Chapter 24

10.3K 642 6
                                    

Aku gak tau lagi harus gimana dengan ni cerita gak nyambung ini. Biarlah....

Next!! 😥

Prilly yang terbaring sejak lima hari yang lalu itu hingga kini belum terbangun. Penyerangan yang terjadi dirumahnya itu masih menjadi misteri bagi Ali. Siapa? Kenapa? Hal itu selalu bermunculan di benaknya. Ya, Prilly tergeletak tak sadarkan diri dengan darah di kepalanya tapi harta bendanya masih utuh tak ada yang hilang. Lalu apa motif sesungguhnya.

"Mama sudah bilang Li, pakai apa yang sudah mama serahkan sama kamu! Lihat apa yang terjadi, Prilly kan yang jadi sasaran"

Mama Ali yang kemarin dihubungi telah datang ke Jepang untuk melihat langsung keadaan menantunya.

"Ali gak tau Ma, lagian Ali masih mau nyari siapa pelakunya."

"Zidan udah ngurus itu Li. Kamu tenang aja ya."

"Lagian Motifnya juga kan Ali belum tau apa Mah!!"

***

"Zi, lo tau kan gue gak sengaja!" ucapan seseorang itu langsung menghentikan laju mobilnya.

"Apa! Gak sengaja? Heh, gue kira lo udah berubah, tapi. Gue gak akan lakuin hal bodoh lagi lo akan masuk ditempat yang mestinya lo ada di situ!"

"Zidan!! Lo gak berfikiran masukin gue kepenjara kan?" ia bertanya dengan nada mengejek.

"Kenapa?"

"Gue calon istri lo!!"

"Gak lagi Al..!!"

Setelah itu Zidan melajukan kembali mobilnya.

***

Ali membantu Prilly untuk berbaring kembali dikasurnya. Ia menatap Prilly tak tega, mungkin seharusnya ia menerima semua yang Mamanya berikan.

"Sayang, aku akan terima tawaran mama! Aku gak mau kamu terluka lagi."

"Apa kamu yakin?"

Ali mengangguk yakin. Sebenarnya Prilly merasa bahwa Ali masih belum yakin. Terlihat dari sorot matanya yang sangat Prilly tau Ali masih ingin berjuang.

Prilly tersenyum sambil memegang tangan Ali.

"Aku akan mendukung apapun yang kamu anggap terbaik untuk kita."

"Sayang? Kamu ingat siapa yang melakukan penyerangan sama kamu?"

Pertanyaan Ali sontak membuat Prilly diam. Ia menerawang saat dimana 'dia' datang kerumahnya dan ternyata 'dia' masih sama.

"Alya"

*****
"Kamu itu bodoh!! Zidan, kamu fikir aku selemah itu? Setelah apa yang aku dapatkan dari perasaanku. Aku akan membalasnya!! Hahaha!!"

"Kau gila!!!"

"Ssstttt... Simpan saja tenagamu Zidan sayang!! Kita akan menikah kau ingat?? Ouhh apa kita akan menikah?? Tapi sepertinya kau akan mati duluan!!"

Alya tersenyum licik kearah Pria yang tak lain bernama Zidan itu. Zidan tak habis fikir, ia mengira Alya sudah benar - benar berubah. Tapi ia masih memiliki dendam yang cukup besar karena Cintanya pada Ali tak terbalas dan kini obsesinya adalah menghancurkan sepupunya Prilly. Zidan yang di pegang erat dengan kedua ajudan Alya tak mampu berkutik, selain memang ia telah kehabisan tenaga dan juga wajah yang sudah babak belur. Zidan menatap kepergian Alya dan menutup ruangan itu yang Zidan sendiri tak tau dia saat ini dikurung di tempat apa.

Flashback..

Alya mengemudikan mobilnya dengan kecepatan diatas rata - rata. Ia baru saja tiba di Jepang, bukan tanpa tujuan. Tentunya ia sudah memiliki rencana besar. Dendam adalah dasar dari cintanya yang tak terbalaskan membuatnya nekat merencanakan rencana kejamnya, terlebih itu rencana jahatnya untuk Prilly.

"Gue akan bikin kalian berdua rasain sakit yang gue rasain. Lo gak bakalan hidup tenang Prill, lo gak pantes buat Ali. Seharusnya Ali itu sama gue bukan lo!!"

Ya, seperti sudah tak ada lagi akal sehatnya membuat Alya benar - benar terobsesi menghancurkan Prilly.

Sampai disebuah rumah sederhana tidak terlalu besar itu yang tak lain rumah Ali dan Prilly tinggali.

Alya langsung mendobrak rumah itu dan masuk kedalamnya. Seperti orang yang kesetanan, Alya mencari keberadaan Prilly hingga menemukannya di dapur.

"Alya?? Kamu " Prilly terkejut melihat Alya yang tiba - tiba datang dan mencekiknya.

Prilly terus memberontak hinggat mereka bergulat dan membuat Prilly yang terdorong keruang tamu. Alya mendorong Prilly hingga jatuh.

"Al..Alya!!! Lo kenapa?? Lo??"

Mata Prilly membulat kala sebuah Vas bunga yang Alya angkat siap menghantam Prilly saat itu juga.

"Lo gak tau Prill.. Gue bener - bener sakit saat lo ngerebut semua yang harusnya gue miliki.. Perhatian nyokap yang selalu tertuju pada lo, dan sekarang Ali cinta pertama gue!! Gue benci lo Prill.. Ali gak harusnya sama lo!!"

"Aaaaa...!!"

Dengan nekat dan mata yang telah dibutakan dengan cinta gilanya ia melayangkan vas itu ke pada Prilly membuat Prilly pingsan seketika dan darah yang keluar dari belakang kepalanya akibat benturan vas.

"Hahahaha... Gue yakin lo masih hidup!! Dan ini adalah awal kehancuran lo."

Alya benar - benar sudah kehilangan akal sehatnya.

Flashback off

Zidan yang terduduk lemas itu mencoba meraih hp yang berada di saku celananya. Ia harus dengan cepat memberi kabar pada Ali prihal Alya.

***

"Sayang? Kamu ingat siapa yang melakukan penyerangan sama kamu?"

Pertanyaan Ali sontak membuat Prilly diam. Ia menerawang saat dimana 'dia' datang kerumahnya dan ternyata 'dia' masih sama.

Saat Prilly hendak berbicara tiba - tiba Hp Ali berdering.

"Halo, zidan kenapa??"

...

"Hah?? Lo dimana??"
..

"Alya"

Yak, cut!!

Ok ok bagus skali. Author gaje balik lagi dengan cerita yang semakin aneh..

😂 bOdo Lah..

Wajib Coment dan Vote dan doakan Nilai Author bagus.

jadi aku akan sering next dan bikin cerita baru. Author gak bohong. Karena Author mudnya lagi bagus. 😂

Tapi aminin author kagak ada yang hutang nilai ma guru guru keche Author!! 😂😱😘

Ingatttt Vote Coment dan Doa...

Cepet next dan bikin cerita - cerita seru... Janji .. Janji...

😂😂😂😂🙏💪

My Love, My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang