Prilly berdecak sebal melihat Ali yang tengah sibuk dengan tumpukan berkasnya. Mereka kini telah berada di tanah kelahiran mereka. Setelah prosesi lamaran Ali semakin bekerja keras mengingat keperluan pernikahannya dan juga biaya setelahnya.
"Kamu ya aku kesini itu buat ngajak kamu ke butik tau!!! Aku gak jadi nikah sama kamu deh!!"
Ucapan Prilly tentu saja membuat Ali menghentikan aksinya di atas tumpukan kertasnya.
"Apaan sayang?? Gak jadi nikah?? Jangan dong!! Ok, aku berhenti nih kita ke butik sekarang ya.."
Ali bangkit dari duduknya dan ingin menggandeng Prilly namun Prilly lebih dulu menggenggam tangannya.
"Aku tau kamu kerja keras demi kita, tapi aku lebih suka kamu yang gak memfosir semua waktu kamu untuk bekerja... Kamu gini itu bikin aku hawatir tau!!''
Ali memeluk Prilly dengan wajah hawatirnya itu. "Maafin aku ya sayang.. Aku gak mau kamu kekurangan apapun saat nanti bersamaku.. Aku mau selalu menuhi keinginan kamu nanti"
"Bahkan aku gak mau minta apapun kekamu selain hati kamu.. Ali, cinta aku bukan diukur dari harta.."
Ali tersenyum mendengar ucapan Prilly. Wanita pertama dan akan menjadi yang terakhir.
"Aku mau ajak kamu ke suatu tempat.."
Prilly mengrenyitkan keningnya. Ia hanya diam mengikuti Ali yang menggandeng tangannya. Nampak semua karyawan Ali memeperhatikan mereka terutama Prilly. Ya, ini petama kalinya bagi Prilly mendatangi kantor Ali.
"Ini dimana??" tanya Prilly yang bingung dengan tempat yang sedang mereka datangi.
"Kamu lupa??"
Prilly mencoba mengingat tempat dimana ia dan Ali kini berada.
"Udah selesai??" tanya Ali pada Prilly yang di balas dengan gelengan.
"Jangan kebanyakan, entar gak kesampaian lagi.." tambah Ali.
"Ihhh pasti kesampaian.. Jangan gitu sayang!!" ucap Prilly gemas dengan Ali. Sedangkan Ali hanya tertawa melihat kekesalan Prilly.
"Udah.. Terus di apain??" tanya Prilly saat ia tlah menyelesaikan keinginannya.
"Sini ikut aku.."
Ali membawa Prilly menuju Pohon besar di belakang tmpat mereka tadi. Ada sebuah lubang dan kotak disana. "Sekarang kita gulung kertas ini... Lalu kita masukan di dalam kotak itu.."
Prilly hanya mengikuti intruksi Ali. "Nah.. Sekarang kita kubur.. Kita akan buka lagi dan lihat permohonan masing - masing kalau kita nantinya gak bersama.."
"Loh.. Kok gitu??"
Ali tersenyum "aku belum selesai sayang.. Kalau kita berjodoh.. Kita tetap akan membongkarnya tapi, sama anak - anak kita nanti..!!"
Prilly sebenarnya masih bingung. Tapi, ya sudahlah.. Prilly hanya akan mengikuti mau sang kekasih apapun itu.
" udah yuk.. Tu udah ada cup cake disana.. Ayo kita makan!!"
Ucap Ali sambil menggandeng Prilly kembali"Sejak kapan disana ada cup cake??"
Tak mendapat respon Prilly langsung saja memakan Cup cake nya. Namun, ada sesuatu yang aneh dalam cup cake yang ia makan.Prilly mengeluarkan isi di mulutnya.
"Ali??.. Ini??"
Ali tersenyum, ia mengambil cincin yang ada ditangan Prilly lalu di pakaikannya di jari Prilly.
'' cincin ini adalah hasil tabungan aku sayang.. Di jaga ya!!"
Prilly menangis haru. Prilly pun memeluk Ali erat. "Makasih pangeranku.. Aku akan menjaganya seperti persaanku dan cintaku ini.. Selalu!!"
"Aku ingat.. Terus??" tanya Prilly kepada Ali, pasalnya bukannya ia akan membukanya nanti ketika mereka sudah berkeluarga.
"Aku bawa kamu kesini suapaya kamu ingat tentang permohonan kita disini!!" ucap Ali.
"Aku masih simpan??" ucap Prilly sepontan karena Ali yang memegang kedua tangannya dan menatap jari- jari Prilly sendu. Prilly tau yang difikirkan Prianya saat ini adalah cincin yang ia berikan dulu dengan hasil uang tabungannya.
Ali mendonga menatap Prilly tak percaya. Prilly yang melhat itu pun langsung mengelus pipi Ali lembut dan tersnyum. Sedangkan tangan yang satu lagi ia tunjuk pada kalungnya. Ali baru menyadarinya, ternyata kalungnya yang ia beeikan dulu prilly jadikan sebagai liontin kalungnya.
"Aku takut jika aku pakai.. Cincin ini akan hilang!!" ucap Prilly.
"Makasih!!" Ali memeluk Prilly erat. Bahagia karena ia dan cintanya tak lama lagi akan bersama sampai maut memisah kan.
"Kalau kamu masih simpan kan enak, aku gak usah beli cincin kawin lagi!!" ucap Ali tersenyum jail.
"Aliiiii!!!"
Gak modal lo li!!! Ngajakin Inces nikah pake cincin tahun jepang!! 😅
Ali : apaan deh, lo gak tau Thor!! Biaya nikah mahal.. Kan gue sedikit ketolong kalau tu cincin jadi cincin kawin gue!!
Prilly: gak jadi nikah!!😡
Ali: kenapa?? Kok gitu?? 😢
Prilly: modal nikah lo kurang!! Masa cincin udah taun purba lo kasih jadi mahar nikah??"😡
Gak jadi nikah!!! 5x
#jogetbangjaliAli: becanda bebeb ku!!😘
Prilly: gak lucu 😑
Ok tinggalkan mereka guys.. Vote coment ya.. See you 😁😂😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love, My Captain
Teen FictionDia bukan sembarang captain. Gelar Captain yang ia miliki telah didapatkannya semenjak awal ia masuk SMA. Kaya, pintar, dan tampan semua wanita memujanya. Siapa yang tak ingin menjadi kekasih seorang Çaptain cool sepertinnya.