chapter 3

15.6K 1K 3
                                    

"Bukannya itu....."

Pria disebrang jalan itu menghampiri prilly. Ia tersenyum manis kearahnya.

"Hai ...prill!!" Sapanya saat sudah didepan prilly.

"Zidan?? Lo ?? Lo bukannya di Singapore ya??" Tanya prilly sambil menunjuk Zidan.

"Iya..gue lagi liburan cil!!"

"Huhhhh tu panggilan masih diinget aja!!" Dengus prilly kesal.

"Hahahaha......apa kurcil?? Itu panggilan sayang lagi!!" Tawa Zidan pecah melihat ekspresi marah prilly yang terlihat lucu.

"Gak lucu Zidan...!!! "
Prilly menaikan nada bicaranya sambil menghentak - hentakan kakinya.

"Hahaha...iya iya!! Ok prilly yang cantik!!" Ucap Zidan gemas sambil mencubit pipi prilly.

"Eh...terus lo ngapain kesini??" Tanya prilly di sela tawa zidan yang masih menjadi jadi.

"Oh..em gue lagi jemput sepupu gue!!"

"Sepupu??" Prilly mengerutkan keningnya bingung.

"Iya...Ali!! Dia sepupu gue...ya walau gue yang jadi kakak sih!!" Jawab zidan santai.

"Hah??" Zidan terlihat bingung dengan respon yang diberikan prilly.

"Kenapa emangnya prill??" Tanya zidan penasaran.

"Emmm...enggak..enggak papa..!! Eh gue pulang dulu ya..!! Bye!!" Prilly menaiki sepedahnya lalu melambaikan tangannya kepada zidan yang juga membalasnya.

***

"Prilly....!!" Teriak Alya saat memasuki kamar prilly.

"Apasih..Al?? Gak usah teriak napa?? Gue gak budek!!" Ucap Prilly yang bangkit dari tidur siangnya dan memasang wajah kesal.

"hehehehe...oh iya prill Zidan..."

"Udah balik dari singapore???" Tanya prilly memotong perkataan Alya.

"Loh..kok lo tau??" Alya bertanya sambil melangkah duduk di kasur prilly.

" tadi gue ketemu dia pas pulang sekolah.." jawab Prilly santai.

"Zidan makin cakep ya prill!!" Ucap Alya tersenyum.

"Alya...Alya...kemaren Ali, sekarang zidan...besok -  besok satpam komplek lo jabanin juga!!" Prilly berkata asal yang membuat prilly menghadiahinya jitakan.

"Ya...gue tetep bebeb Ali lah!!"

"Ihhhh serah lo deh Al...gue mah apa atuh!!"

Prilly beranjak pergi dari kamarnya. Ketika prilly menuruni anak tangga tiba - tiba suara bel pintu berbunyi. Ia pun segera melangkah untuk membukakan pintu.

"Zidan???"

Zidan tersenyum manis ketika prilly membukakan pintu rumahnya.

"Hai prill..!!" Zidan melambaikan tangannya pada prilly.

"ZIDAN!!!! makin cakep aje lo .." teriak Alya yang ikut melihat Zidan.

"Hay..Al!!! Hehe..gue kan emang selalu cakep!!" Ucap Zidan dengan gaya kepedeannya.

"Dan..ayo masuk.. " ajak prilly menarik Zidan masuk.

"Prill...nih aku bawain oleh - oleh.." zidan memberikan bingkisan pada prilly.

"Yaelah...repot amat pak, tapi thanks ya!!" Prilly mengambil bingkisan itu lalu tersenyum ramah pada Zidan.

"Ohhh...prilly doang nih!! Ok..anggep aja gue gak ada!!" Ucap Alya yang memasang tampang sok betenya.

"Ihh ngambek ...!! Nih Al...gue bawain buat lo ..." zidan memberikan bingkisan kepada Alya.

"Zidan..ternyata lo masih inget gue!!" Ucap Alya mendramatisir.

"Apaan deh Al ...ya jelaslah Zidan masih inget sama lo.." prilly menatap Alya jengah.

"Eh..terus lo disini berapa hari??" Tanya Alya, Zidan nampak berfikir sejenak.

"Emm..mungkin sebulan." alya mengangguk paham.

***

Tok...tok

suara ketukan pintu menyadarkan prilly dari lamunannya. Dengan cepat Prilly membukakan pintu dan melihat siapa yang datang.

"Hai prill...gue kesini mau kasih tau lo...kalo Ali gak bisa dateng buat belajar bareng..!!" Ucap zidan santai dengan senyuman di bibirnya.

"Kenapa lo gak WA atau BBM aja sih?? Cuma mau ngomong gitu aja..pake kesini..keeajinan lo!!" Prilly tersenyum kecil.

"Gue kesini mau jemput lo..!!kurcil" Mendengar perkataan Zidan, membuat prilly bingung.

"Kemana??" Tanya prilly dengan wajah bingungnya. Zidan tetsenyum jahil kepadanya.

"ke Pelaminan..." seketika tawa Zidan pecah.

"Ngelawak aja terus...sampe SUKSES..!!" prilly yang kesal hendak menutup pintu, namun Zidan menahannya.

"Ayo..ikut gue!!" Zidan menarik tangan prilly menuju mobilnya. Mau tak mau prilly mengikutinya entah mau dibawa kemana prilly hanya menatap Zidan dengan tatapan kesalnya.

"Lo mau bawa gue kemana sih!!"
Tanya prilly kesal. "Lah..ini kita dimana ?? Bukannya ini gedung pertandingan basket??"

Zidan hanya tersenyum lalu membukakan pintu mobil dan menggandeng prilly turun.

Zidan dan prilly menyusuri bangku penonton dan memilih posisi yang nyaman untuk menonton.

Semua pemain memasuki lapangan basket. Prilly memicingkan matanya ke arah seseorang yang berada di posisi depan.

Prilly nampak serius memneliti orang tersebut. Apa benar itu dia?? Batin prilly.

Priiittttt

Suara peluit wasit menandakan mulainya pertandingan basket itu hingga seseorang yang sedari tadi prilly amati secara tak sengaja menghadapnya dan membuat pandangan mereka bertemu. Waktu berhenti, suara riuh penonton tak terdengar lagi.

***BERSAMBUNG

Vote vote vote buat penyemangat yang nulis...pleas hargai dan puji!!! 😊

Hahaha hayo..prilly ketemu siapa tu??? Kalo gak ada yang dukung gak tak lanjutin ahhh..author ngambek...
Gaje lo thor Alay...😈
Sampai jumpa di next chapter...

My Love, My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang