H-33 흣 3

6K 995 243
                                    

"Mbak Imah, es teh nya nambah lagi satu!" seru Chanwoo.

"Iya, Chan!" Mbak Imah menyahut dari dalam dapur kecil wartegnya.

"Kok Mbak nya kenal sama lo, Chan?" tanya Jinhwan.

"Wah, jangan-jangan orang berduit kayak lo juga sering makan di warteg?" Goda Yunhyeong.

"Apasih, yang langganan disini itu bokap gua. Tapi gua yang sering kesini beliin pesenan dia." jelas Chanwoo.

"Yaelah sama aja bego."

"Chan, gua tambah gorengan dua ya." Hanbin menyenggol bahu Chanwoo sambil menunjuk gorengan ditangannya.

Sedangkan Chanwoo hanya melirik Hanbin malas.

"Serah lo."

"Disini jual pulsa ga sih? Pulsa gua abis nih." Yunhyeong menggaruk tengkuknya pelan sambil memandangi layar handphonenya.

Jinhwan menoyor kepala Yunhyeong.

"Bego disini mah adanya gorengan sama ramesan kaga ada pulsa, lo kira konter?" Omel Jinhwan.

"Asli goblog si Yunhyeong"

"Ya kalem aja gausah ngegas nyet." Yunhyeong menggerutu sebal lalu meneruskan aktivitas makannya.

"Rokok ada ga rokok? Enak nih sambil ngopi." Hanbin mengedarkan pandangannya mencari rokok yang biasanya di sediakan di warteg.

"Tuh ada." Chanwoo menunjuk rokok yang berada di salah satu meja disana.

X

Sesampai di rumah June, Donghyuk langsung menyalakan TV lalu mencari acara yang bagus.

Sementara June sedang membuat kopi untuk Donghyuk.

"Wah anjir gua baru inget semalem Manchester sama Chelsea tanding. Ga nonton dong gua anjenggg." keluh Donghyuk.

June datang sambil membawa seteko kopi yang baru ia buat.

"Apaan?" Tanya June.

"Lo kok ga ingetin gua kalo semalem ada Manchester Chelsea."

"Lah iya gua juga baru inget hahaha." June mengacak rambutnya pelan sambil tertawa.

"Nih kopi." June menyodorkan satu gelas kopi pada Donghyuk.

"Menang mana nih semalem anjir nyesel gua ga nonton." gerutu Donghyuk. Matanya masih terfokus pada layar tv.

"Tar juga paling ada siaran ulangnya."

"Enakan nonton live lah bego " kata Donghyuk, "Oh iya, mau lo pake kapan tuh?"

"Apaan? Ganja?"

Donghyuk mengangguk.

"Tar malem."

Donghyuk memposisikan duduknya menghadap June.

"Sendiri? Lo bisa? Gua bisa bantuin make kalo sekarang." Donghyuk mengeluarkan sebuah bungkusan hitam dari dalam tasnya.

"Ya gua coba aja dulu. Apaan tuh?" June menunjuk bungkusan yang baru saja Donghyuk keluarkan.

"Rokok ganja." jawab Donghyuk.

June melebarkan matanya ketika Donghyuk mulai mengeluarkan barang yang ia maksud.

June melebarkan matanya ketika Donghyuk mulai mengeluarkan barang yang ia maksud

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wahh..."

"Keren, kan?" Donghyuk tersenyum sambil menunjukkan sebungkus rokok ganja nya.

"Sejak kapan Marlboro produksi rokok ganja??" tanya June yang terpukau dengan barang yang ada di depan matanya ini.

"Udah lama bego lo aja gatau. Gua beli impor dari Philipina soalnya disini dilarang kan. Gua dapet selundupan dari temen." jawab Donghyuk

"Anjer beli impor? Sebungkus berapa? Selundupan illegal dong berarti?"

"Sejuta lima ratus. Iyalah illegal, mana ada narkoba legal."

June menelan ludahnya.

"Mahal coy ga kuat gua. Tajir banget lo sumpah."

"Gua masih ada 4 bungkus dirumah. Kalo lo mau, lo bisa minta gua kapan aja. Gua kan teman yang baik HAHAHA." Donghyuk tertawa keras diikuti June yang senang karena tawaran temannya.

X

Malam harinya, June membuka bungkusan coklat yang ia terima dari Bobby siang tadi.

Ia menemukan seplastik daun-daunan kering kecil berwarna hijau.

"Ini gimana makenya dah" gumam June lalu mengambil ponselnya.

Ia mengirim pesan pada Donghyuk.

June: Hyuk, ini gimana makenya? Daun-daunan kayak tembakau gini ga ngerti gua.

Donghyuk: Dilinting kayak rokok abis itu lo hisap biasa.

June: Jadi gua kayak ngerokok biasa gitu kan?

Donghyuk: Iya sob.

June: Oke dah thanks.

Donghyuk: Yoi. Selamat bersenang-senang:)

+

titik awal dimulainya masalah neh si june wkwkw

vomment ya gaes

Thanks for reading,

Vlint.

bad boy 1.0 ※ junhoe [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang