chapter 8

13.6K 861 2
                                    


"Awwwww!!"

wanita cantik itu terjatuh kelantai. Kakinya seakan tak mampu menopang berat badannya. Ia merasa kakinya begitu linu dan sama sekali tak mampu ia gerakan.

"Ali...kaki gue kenapa li??? Kaki gue gak bisa digerakin Li...!!"

Ali langsung mengangkat prilly keatas kasurnya. Hatinya sangat hancur melihat gadis yang dicintainya seperti ini.

Flashback on

Ali nampak penasaran dengan apa yang terjadi dengan prilly. Dengan langkah cepat Ali melangkah menuju ruang dokter yang menangani prilly.

"Permisi dok..."

"Iya..silahkan masuk...!!"
Ucap sang dokter mempersilahkan Ali masuk.

"Saya hanya ingin bertanya dengan keadaan pasien bernama prilly dok..."

"kalau boleh saya tau...anda ini siapanya ?? Karena dari kebijakan rumah sakit ini kita hanya akan memberi tahu kondisi pasien pada keluarganya saja.."

"Saya...kakanya dok..!!"

Dokter itu nampak berfikir sejenak namun tak lama ia menganggukkan kepalanya.

"Baiklah...saya akan menjelaskan tentang keadaan saudari prilly. Saudari prilly memiliki benturan yang cukup keras membuat beberapa syarafnya mengalami kerusakan. Walau pun tidak permanen namun ada dua kemungkinan yang akan pasien alami.." kata kata dokter itu terhenti membuat Ali semakin penasaran.

"Kemungkinan apa dok??" Tanya Ali sangat penasaran.

"Kemungkinannya adalah pasien akan mengalami kelumpuhan atau kebutaan...walaupun tidak permanen.!"

Bagai disambar petir Ali tak percaya akibat kebodohannya saat itu gadisnya malah menjadi menderita.

Flashback off

"prill...ini hanya sementara!!" Ali memeluk prilly yang masih bergetar dengan suara tangisnya.

"Ali..gue lumpuh!! Gue gak bisa jalan lagi..!!ahhhhgggg..."

Tak ada yang mampu menyembunyikan kesedihan diantara mereka.

***

"Hai.. udah siap??" Alya menghampiri prilly yang termenung menatap datar kedepan.

Prilly yang mendapat teguran dari Alya mengangguk seraya tersenyum.

Alya dengan sigap mendorong kursi roda Prilly. Baru beberapa langkah ia keluar dari rumah terlihat seseorang datang menghampiri mereka.

"Zidan?? Lo ngapain kesini??" Tanya Alya yang heran dengan kedatangan zidan.

Zidan tersenyum lalu menatap prilly yang juga menatapnya heran.

"Kamu berangkatnya sama aku ya!!" Ucapnya lembut. Prilly nampak melirik kearah Alya sejenak.

"Gak usah gue bisa kok jagain dia..!!" Ucap Alya ketus.

"Biar dia naik mobil gue aja..Al!!"

Alya menghelang nafasnya. Dengan terpaksa ia menyetujui ajakan Zidan.

"Prill... lo kenapa?? Ada yang ganggu fikiran lo??" Zidan yang mendengar perkataan Alya melihat prilly dari kaca depannya.

"Enggak!!" Ucapnya lirih.
.
.
.
.

Sesampainya di sekolah Prilly bersama dengan Zidan dan Alya mengantarnya hingga kekelasnya.

"Eh..gue ke toilet bentar ya.. Zi lo anter prilly ya!!" Pinta Alya pada Zidan yang mendapat anggukan dari Zidan.

Zidan mendorong kursi roda prilly menuju kelasnya.

"Prilly!!!"

Teriakan dari seseorang diujung sana membuat Zidan dan Prilly menoleh kesamping.

"Zi.. bawa gue pergi..cepetan!!"

Mendengar perintah prilly membuat Zidan kembali mendorong kursi rodanya.

"Prilly tunggu!!!"

Ali mengejar prilly dan Zidan yang menjauh. Dengan sekuat tenaga Ali berhasil menyusul prilly.

"Prill.. dengerin gue dulu!!"

"Gue lagi males..!" Ucap prilly ketus dan mengalihkan pandangannya.

"Prill gue minta maaf!!! Gue.."

"Please Li!!"

Zidan yang mengerti bahwa prilly tak ingin berbicara dengan Ali pun membawa prilly pergi. Ali menatap nanar kepergian prilly.

Setelah kejadian kemarin. prilly berubah menjadi dingin. Ia sangat pendiam dan hanya berbicara seadanya.

***

"Prill... lo kenapa sih diem aja??" Tanya Alya memecah lamunan prilly.

"Prill!! Lo lagi marahan sama Ali??" Sambungnya lagi

"Enggak Alya!!" Elak prilly sambil berusaha tersenyum.

"Prill... lo itu gak pernah bisa bohong sama gue!!"

Prilly tak menjawab. Ia memutar kursi rodanya menuju halaman belakang. Baru saja sehari tadi ia mencueki Ali di sekolah namun rasanya sungguh menyakitkan.

Prilly sengaja menghindari Ali. Ia tak ingin kebaikan Ali kepadanya hanya sebagai rasa kasihan nya kepada kondisi prilly saat ini atau karena rasa bersalahnya.

Prilly menatap langit yang nampak mendung seperti hatinya saat ini.

"Gue kangen lo Li!!!" Ucapnya lirih.

***

Zidan memasuki kamarnya dan segera beristirahat. Setelah mengurus kepindahannya ke Indonesia ia sangat merasa lelah.

Namun saat ia memasuki kamarnya, ia lebih dulu melihat seseorang yang ia kenal berdiri menatapnya tajam.

"Mau apa lo??" Tanya Zidan kepada seseorang itu.

"Gue peringatin sama lo... gue gak akan nyerah dan akan tetap menjaga dia apalagi ngebiarin dia berada di tangan orang seperti lo!!!" Ucapnya penuh dengan penekanan. Pria itu berjalan mendekati Zidan.

"Tau apa lo tentang gue??"

"Gue tau semuanya.... SEMUANYA!!" Ucap pria itu lagi dengan menekan kata semuanya.

Zidan menatapnya tak kalah tajam.

"Kita buktikan saja... apa dia masih mau dengerin lo lagi!! Gue akan liat lo Ali menjadi seorang pecundang cinta!!"

Ya dialah Ali. Ali menahan emosinya. Tangan nya mengepal erat rahangnya mengeras. Mata elangnya seakan ingin menusuk lawannya saat itu juga.

Ali berjalam keluar dari kamar Zidan dan menabark Zidan dengan keras seakan menandakan ia sangat marah.

***

"Ahhhhh!!!"

Ali mengacak rambutnya frustasi. Ia benar - benar akan berjuang mati2 an demi mendapat maaf dari prilly.

---------------BERSAMBUNG

vote and coment ya 😉

Persaingannya makin ketat aja ngerebutin neng cantik!!!!

YANG SABAR YO LI.. KALO JODOH YA HAK KEMANA!!

My Love, My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang