Chapter 23

11K 690 11
                                    

Prilly memandang kagum sosok yang ada di hadapannya. Seorang pria yang beberapa menit lalu telah mempersuntingnya hingga kini sah menjadi seorang istri.

Prilly mencium tangan Ali sebagai tanda ia akan berbakti pada sang suami. Sedangkan Ali mencium kening Prilly tanda ia siap menjadi Imam di keluarga kecilnya ini.

"Aku gak nyangka dengan ini semua..." ucap Prilly yang saat ini telah duduk di kursi pelaminan menatap para tamu yang ikut dalam kebahagiaan.

"Aku juga... Dulu cerita kita seakan begitu singkat..!!"

Prilly menoleh kearah Ali, suaminya. "Apa yang membuatmu yakin?? Aku dulu sudah menyakitimu!?"

"Karena sejak awal aku menyatakan aku cinta sama kamu.. Aku udah yakin kamu itu jodohku!!"

Ucapan sederhana itu tentu membuat prilly berbunga hingga rona merah di wajahnya tak bisa ia tutupi.

"Hahaha... Lucunya lagi aku gak tau pada akhirnya Alya sama Zidan tunangan..!!" ucap Prilly yang masih menatap Ali.

"Gimana mau tau?? Kamunya sembunyi terus!! Dokter canti ini!!! Kalau di cari ngilang mulu.." ucap Ali sambil mencubit hidung Prilly.

"Tapi kamu siap kan, ikut aku ke Jepang setelah ini??''

"Kamu sekarang suami aku, aku akan selalu ikut kemana pun suami aku pergi!!"

Ya, ingatan itu masih jelas di benak prilly. Seminggu yang lalu ia sudah pindah ke Jepang mengikuti Ali yang memiliki proyek besar disini. Aneh dan canggung, suasana yang berbeda, orang yang berbeda dan budayanya yang berbeda membuat Prilly harus beradaptasi dengan keras.

Belum lagi rumah yang sederhana. Rumah sewaan yang cukup besar itu, ya walaupun Ali memiliki rumah mewah di Jakarta tapi itu hanyalah warisan dari Almarhum papanya.

Sebenarnya Mama Ali sudah ingin membelikan rumah beserta jabatan yang tinggi pada Ali di perusahaan keluarga. Namun Ali menolaknya, ia ingin memulai semuanya dari nol bersama Prilly istrinya.

Prilly tentunya bangga dengan Ali, kagum sudah pasti. Prilly bahkan sangat teramat mengagumi suaminya itu. Ia dengan senang hati hidup dengan Ali yang sederhana yang menjadi teman saksi hidup perjalanan dari kesuksesan Ali nantinya.

"Assalamualaikum...sayang!!"

"Waalaikum salam.. Eh, sudah pulang kamu yang?? Sini aku bawaiin mantel kamu!!"

Musim memang akan segera berganti, mengingat bulan Desember adalah musim dingin pertama Prilly jalani bersama Ali sebagai sepasang suami Istri.

"Kamu masak apa sayang??" ucap Ali setelah mencium kening Prilly.

"Aku cuma masak osengan jagung sama ayam goreng!! Mau aku ambilin??"

"Boleh deh!!"

Prilly berjalan untuk menaruh jas Ali menuju kamar baru menuju dapur meninggalkan Ali yang berada diruang Tv.

Mereka makan bersama diruang Tv. Tak ada meja makan seperti rumah pada umumnya, namun kesederhanaan itu membuat mereka semakin belajar untuk hidup dan menghargai satu sama lain.

"Yang, maaf ya!! Li buran ini aku gak bisa bawa kamu pulang ke Indonesia.. Aku lagi nyoba cari rumah disini buat kita..!!"

''Aku juga belum mau pulang kok.. Aku pengen ngerasain musim dingin pertama sama kamu!!"

Ali menatap kagum kearah prilly. Istri idaman menurutnya, tidak salah pilih Ali mempersuntingnya dengan segala kekurangan yang ia miliki.

Ali menatap manik mata Prilly intens. Entah sadar atau tidak keduanya saling memanggut kasih melalui decapan mesra itu. Menyalurkan kehangatan di malam pergantiam musim pertama mereka.

****

Ali berjalan menuju Sebuah pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di Tokyo, Jepang.

Tujuan utamanya adalah toko perhiasan. Ia ingin sekali membelikan sesuatu untuk Prilly. Bahkan Ali heran sudah tiga minggu ini Prilly benar- benar berhemat segala kebutuhan rumah tangga. Bahkan untuk keinginannya memiliki kalung yang sedang ngetren saat ini pun ia urungkan untuk membelinya.

Ali berfikir mungkin perkataannya saat ia ingin membeli rumah membuat Istrinya itu ikut mencari dana dengan menghemat anggaran rumah tangganya.

Sebuah kalung perak dengan batu berwarna sama dengan mata hazel sang istri. Ya ini adalah kalung yang sedang tenar di Tokyo.

Dengan rasa bahagia, Ali membawa kotak kalun itu menuju rumahnya.

"Sayang!!! Assalamualaikum!!!"

Tak ada sautan dari sang istri membuat Ali menjadi bingung. Pintu rumah yang tak terkunci membuat Ali segera masuk. Tapi, apa yang ia lihat membuat Ali sungguh terkejut.

"Prilly!!!!!"

Cie.... Pada nunggu ya?? Ini Author lanjut.. Jangan kabur lo pada.. Vote dan coment author lagi puyeng sama ulangan brohhh...

Author cinta sama guru itu?? Eh??

Bikin soal yang Author aja bingung musti ngapain!!! 😡😡😡 sebulan kagak masuk tu guru.. Kezellllllllll!!!!!!!

Ok Author yang salah kok... 😂

Cerita murid kan gitu ... Soalnya yang salah...

Inget Vote dulu...

My Love, My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang