Suara mesin pendekteksi jantung memenuhi ruangan berbau obat - obatan. Seseorang tengah berbaring di atas kasur dengan alat pembantu pernafasan.
"Aku baru mulai ini...memulai hubungan kita dengan baik!!! Jangan begini dong...bangun!!"
Suara pilu seseorang yang memegang erat tangan gadis yang berbaring di kasurnya.
"Gue udah pernah bilang...kalo lo gak bisa jaga dia gue yang akan ambil alih...!!"
Ucap seseorang yang baru datang diruangan itu.
"Gue gak akan lepasin dia ke siapapun...termasuk lo Zidan!!"
Ya ..mereka adalah Ali dan Zidan yang berada di ruang rawat prilly. Sejak kemarin prilly masih belum sadarkan diri.
Ali dan Zidan menoleh kearah pintu ketika Alya membuka pintu ruang rawat prilly.
"Gimana Al...prilly gak papa kan!!" Alya yang baru datang langsung dihadang oleh pertanyaan dari Ali.
"Lebih baik lo jauhin prilly!!" Alya berucap dengan nada dinginnya. Ali yang mendengar itu sangatlah terkejut bukan hanya Ali, Zidan pun sama terkejutnya.
"Al?? Lo ngomong apa sih?? Prilly kenapa??"
"Gue minta lo pergi dari sini!!! Pergi!!!" Suara Alya kini mengeras. Matanya memanas ia kini menangis sejadi - jadinya.
"Alya...nak kamu kenapa??"
Tante Mely yang baru datang terkejut dengan kondisi Alya putrinya yang menangis.
"Lebih baik kalian pergi dulu ya..nak Ali ..nak Zidan!!"
Zidan dan Ali pun keluar dari ruang rawat prilly.
"Lo...liat?? Ini akibat dari kebodohan lo sendiri...!! "
Ali hanya diam. Entah mengapa ia juga sependapat dengan Zidan. Bahkan ia tak memungkiri apa yang terjadi pada prilly juga karenanya.
"Tapi gue akan perbaiki itu...gue gak akan pernah nyerahin dia sebelum gue memulai semuanya.."
"Gue gak butuh bacot lo Li...gue butuh bukti tindakan lo ke prilly.. kalau keadaan prilly semakin buruk karena lo...gue bener - bener akan ambil dia dari lo!!" Ucapan Zidan kali ini penuh dengan penekanan.
Zidan pergi meninggalkan Ali yang terduduk lesu didepan kamar prilly.
Ali sangat menyesal. Kenapa dia dulu berpura pura dingin kepada prilly hanya karena ia tak sanggup menahan degup jantungnya ketika berada di dekat prilly.
"Prill..gue baru mulai ini prill..!! Gue akan perbaiki semuanya..!! Gue sayang sama lo..gue Cinta!!"
Sementara diruang rawat Alya masih menangis didalam pelukan sang Mamah.
"Ushhh...udah dong Al...kita doain prilly ya biar cepet sembuh..!!" Mely mengusap lembut kepala putri semata wayangnya itu.
"Ali...Ali...!!!"
Suara itu mengalihkan perhatian Alya dan Mely. Prilly tersadar dengan mata yang masih terpejam dengan menyebut nama Ali.
"Prill...hei..ini aku Alya!! Prill...!!"
Alya memegang tangan prilly lalu mengusap lembut pipinya.
Prilly yang mendapat sentuhan membuka matanya."Prill..." panggil Alya pada saat Prilly membuka matanya.
"Al...!!" Lirihnya saat ia berhasil membuka matanya dengan sempurna.
Alya yang mendengar itu memeluk prilly erat dengan suara tangisnya.
"Kenapa sih Al???"
Prilly yang tak mengerti dengan apa yang terjadi semakin bingung melihat Alya yang menangis.
"Gak..enggak...papa..!!"
Suara isak Alya semakin menjadi - jadi bahkan tante mely yang berada disanapun ikut menangis.
Prilly yang tak tau apa yang terjadi itupun bangkit dari tidurnya.
"Alya sama tante kenapa sih?? Prilly baik - baik aja!! Liat nih..."
Prilly yang hendak turun dari kasurnya itu ditahan oleh Alya.
"Enggak!!! Kamu tidur aja prill...!!"
Alya menahan kedua bahu prilly yang malah membuat prilly semakin bingung.
"Tante ...ini kenapa??? Kalian kenapa?? Prilly baik kok!!"
Dengan sekuat tenaga prilly mencoba mendorong Alya namun kekuatan Alya seketika bertambah Tiga kali lipat.
Tunggu...
Itu bukanlah kekuatan Alya sepenuhnya. Prilly membulatkan matanya dan semakin memberontak melihat siapa orang yang ada dihadapannya.
"Ali...lo tau kan gue gak papa....!!! Ali ...tolongin gue...gue mau pulang Li!!"
Ali yang mendengar itu semakin pilu. Setetes air mata jatuh dipipinya.Ali menggeser posisi Alya kesamping yang langsung didekap oleh tante Mely.
"Prill....!!! Lo liat gue...tatap gue!!"
Prilly yang mendengar itu hanya menurut. Iya menatap mata hitam Ali yang menenangkan. Perasaan prilly menghangat, ada kenyamanan yang ia rasakan.
Ali memeluk prilly erat. Ia ingin gadisnya itu menjadi tenang."Ali..."
Isak tangis prilly didalam pelukan Ali membuat Ali menjadi semakin terpukul. Rasa bersalah yang besar terhadap prilly kini semakin membesar. Bahkan rasanya Ali ingin mati atau menggantikan penderitaan gadis dipelukannya saat ini.
"Prill..gue akan slalu ada buat elo..akan dan selalu!!"
Prilly mendongakan kepalanya menatap Ali. Ia tau jika ada yang tak beres dengannya yang menyebabkan orang - orang disekitarnya ini menangis.
Dengan sekali sentakan prilly mendorong tubuh Ali hingga terhuyung kebelakang. Prilly turun dari ranjangnya dengan mendadak membuat semua terkejut.
"Prilly!!"
******BERSAMBUNG
Kenapa itu...kenapa prilly!!!
Ali...tolongin Prilly dong...
Vote dan coment ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love, My Captain
Teen FictionDia bukan sembarang captain. Gelar Captain yang ia miliki telah didapatkannya semenjak awal ia masuk SMA. Kaya, pintar, dan tampan semua wanita memujanya. Siapa yang tak ingin menjadi kekasih seorang Çaptain cool sepertinnya.