Prilly mengambil buku - buku yang akan dia bawa kerumah Ali. Prilly sebenarnya sedikit tau tentang Ali dari Alya. Namun tak banyak. Prilly hanya tau kalu Ali berada satu komplek dengannya, berbeda enam rumah dari rumahnya.
Kini prilly telah siap pergi menuju rumah Ali. Prilly berjalan keruang tengah untuk berpamitan dengan tante Mely.
"Tan...Illy pergi dulu ya tan..!!"
Prilly menyalimi tante Mely."Iya..hati hati ya sayang!!" Ucap Mely mengusap kepala prilly sayang.
"Ingat pesan gue prill.." timpal Alya yang juga berada di ruangan itu.
Prilly mengangguk dan tersenyum kepada Alya.Prilly mengambil sepedahnya lalu bersiap pergi kerumah Ali.
Selama perjalanan Prilly bersenandung kecil. Prilly memang suka bernyanyi bahkan tanpa ada orang yang tau dia sering sekali menciptakan lagu.Prilly memandang rumah besar yang sangat terlihat megah. Prilly memarkirkan sepedahnya lalu melangkah menuju rumah besar itu. prilly memencet bel berkali- kali hingga akhirnya pintu itu terbuka.
" assalamualaikum ..Li" prilly tersenyum manis kepada Ali.
"Ya..walaikumsalam...masuk!!"
Ali mempersilahkan prilly masuk. Dengan wajah santainya Ali duduk di sofa sambil memainkan I-phone nya.
"Li...bisa kita mulai sekarang..??" Tanya prilly lembut. Ali melirik Prilly sekilas lalu memperbaiki posisi duduknya.
"ok...kita mulai sekarang!!"
Prilly mengambil kertas dan buku yang akan ia gunakan sebagai media Ali belajar.
Ali memperhatikan gerak - gerik prilly dari arah samping. Tanpa sadar seulas senyum Ali ukir diwajahnya.
"Kenapa??" Ali yang tersadar dari lamunannya pun tergagap.
"Hah??" Hanya kata itu yang mampu ia ucapkan karena memang Ali tak mendengar pertanyaan prilly tadi.
"Iya..kenapa kamu senyum - senyum gitu..??" Tanya Prilly ramah diiringi dengan senyuman yang tak pernah lepas dari bibirnya.
"Aku ?? Rambut lo tu acak-acakkan..!!" Tangan Ali terulur mengacak rambut prilly.
"Aaaaa...Ali mah diberantakin!!" Rengek prilly yang membuat Ali gemas dan tertawa lepas. Untuk pertama kalinya prilly melihat senyum Ali dan tawa lepasnya.
Merasa diperhatikan Ali menghentikan tawanya seketika. Prilly mengrenyitkan keningnya bingung. Ali berubah seketika. Wajahnya yang menghangat tadi hilang kembali menjadi dingin.
"Gue..gak siap belajar sekarang..besok aja pulang sekolah ..dan sory gue tadi berantakin rambut lo...!!" Ali beranjak dari duduknya meninggalkan prilly yang masih dilanda kebingungan.
Akhirnya Prilly menyimpan kembali bukunya dan berannjak dari rumah Ali.
"Gue tau Li ..lo bukan orang yang dingin..!! Lo lagi nyembunyiin sesuatu yang lo gak pengen orang tau.." prilly bergumam sambil melangkah mengambil sepedahnya.
***
"Gimana prill tadi lo sama Ali...?? eh si Ali tadi lagi ngapain pas lo dateng??" Alya ikut berbaring disamping prilly.
Sepulangnya dari rumah Ali, prilly memang langsung berbaring di kasur king size nya.
"Ya gak gimana - gimana Al...orang gak jadi..."
Alya memukul bahu prilly dengan tatapan penuh dengan tanda tanya.
"What?? Kenapa?? Kok bisa..."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love, My Captain
Teen FictionDia bukan sembarang captain. Gelar Captain yang ia miliki telah didapatkannya semenjak awal ia masuk SMA. Kaya, pintar, dan tampan semua wanita memujanya. Siapa yang tak ingin menjadi kekasih seorang Çaptain cool sepertinnya.