June benar-benar mengajak Pinky membolos.
June mengajaknya ke pantai.
Karena masih pagi, jadi pantai tidak terlalu panas.
"Wahh, pantai!" seru Pinky lalu berlari menuju pantainya.
Sementara June hanya diam duduk di salah satu gazebo disana.
Dari kejauhan, Pinky terus-terusan memanggil June untuk ikut bermain air bersamanya tetapi June tetap tidak mau.
"JUN SINI DONG!!" seru Pinky.
June hanya menggeleng sambil melambaikan tangannya sebagai tanda 'tidak mau'
Kini kedua kaki Pinky sudah basah.
Sekitar setengah jam, Pinky bermain air sendiri.
Asyik dengan dirinya sendiri karena June tidak mau diajak bermain.
Pinky menghampiri June sambil menenteng sepatunya lalu duduk di samping June.
"Udah selesai main airnya?" tanya June.
Pinky mengangguk.
"Udah. Ah, kamu gak asik!" seru Pinky.
"Kok gitu?"
"Kamu ngapain deh ngajak aku ke pantai kalau kamu gamau main air? Orang ke pantai seenggaknya main air lah" gerutu Pinky.
"Maaf dehh, kan kamu tau aku takut air"
"Iya tapi kan-Yaudah lah, gausah dibahas lagi. Makasih aja sih, udah ngajak aku ke pantai. Udah lama aku nggak ke pantai, jadi seneng" Pinky tersenyum miring sembari melihat pemandangan pantai.
Pinky memejamkan matanya, menikmati angin pantai yang berhembus menerpa rambut panjangnya.
June menatap Pinky yang masih terpejam.
Perlahan June mengangkat kedua sudut bibirnya, tersenyum.
"Kamu cantik banget, Pink"
Pinky membuka kedua matanya lalu menoleh pada June.
"Gausah gitu, nanti aku ngeblush"
"Aku suka sama kamu, tapi aku gabisa nembak kamu"
Pinky menatap June.
Berusaha terlihat tenang, padahal jantungnya sudah berdegup kencang.
"Kenapa gabisa?"
"Aku gamau kamu jadi pacar pemakai narkoba kayak aku"
Deg.
Pinky mengulum bibirnya.
"Aku gamau kamu pacaran sama cowok yang udah rusak kayak aku"
June menundukkan kepalanya.
"Aku pengen banget berhenti make demi kamu, tapi aku gabisa. Pikiran sama tubuh aku gak sejalan. Aku selalu mikir buat berhenti, tapi tubuh aku selalu minta diasupin obat-obatan itu terus" jelas June.
"Jun..."
June mengangkat kepalanya, lalu membalas tatapan Pinky.
"Jangan sedih gitu dong? Aku yakin kok suatu saat kamu bakal berhenti make" Pinky tersenyum berusaha menutupi kesedihannya karena mendengar perkataan June sedaritadi.
June menggeleng.
"Aku bahkan gatau 'suatu saat' itu kapan" balas June.
"Yang pasti 'suatu saat' itu bakal datang, Jun"
"Kamu kenapa sih masih mau aja main sama aku? Masih mau aja bergaul sama aku?" tanya June sembari menatap lurus, karena tidak sanggup menatap Pinky.
KAMU SEDANG MEMBACA
bad boy 1.0 ※ junhoe [✔]
Fiksi Penggemar❝Kalo keuangan lo ga lancar mending gausah, Jun. Bisa mati lo kalo lo butuh pas ga ada duit❞ ❝Gua mau nyoba dikit doang sob tenang aja❞ [ ini per chapternya pendek jadi jangan males baca ya hehe ] #49 in fanfiction [160711] ©urijimin, 2016.