H-26 흣 1

3K 622 202
                                    

Hoe: Selamat pagi, Pinky.

June tersenyum setelah mengirim pesan tersebut pada Pinky.

Seragam yang ia gantung dibelakang pintu kemarin telah ia pakai dengan rapi.

Ting!

June segera mengambil ponselnya kembali.

Pinky: Pagi juga, Hoe.

Hoe: Berangkat bareng yuk cantik.

Pinky: Kamu gak sama temen kamu?

Hoe: Enggak, hari ini mau sama kamu aja.

Pinky: Apasih Hoe hahaha.

Hoe: 15 menit lagi aku sampe rumah kamu. Tungguin ya.

Pinky: Hah iya.

Sebelum berangkat, tak lupa June menghisap ganjanya terlebih dahulu agar ia merasa lebih 'hidup'.

Menurut June sih begitu.

-

Benar saja, tepat 15 menit kemudian June sudah nangkring diatas motornya didepan gerbang rumah Pinky.

Tak lama kemudian, Pinky keluar dari rumahnya.

June langsung tersenyum lebar ketika melihat Pinky dengan tas berwarna pink miliknya yang terlihat sangat cocok dengan dirinya.

Pinky berlari kecil menghampiri June.

"Udah lama ya?" tanya Pinky.

June menggeleng cepat tetap dengan senyuman yang terukir di wajahnya.

"Baru aja kok. Kamu keliatan cantik deh hari ini." puji June.

Sementara Pinky diam-diam tersipu malu.

"Apasih, Hoe."

"Yaelah masih aja manggil Hoe. June aja manggilnya, Pinkkk."

Pinky menggeleng.

"Gamau. Maunya manggil Hoe. Lagian display name Line kamu Hoe sih."

"Yaudah deh terserah kamu aja mau manggil aku apaan. Naik deh sini, keburu masuk."

Pinky mengangguk lalu naik ke motor June.

"Pegangan ya aku mau ngebut."

"Jangan-"

Tanpa mendengar jawaban Pinky, June langsung gas pol yang membuat Pinky dengan sigap melingkarkan tangannya di pinggang June.

June hanya tersenyum.

-

June dan Pinky sampai di parkiran sekolah lalu berbincang sebentar sebelum mereka berpisah.

Sementara teman-teman June memandanginya dari atas rooftop.

Hanbin menyipitkan matanya mengamati June dan Pinky dari jauh.

"Gercep juga tuh anak." Hanbin mengarahkan dagunya ke arah June lalu menghisap rokoknya.

Yunhyeong yang juga sedang merokok disebelah Hanbin hanya manggut-manggut menanggapi perkataan Hanbin.

"Nan, laper nih. Kantin yuk." ajak Chanwoo.

"Hah?" mata Jinhwan masih fokus mengamati June dan Pinky yang tidak berhenti berbincang.

"Kantin." kata Chanwoo lagi.

"Ohh, enggak enggak. Lagi ga ada duit gua." balas Jinhwan.

"Lah uang saku hari ini lo kemanain?"

"Tuh, buat beliin rokok si Hanbin." Jinhwan mengarahkan dagunya pada Hanbin.

"Buset mau aja lo beliin dia rokok." Chanwoo menatap Jinhwan tak percaya.

"Maksa sih dianya. Katanya kalo gua ga beliin rokok, gua gabakal boleh ikut dia balapan motor lagi."

"Hah lo ikut Hanbin balapan motor? Lo emang bisa nginjak tanah pas naik motornya??"

Jinhwan melirik Chanwoo malas.

"Gua yang nonton goblog, yakali gua yang balapan. Gua sama motornya aja tinggian motornya."

"HAHAHAHAH! Jujur amat lo nyet." tawa Chanwoo.

-

June dan Pinky masih tidak sadar dengan tatapan para lelaki yang sedari tadi mengamati mereka berdua dari atas rooftop.

Saat June hendak pergi untuk menuju ke kelasnya, Pinky menarik tangannya yang membuat June membalikkan badannya menghadap Pinky lagi.

"Jun,"

June mengangkat satu alisnya sebagai respon 'apa?'

"Aku udah tau semuanya."

June menautkan kedua alisnya bingung.

"Tau apa maksud kamu?" tanya June.

"Aku tau kalau kita baru kenal, tapi aku gabisa nahan ini dari kemaren."

"Uhm... Pink, aku ga ngerti kamu ngomong apa jadi-"

"Kamu make kan?"

June terdiam.

Lalu saat tau maksud Pinky, June melebarkan kedua matanya.

"K-Kamu-"

"Aku udah bilang kan aku tau semuanya."

"T-Tapi kamu tau dari-"

"Aku denger pake kedua telinga aku sendiri. Maaf, Jun. Sebenernya kemaren aku nguping pembicaraan kamu sama temen-temen kamu di rooftop. Aku tau itu lancang banget. Tapi aku gabisa nahan diri aku buat ngikutin kalian sampe rooftop waktu aku lihat kamu digeret sama Hanbin."

June kicep.

Kali ini beneran kicep.

Rahasia besarnya sudah diketahui oleh cewek yang ia taksir pada pandangan pertamanya waktu itu.

"Jun, kamu marah ya? Gapapa kok, ngumpat aja ke aku. Aku terima. Aku emang udah lancang banget."

June yang tadinya menatap jalanan sekarang teralih pada Pinky.

June tetap mencoba tersenyum pada Pinky walaupun senyumannya terlihat dipaksakan.

"Enggak kok. Enggak. Aku nggak marah. Gapapa. Gapapa kalau kamu tau semuanya." balas June.

"Dan..." June menggantung kalimatnya.

"Dan apa?" tanya Pinky.

"Dan gapapa kalau kamu mau jauhin aku. Aku emang gatau diri, ngedeketin kamu kaya gini, aku emang gatau diri." sambung June.

"Jun-"

"Kamu ke kelas gih, bentar lagi bel." kata June yang masih memasang senyum kakunya.

"Oh iya, kalau masih mau pulang bareng aku, chat aja." lalu June membalikkan badannya dan berjalan pelan menjauh dari Pinky.

+

june pinkykuuu;;

do vote and spam me with ur comments here!

Thanks for reading,

Vlint.

bad boy 1.0 ※ junhoe [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang