Kriitt~
Kini semua mata tengah menatap pintu rooftop yang berdecit.
June akhirnya sampai di rooftop.
Yunhyeong langsung menghampiri June dan merangkulnya.
"Gercep banget bos?" kata Yunhyeong.
June melepas rangkulan tangan Yunhyeong.
Yunhyeong menatapnya heran.
"Lo kenapa? Kusut gitu, harusnya seneng dong abis talking talking sama Pinky." kata Yunhyeong.
June melirik Yunhyeong malas.
"Gausah ngomongin dia dulu." balas June.
"Ada apaan?" tanya Hanbin yang baru saja mengetuk kecil rokoknya dengan telunjuknya untuk membuang abunya.
"Iya nih ada apaan lagi sih?" tanya Chanwoo.
Sementara Jinhwan hanya menonton.
"Pinky udah tau semuanya." jawab June.
Hanbin yang tadinya ingin menghisap rokoknya kini menghentikan aksinya dengan posisi rokok yang sudah berada di depan mulutnya.
"Oh, itu, Jun-Ahh Pinky ngapain ngomong sih babi!" seru Hanbin lalu membuang rokoknya ke sembarang arah dan mengacak rambutnya.
"Eh bego kenapa dibuang!?" Yunhyeong berlari menghampiri rokok Hanbin yang baru saja dibuang.
"Lo tau!?" tanya June dengan sedikit meninggikan nada bicaranya pada Hanbin.
Hanbin mengedipkan matanya beberapa kali dan menelan ludahnya.
"I-Iya, Jun. Sorry gak ngasih tau lo. Bukan enggak sih tapi belom. Soalnya-"
"Kenapa dia bisa tau?" tanya June lagi.
Hanbin menggaruk tengkuknya.
"Iya gitu, kemaren pas gua keluar dari rooftop, gua liat dia lagi nguping kita dibalik pintu. Gua juga kaget. Terus dia nanya-nanyain, ya gua bisa jawab apalagi selain iya? Lo tau kan gua orangnya jujur dan tidak pernah berbohong pada siapapun?" jelas Hanbin.
Kini June tengah mengacak rambutnya frustasi lalu dengan cepat berjalan ke arah Hanbin dan menarik kerah baju seragamnya.
"Heh dasar babi lo harusnya lo tuh gak ngomong jujur ke dia!" bentak June.
Hanbin hanya memejamkan matanya dan membiarkan June melakukan apa yang dia mau.
Chanwoo melebarkan matanya saat June mulai beraksi lalu menghampirinya dan mencoba untuk melepas tangan June pada kerah Hanbin.
"Udah Jun udah!" seru Chanwoo yang berhasil melepas tangan June.
Dengan tenang Hanbin membenarkan kerah seragamnya lalu menatap June tanpa ekspresi.
"Lo kalem dong... Gua gak ada niatan lagi bocorin hal ini ke dia. Dia yang denger sendiri, Jun. Mau gua bohong juga percuma, dia udah tau semuanya dengan kedua telinga dia sendiri." Hanbin menunjuk-nunjuk telinganya.
June membuang mukanya dan membuang nafasnya kasar.
"Gak ngerti lagi gua. Gak ngerti!" seru June lalu berjalan cepat keluar dari rooftop.
Jinhwan menunjuk Hanbin.
"Tumben lo, Bin!" seru Jinhwan sambil tersenyum lebar.
Hanbin menoleh pada Jinhwan.
"Apaan?" tanya Hanbin.
"Bisa nahan emosi kayak tadi. Gua padahal udah berpikir kalau lo bakal mukul June eh ternyata enggak." jawab Jinhwan.
"Iya gua juga nggak nyangka. Gua yakin tuh tadi lo udah emosi gara-gara June narik kerah lo." kata Yunhyeong yang kembali dengan dua rokok yang berada disela-sela jarinya.
"Ck, gua kan orangnya selalu sabar menghadapi semua ini." Hanbin tersenyum bergantian pada ketiga temannya.
"Males banget nyet, balik yuk balik." Chanwoo mengajak kedua temannya untuk pergi meninggalkan Hanbin.
"Hahaha omong kosong. Sabar katanya?" Jinhwan tertawa dibuat-buat. Lalu mengikuti Chanwoo.
Sementara Yunhyeong malah menghampiri Hanbin lalu menyodorkan rokok yang tadi ia buang.
"Nih Bin rokok lo. Sayang kalo dibuang"
Flashback.
"Lo ikut gua."
Hanbin menarik tangan Pinky untuk turun dari rooftop dan membawanya ke ruang UKS.
Untung saja saat itu ruang UKS sedang sepi dan tak ada orang jadi Hanbin bisa berbicara bebas dengan Pinky.
"Kenapa lo bawa gua kesini?" Pinky menatap Hanbin bingung.
"Gua mau ngomong."
"Apa?"
"Pertama-tama, gua mau minta tolong sama lo sekali lagi buat ga bocorin tentang hal ini ke orang laen terutama guru. Terus gua mohon banget sama lo buat ga ngomong dulu ke June kalau lo udah tau hal ini." jelas Hanbin.
Pinky mengangguk mengerti.
"Iya Bin iyaa."
"Terus..."
"Terus?"
"Terus, bisa gak lo bantuin June buat ga make lagi? Dia udah kecanduan, Pink. Gua tuh udah capek banget ngurusin dia. Gua juga gasuka liat kalau lagi sakau-"
"Lo curhat?"
Hanbin menatap Pinky sambil mengangkat satu alisnya dengan mulut yang masih terbuka karena belum selesai bicara.
Lalu Hanbin menutup mulutnya dan berdeham.
"Ehem! Uhm... bukan gitu, Pink. Ah babi lo emang-"
"Kok lo ngatain gue sih!?"
"Ya intinya gua minta lo buat bantuin dia keluar dari dunianya yang sekarang. Gua pengen dia kaya dulu lagi."
"Kenapa harus gue?"
"Karena dia naksir sama lo."
"HAH? Loh kan kita baru kenal?"
"Mulai saat ini lo harus percaya adanya cinta pada pandangan pertama."
Pinky terdiam sejenak.
Memikirkan permintaan Hanbin.
Tak lama, ia mengangguk mantap.
"Pasti. Pasti bakal gue bantuin. Gue mau, Bin."
Hanbin tersenyum lalu menepuk bahu Pinky dan langsung pergi meninggalkan Pinky sendirian di ruang UKS.
"Hah apa-apaan? Ga ada bilang makasih? Ck" Pinky menyilangkan tangannya kesal.
+
double updateeee
BTW KOK GA ADA YG NGASIH TAU GUE SIH KALO TGL 26 KEMAREN ITU HARI ANTI NARKOTIKA INTERNASIONAL??!!
nah ini gue double update karena 2 hari kemaren adalah hari narkotika intern (yang gue sendiri baru tau)
ADEQ ADEQ JANGAN PADA NYOBA NYOBA MAKE NARKOBA YA NTAR KAYA DONGHYUK DIREHAB:(
#SAVEHOE
#SAVEDONGHYUK
#MUSNAHKANBOBBY
#ANTINARKOBASQUADThanks for reading,
Vlint.
KAMU SEDANG MEMBACA
bad boy 1.0 ※ junhoe [✔]
Fanfiction❝Kalo keuangan lo ga lancar mending gausah, Jun. Bisa mati lo kalo lo butuh pas ga ada duit❞ ❝Gua mau nyoba dikit doang sob tenang aja❞ [ ini per chapternya pendek jadi jangan males baca ya hehe ] #49 in fanfiction [160711] ©urijimin, 2016.