16

5.4K 467 28
                                    

"Hffftttt"

Aku menghempaskan tubuhku di ranjang yang empuk sembari menatap langit-langit kamar. Langit kamar yang biasa polos, kini terasa lebih berwarna. Mengapa? Rasanya selalu ada bayangan senyum Prilly yang menghiasinya.

"Den Ali"

Tiba-tiba saja pintu kamar ku diketuk dengan suara panggilan dari Mba Suti.

"Iya, mba?" tanyaku setelah membuka pintu kamar.

"Itu, ada telfon" ucapnya sembari menunjuk ke bawah.

"Dari siapa mba?" tanyaku.

"Gak tau, den. Pokonya nyari den Ali" ucapnya. Aku mengangguk kemudian berjalan menuruni tangga.

"Halo?" ucapku setelah mendekatkan gagang telfon ke telinga.

"Hai Ali! Coba tebak ini siapa?"

"Wait, kayanya gue kenal sama ini suara"

"Siapa coba? Lo kejam kalo gak inget sama gue!"

"Andin! Ya kan?!"

"Right! Lo apa kabar? Kangen gue kagak?"

"Baik. Pengen banget yak, gue kangenin?"

"Kejam lo! By the way, kita meet up yuk!"

"Heh, lo pikir ke Semarang deket apa?"

"Nyantai bro! Gue pindah lagi ke sini!"

"Buset, teriakan lo! Lo gak bohong kan?"

"Lah, ngapain bohong? Kaya gak ada kerjaan lagi aja dah"

"Yaudah, mau kapan? Eh tapi, rumah lo dimana sekarang?"

"Lo add line gue deh. Nanti gue kasih tau. IDnya Andinsalsabila"

"Oke. Oke. Lo udah lama pindahnya?"

"Baru kemaren sih. Eh iya, gimana kabar mama?"

"Kurang baik Din. Mama kena stroke''

"Astagfirullah, kok bisa Li?"

"Ceritanya panjang Din. Tar kalo kita meet up gue ceritain"

"Okey deh. Gue turut prihatin ya, semoga keadaan mama membaik. Eh cewek lo gimana nih kabarnya? Siap tuh..? Eumm, Fanny!"

"End"

"Hah? Maksud lo? Kalian putus gitu?"

"Yaa, gitulah"

"Lo bener-bener banyak utang cerita sama gue Li! Udah dulu deh ya, gue ngantuk! Jangan lupa temuin sahabat lo yang paling kece ini!"

"Ngebo mulu lo kerjaannya. Iyeee, gak bakalan lupa. Goodnight sahabat bawel gue!"

"Goodnight spongebob!"

Andin. Dia merupakan sahabat kecilku dulu. Kami bersahabat karena letak rumah kami yang bersebelahan. Namun, saat kelulusan SMP ia harus pindah ke Semarang karena pekerjaan orangtuanya.

"Siapa yang..nelfon Li?" tanya mama. Aku tersenyum, kali ini mama sudah lumayan lancar berbicara.

"Andin ma! Dia balik lagi ke Jakarta" ucapku sembari menghempaskan tubuh di sofa.

"Jangan lu..pa, besok bawa pacar kamu" ucap mama sembari tersenyum.

"Iya siap maa! Ali tidur ya, udah malem. Mama juga tidur ya?" ucapku kemudian membantu mama menuju kamar.

#####

"Selamat pagi tomboy!"

Sapaku pada Prilly saat ia baru saja membukakan pintu rumahnya.

KenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang