1

14.9K 846 9
                                    

"Bang Aliii!!"

Aku yang baru membuka helm langsung menghampiri anak-anak yang melambaikan tangannya kepadaku.

"Bang Ali,mau liat gambaran Caca gak?" tanya Caca langsung berlari mendekatiku. Caca merupakan anak yang paling dekat denganku diantara anak panti yang lainnya.

"Mana coba,abang mau liat?" tanya ku dan langsung berjongkok di depan Caca.

"Ini ayah,ini bunda. Dan ini abang Ali. Gapapa kan Caca gambar abang di tengah keluarga Caca?" tanyanya polos setelah menunjuk gambarnya.

"Gapapa dong Caca sayang,gambarnya mau dikirim lagi ke ayah sama bunda?" tanya ku sembari mengacak rambutnya sayang.

"Kayanya enggak deh bang" ucapnya

"Kok kayanya sih?" tanyaku.

"Abis Caca bingung,pengennya sih ayah sama bunda bisa liat gambar Caca. Tapi Caca juga pengen pajang gambar ini di kamar" ucapnya. Aku menatapnya sendu.

Caca. Seorang gadis cilik berumur 5 tahun yang ditinggal untuk selama-lamanya oleh kedua orang tuanya sekaligus karena kecelakaan saat ia masih berumur 2 tahun. Setiap aku mengunjungi Panti Asuhan Kasih Bunda ini,Caca selalu meminta aku mengantarnya ke danau yang terletak tak jauh dari panti. Katanya itu untuk mengirim surat kepada ayah dan bundanya yang telah ada di surga.

"Caca sayang,dengerin abang ya. Kalo pun Caca gak kirim ini ke ayah sama bunda,mereka pasti udah liat. Jadi,Caca bisa tempel gambar ini di kamar Caca" ucapku memberi pengertian.

"Serius bang? Aasiiiik!! Yaudah Caca tempel dulu di kamar deh,abang jangan dulu pulang yaa!" ucapnya semangat kemudian berlari memasuki rumah.

Aku langsung berdiri dan menghampiri anak-anak lain yang sedang bermain bersama.

"Bunda Cinta kemana Dit?" tanyaku.

"Biasa bang,jaga kios" jawabnya sambil sibuk membuat layangan. Bukan gadget yang mereka mainkan. Hanya permainan sederhana namun mampu membuat mereka bahagia.

"Main petak umpet yuk!" seru ku bersemangat.

"Ayoooo!!" jawab anak-anak dan segera mengerubungi ku.

"Kita tunggu Caca dulu ya,udah itu nanti kita gambreng" ucapku.

"Loh kok bang Ali dikerumunin kaya semut gini?" tanya Caca yang baru datang dari arah dalam.

"Kita mau main petak umpet. Daritadi nunggu kamu. Ayo kita gambreng bang!" seru Rachel bersemangat.

"Yeee! Bang Ali jagaaa!! Jangan ngintip loh bang,nanti matanya bintitan!" ucap Adit terkekeh.

"Ihh enak aja. Abang mah gak pernah ngintip. Kamu tuh yang suka ngintip" jawab ku sembari mengacak rambutnya.

"Eh,si abang. Jangan buka-buka dong,jadi pada tau deh" ucap Adit bercanda.

"Hahaha,yaudah sekarang abang hitung sampai 10 yaa" ucapku kemudian bersandar pada tembok dan menutup mata.

"Udah yaaa" ucapku kemudian membuka mata dan mulai mencari mereka.

"Loh,Caca mana?" tanya ku saat kami telah selesai bermain petak umpet.

"Kita gak tau bang,tadi kita mencar-mencar nyumputnya. Gimana dong bang?" tanya Adit khawatir.

"Yaudah,kalian tunggu di sini aja ya. Biar abang cari Caca,Adit temenin abang ya?" ucapku.

"Hati-hati bang Aliii,Aditt!" ucap mereka saat kami mulai menaiki motor.

Sudah setengah jam aku berputar-putar bersama Adit,namun Caca tak kunjung ditemukan juga. Aku mulai panik. Bagaimana reaksi Bunda Cinta saat mengetahui Caca hilang?

"Bang Ali! Stop! Itu Caca!!" seru Adit yang membuatku memberhentikkan motorku secara mendadak.

"Mana Dit?" tanya ku celingak-celinguk.

"Itu,itu. Ayo bang!" ucap Adit kemudian menarik tangan ku. Sesaat kemudian aku melihat Caca sedang bersama gadis dengan topi yang bertengger di kepalanya dan hendak memasuki mobil. Sontak aku langsung menarik tangan Adit dan berlari menghampiri mereka.

"CACA!!" teriakku. Caca langsung membalikkan badannya menghadap ke arah ku dengan mata yang berbinar.

"Abang Ali!" serunya tanpa melepas gandengan di tangan gadis tersebut.

"Kamu darimana aja Ca? Kamu gapapa kan?" tanya ku panik.

"Abang tenang aja,aku baik-baik aja. Kakak ini baik banget,ajakin Caca main" ucapnya yang membuat aku mendongak menatap gadis tersebut. Gadis yang menggunakan kaos putih bercorak hitam dengan celana jeans robek-robek ditambah topi yang senada dengan sepatunya.

"Sekarang Caca pulang ya,nanti Bunda Cinta nyariin" ucapku tanpa mengucapkan sepatah katapun pada gadis tersebut.

"Kak,Caca pulang dulu ya. Makasih udah ajakin Caca main. Semoga kita ketemu lagi ya. Dadah kakak cantik!" ucap Caca kemudian memeluk gadis itu erat.

"Sama-sama cantik! Nanti kapan-kapan kita main lagi ya" ucapnya sembari mencubit pelan pipi Caca.

Aku hanya menatapnya sekilas,ia sedikit memutar bola matanya malas kemudian masuk ke dalam mobilnya.

"Nanti lagi Caca kalo ada orang yang gak dikenal nyamperin,Caca jangan mau ya. Untung kakak yang tadi baik,kalo orang jahat gimana?" ucapku menasehatinya setelah sampai di panti.

"Iya bang,maafin Caca ya. Tadi Caca hampir ketabrak kakak itu,jadi Caca diajak ke mobilnya" ucapnya.

"Iya abang maafin. Yang penting kamu baik-baik aja. Abang pulang ya,udah sore" ucapku mengelus kepalanya.

"Iya,hati-hati ya bang!" serunya.

"Heiii,Abang pulang dulu yaaa!" seruku. Mereka langsung menatapku dan berlari ke arah ku kemudian berlomba-lomba memelukku.

"Besok ke sini lagi ya bangg" seru seluruh anak panti.

"Inshaa Allah ya kalo abang gak sibuk" ucapku.

"Yaahh,makanya abang jangan sibuk-sibuk dongg" ucap mereka membuat aku terkekeh.

"Nanti kalo abang ke sini lagi kita beli eskrim ya!" ucapku menghibur mereka.

"Aasiiikkkk!!"

"Yaudah abang pulang dulu. Kalian mandi sore yaa,hati-hati" ucapku mengelus kepala mereka satu-satu.

#####

Halooo,maafkan buat keanehan part pertama iniiii ahahaha. Lama-lama kalian ngerti kooo wqwqwq. Sebel ah masih banya sider:( kenapa sih gamau nongol? Aku gaakan gigit kooo:v

Bandung,26 April 2016

KenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang