Alya. "Alya..gue gak sakit Al...ini cuma lecet doang!!"
"Cuma lecet??? Lo ketabrak mobil prill..bukan ketabrak kambing!!" Alya terlihat kesal dengan prilly yang keras kepala.
"Kenapa jadi kambing di bawa - bawa Al?? Udah..sekarang gue berangkat dulu ok...lo mau telat?? Gue mah ogah!!" Prilly berlalu menaiki sepedah kesayangannya.
Alya hanya menggeleng melihat prilly. Ya mau gimana lagi seperti itu lah sifat sepupunya.
Alya termenung mengingat perkelahian antara Zidan dan Ali. Ia mengingat bahwa Ali tak bisa membahagiakan orang yang Ali cinta. Alya berfikir jika prilly lah orangnya. Mungkin Alya memang harus mengalah jika pada akhirnya prilly juga menyukainya.
***
Zidan nampak tersenyum melihat seorang gadis tengah duduk di kursi taman sekolah.
Dengan langkah mantap ia memberanikan diri untuk mendekat."Eghem...sendiri aja neng!!" Ucap Zidan mengejutkan gadis dihadapannya.
"Zidan?? Lo ngapain kesini??" Tanyanya dengan wajah terkejutnya.
"Lo lupa ni sekolah punya siapa?? Gak perlu ngapa ngapain juga gue bebas keluar masuk sekolah ini kali.."
Prilly memutar bola matanya. Ini hal yang tak disuka prilly dari Zidan. Dia selalu membangga banggakan hal yang gak perlu.
"Iya keluarga Abraham..!!"
"Kok udah masuk ??" Tanya Zidan sambil mengamati wajah cantik prilly.
"Kenapa? Orang gak sakit ini!!"
Prilly tersenyum.Zidan membalas senyuman prilly sambil sedikit mengacak rambut prilly yang malah membuat prilly mengingat Ali yang juga pernah melakukan hal yang sama.
"Yah...melamun lagi..!!prill??"
Prilly yang tersentak menoleh kearah Zidan, namun rasa pening di kepalanya membuatnya sedikit pusing. Melihat prilly yang merintih sambil memegang kepalanya membuat Zidan menjadi hawatir.
"Prill...lo gak papa kan??" Tanya Zidan meyakinkan.
"Enggak..enggak!! gue gak papa kok.. yaudah gue balik kelas dulu ya bye..!!" Zidan tau prilly menghindarinya agar ia tak hawatir.
Prilly berlari kecil sambil terus memegangi kepalanya. Ali yang melihat hal itu langsung mengikuti prilly secara perlahan.
Prilly terhenti membuat Ali yang berada di belakang prilly sedikit menyembunyikan tubuhnya di balik tembok sambil mengintip gerak gerik prilly. Namun melihat tubuh Ali yang terhuyung membuat Ali segera menangkap tubuh prilly.
Ali melihat darah yang keluar dari hidung prilly membuatnya dengan cepat mengangkat tubuh prilly dan membawanya ke UKS.
"Prill...prilly" Ali terus menepuk - nepuk pipi prilly lembut.
Prilly yang mendapat sentuhan itu sedikit menggeliat dan mengrejap rejapkan matanya.
"Ali..."
Ali tersenyum kala prilly sudah sadar. Iya tersenyum lembut sambil membersihkan darah yang ada di hidung prilly.
"Prill...lo masih sakit, kenapa lo sekolah??" Tanya Ali lembut.
"Gue gak papa..!! Ini mungkin karena kecapean aja..!!" Balas prilly santai.
Terjadi keheningan di dalam ruang uks itu. Membuat kedua insan itu menjadi canggung.
"Prill..gue minta maaf ya..!!"
Mendengar hal itu prilly melihat kearah Ali. Di amatinya dan di tatapnya lekat mata lelaki itu. Tak ada kebohongan. Prilly pun tersenyum seraya mengangguk tanda ia telah mem maafkan Ali.
***
"Ali...bisa gak sih kita serius!!! Dari tadi kamu tuh...ketawa terus!! Kapan belajarnya..."
Saat ini Ali dan prilly berada dirumah Ali. Mungkin ini lah saatnya Ali memperbaiki hubungannya dengan Prilly dengan bersikap baik sengannya.
"Hahahaha....iya iya!! Ayo kita mulai sekarang..!!" Ucap Ali yang masih menahan tawanya.
"Habisnya dari tadi juga...godain mulu!!"
"Tapi suka kan??" Ali menaik turunkan alisnya mengoda prilly.
"Enggak..!! Elak prilly dengan pipi yang bersemu merah yang malah membuat Ali gemas.
Merekapun akhirnya belajar dengan serius. Prilly pun merasa senang teeutama dengan perkembangan belajar Ali dan juga karena ia bisa dekat dan leluasa melihat senyum Ali yang kini selalu mengenbang untuknya.
"Awww"
Tiba - tiba kepala prilly kembali sakit membuatnya memegang erat kepalanya. Ali yang melihat hal itu menjadi hawatir.
"Prill...lo gak papakan!!"
Ali membantu prilly duduk di atas sofa karena sebelumnya mereka duduk dibawah."Enggak papa Ali...!! Aw..em kayanya kita sampai sini dulu deh belajarnya...gue musti istirahat nih!!"
"Gue anter ya..!!"
"Enggak usah!! Gak usah!! Gue gak papa Ali..ya !!"
Prilly berusaha berdiri walau tubuhnya masih belum bisa menopang berat badannya.
"Tuh..tuh..lo berdiri aja gak kuat!!" Ucap Ali sambil menopang tubuh prilly yang hampir terjatuh.
Prilly masih saja berusaha berdiri dan meyakinkan Ali bahwa ia baik - baik saja.
Namun sesaat kemudian prilly tak mampu lagi menahan berat tubuhnya dan terjatuh di pelukan Ali.
"Prill...prill..PRILLY!!!!"
*****BERSAMBUNG
Cie...yang udah baean...cie!!!
Ahhh Author gesrek balik lagi..dengan cerita gesreknya yang amburadul...
Ada yang penasaran...
Yang jadi Alya itu adalah...Chelsea Islan
Untuk Zidan...next chapter deh..😉
Sarannya dong!!!
Vote..vote..vote!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love, My Captain
Teen FictionDia bukan sembarang captain. Gelar Captain yang ia miliki telah didapatkannya semenjak awal ia masuk SMA. Kaya, pintar, dan tampan semua wanita memujanya. Siapa yang tak ingin menjadi kekasih seorang Çaptain cool sepertinnya.