"Paman"
Mata prilly membulat sempurna. Akhirnya paman yang sangat ia rindukan kini berada di hadapannya.
"Bagaimana keadaanmu prill??" ucap sang paman menghampiri keponakan kesayangannya.
"Paman!!" hanya itu yang mampu diucapkan prilly. Roydhan adalah paman prilly yang sangat ia sayangi. Bertahun tahun prilly ingin menemui pamannya yang tinggal di amsterdam itu.
Roy menghampiri prilly dengan senyuman. Ia memeluk erat tubuh prilly.
***
"Prill... Ikutlah kesana bersama paman!!" ucapnya lagi. Ya sedari tadi paman prilly membujuknya ikut kenegaranya."Baik.. Prilly akan ikut.. Tapi setelah prilly lulus.."Roy mengangguk setuju.
****
Prilly kini kembali sekolah. Setelah hampir dua minggu ia tak masuk karena menjalani terapi , ia kini sudah kembali menajalani aktivitasnya."Prill..."
Suara itu menghentikan langkah prilly sudah dua hari ini ia tak mendengar atau tau kabar dari sosok yang cukup ia rindukan.
Prilly berbalik dan tersenyum.
"Maaf gue gak ngabarin dan gak nemenin lo terapi dua hari ini.."
Ucap Ali dengan nada menyesal." gak papa..!!" ucap prilly lembut. Ali menghelang nafas lega. Ia menggandeng tangan prilly menuju kelasnya.
"Li.. Gimana belajar sama Alya.." ya sudah hampir dua minggu pula Alya menggantikan posisi Prilly sebagai pembimbing Ali.
"Alya ?? Em.. Seru, dan di juga cukup sabar ngehadapin ke begoan gue!!" ucap nya sambil tersenyum membayangkan sosok Alya.
Prilly merasa senang karena ia bisa kembali ketujuan awalnya. Mendekatkan Ali dengan Alya.
Namun, ada rasa perih disudut hatinya. Entah mengapa perkataan Ali bisa melukai hatinya."Oh iya prill.. Hari ini gue ada tanding basket.. Lo nonton ya..!!"
Prilly yang mendengar itu mengangguk cepat. Ia merasa senang karena bisa melihat captain idolanya kembali beraksi. Ingatkah kalian dengan prilly yang mengaggumi Ali atau bahkan mengidolakannya."Iya gue bakal nonton..!!"
.
.
.
.Seperti yang di katakan prilly tadi pagi, kini Prilly tengah menonton pertandingan Ali. Tapi, ia tak sendiri karena kini ia sedang bersama Alya dan Zidan.
Ngomong - ngoming Zidan. Dia sudah pindah di sekolah yang sama dngan prilly dan Ali.
Pertandingan tlah selesai. Sudah pasti pemenangnya Ali. Ali menghampiri prilly namun langkahnya terhenti ketika Alya menyodorkan sebotol minuman.
Sedikit sakit yang dirasakan prilly, namun ia dengan cepat menepis perasaan anehnya itu.
"Selamat ya Li...!!" ucap prilly sembari tersenyum.
"Iya.. Thanks ya ..Prill!! " Alya yang melihat itu membuang pandangannya muak.
Zidan sempat melihatnya, iya pun tersenyum penuh arti. "Al.. Gue mau ngomong bentar!!"
Alya, Ali dan Prilly menatap Zidan secara bersamaan. Detik berikutnya mereka kembali seperti semula. "Mau ngapain sih??" tanya Alya.
"Bentar .." ucap Zidan langsung menarik Alya menjauh dari Ali dan prilly.
.
.
."Lo mau ngomong apa sih?? Kenapa harus jauh-jauh??" tanya Alya kesal. Sejak tadi Zidan hanya menariknya tanpa memberitau tempat yang mereka tuju.
"Brisik lo... Eh gue tau lo suka kan sama Ali..!!" ucap Zidan to the poin.
"Apaan.. Kagak!!" elak Alya yang langsung mendapat decakan sebal dari Zidan.
"Ck.. Udah !! Jujur napa?? Gue cuma mau ngajakin lo kerja sama..!!"
Alya mengrenyitkan keningnya. Ia tak mengerti dengan apa yang di katakan Zidan.
"Kerjasama?? Lo pikir kita lagi kerja kelompok?? Apaan sih.. Buang waktu gue aja!!"
Alya yang hendak pergi langsung ditahan oleh Zidan.
"Bantuin gue untuk ngejauhin Ali dengan Prilly!!!"
Alya membulatkan matanya. Apa ia tak salah dengar. Apa kini dia sedang melawak atau???
MLMC
Jiahhhhh... Hai hai hai ada yang kangen??? Gak ada ya 😅😒
Ya ini dia my love my captain...
Vote dan comen ya....
Jangan lupakan PERFECT? dibaca juga ya... And My Stupid Boy
😉 and... Jangan lupa
Bam ...bam... Di SCTV 😍
Dadahhhh 😜
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love, My Captain
Teen FictionDia bukan sembarang captain. Gelar Captain yang ia miliki telah didapatkannya semenjak awal ia masuk SMA. Kaya, pintar, dan tampan semua wanita memujanya. Siapa yang tak ingin menjadi kekasih seorang Çaptain cool sepertinnya.