Semuanya pulang kecuali Jinhwan dan Chanwoo yang mampir dulu di rumah June.
Jinhwan langsung merebahkan dirinya di sofa.
"Ahhh, capek gua." keluh Jinhwan lalu memejamkan matanya.
"Bogel geser lo, gua juga mau duduk kali." kata Chanwoo lalu ngedusel Jinhwan agar menggeser posisinya.
"Mau minum apa?" tanya June.
"Daripada bikinin kita minum mending lo obatin dulu tuh bibir lo." kata Chanwoo.
June menyentuh sudut bibirnya.
"Argh!" seru June.
"Sialan si Hanbin, gua colong juga rokoknya." gumam June.
"Jangan bego ntar Hanbin mati ga ada rokoknya hahaha." Chanwoo tertawa kecil.
"Halah dia ga ada rokok juga ujungnya minta gua. Ngomongin rokok tiba-tiba gua pengen nyebat." Jinhwan merogoh sakunya mengambil bungkus rokoknya lalu mengambil sebatang untuknya.
"Gua juga sini" Chanwoo mengambil bungkus rokok dari tangan Jinhwan.
"Nih korek!" June melemparkan alat pemantik rokok pada Chanwoo.
Lalu Chanwoo menggunakan alat pemantik tersebut bergantian dengan Jinhwan.
-
Kini Hanbin dan Somi tengah duduk bersama dibangku taman komplek Somi.
Sejak kapan Hanbin dan Somi dekat?
Sejak pertama kali mereka bertemu.
Sepulang sekolah, diam-diam Hanbin memberi Somi ID Line nya dan seperti Pinky, Somi pun menghubunginya.
Dan saat ini, anggap saja Hanbin dan Somi sedang pdkt.
"Bin, gue mau ngomong sesuatu sama lo" Somi mulai bicara.
Hanbin menoleh.
"Apa?"
"Gue..."
Jawaban yang ditunggu Hanbin tidak kunjung keluar dari mulut Somi.
"Gue sama kayak lo" jawab Somi.
"Sama kayak gua? Apaan? Ganteng? Hahaha bercanda lo, mana ada cewek ganteng apalagi gantengnya kayak gua." kata Hanbin percaya diri.
"Ih gue seriusss." Somi menautkan alisnya.
"Lo... serius nganggep diri lo ganteng kayak gua?"
"Ih malesin lo, gue pulang nih!" Somi bangun dari duduknya tetapi Hanbin menarik tangannya agar duduk kembali.
"Iya iya, lo sama kayak gua apanya sih? Apanya yang sama?" tanya Hanbin yang mulai penasaran.
"Tapi janji lo gak bakal marah ke gue?" kata Somi.
"Uhm... kalo terkejut boleh gak?"
Somi menghela nafasnya pelan.
Lelah nanggepin cowo kayak Hanbean.
"Iya boleh. Terserah lo aja terkejutnya mau kayak gimana." jawab Somi.
"Kalo gua-"
"Gue nyebat"
Hanbin melebarkan kedua matanya.
Hanbin terdiam tak bisa berkata apa-apa.
Lalu Hanbin mengubah posisi duduknya menghadap Somi dan menatapnya serius.
"Som..." lirih Hanbin.
Somi menelan ludahnya.
"A-Apa? Iya Bin sorry, gue tau cewek tuh harusnya-"
"LO KEREN SOM. LO KEREN SUMPAH. WAHHH GA PERCAYA GUA. KITA BISA BERBAGI ROKOK DONG KALO GITU? WAHH HEBAT LO HEBAT!" Hanbin mengacungi jempol pada Somi.
Shock.
Harusnya Hanbin kan ya yang shock.
Tapi ini malah Somi yang shock.
SIAPA YANG NGGAK SHOCK ADA CEWE BILANG KALAU DIA NYEBAT KE COWO, TAPI COWONYA MALAH NGANGGEP LIKE THAT'S A GOOD THING.
"Bin, lo-"
Hanbin masih geleng-geleng kepalanya tidak percaya.
"Wahh, masih gak percaya gua. Emang terbaik lo, Som! Akhirnya gua menemukan belahan jiwa gua selama ini." Hanbin tersenyum lebar pada Somi yang membuat Somi tambah pusing.
"Aduh pusing gue, Bin."
"Pusing? Nih nih," Hanbin mengeluarkan bungkus rokok yang ia beli tadi pagi lalu memberikan Somi sebatang, "Biasanya gua kalo pusing nyebat. Lama-lama pusingnya ilang kok." Hanbin tersenyum.
Somi menelan ludahnya lagi lalu perlahan mengambil rokok yang Hanbin acungkan padanya.
"Kobisa gitu? Bawaan dari sono ya? Dari States?" tanya Hanbin.
"Heheh, iya. Disana temen gue banyak yang nyebat. Terus gue ikutan deh. Tapi lo tuh sumpah ya Bin.... responnya gak sesuai banget sama ekspetasi gue." kata Somi.
Hanbin nyengir.
"Gak sesuai ekspetasi gimana?"
"Ya.. gue pikir lo bakal kaget banget gitu kan? Terus marah sama gue gara-gara gak gue kasih tau dari awal, terus akhirnya ngejauhin gue." jelas Somi.
"Hahahaha, apasih lo tinggi banget ekspetasinya. Santai aja kali sama gua. Gua gak gitu orangnya. Gua mah kalem orangnya."
"Oh ya? Kata Pinky lo emosian?"
Hanbin yang menelan ludahnya kali ini.
Kicep dia.
Dia pengen image dia yang sebenernya gak diketahuin sama Somi, tapi malah udah ada yang ngebocorin.
"O-Oh ya?"
"Iyaa." Somi menahan tawanya.
"T-Terus gimana?" tanya Hanbin gugup.
Takut kalau Somi takut sama dia yang aslinya emosian.
"Gimana apanya?"
"Ya... gimana?"
"Gimana apanya sih?"
"Lo gak takut kan sama gua?"
"Hah takut? Enggak lah, gue juga bisa bela diri kali. Emang lo doang?" Somi nyengir.
"Halah bela diri apaan gua mah kalo berantem freestyle, Som."
"Apadeh berantem freestyle segala hahaha."
Dan akhirnya mereka membicarakan hal yang tida' penting seperti,
"Som, hari ini rumputnya hijau banget ya?" tanya Hanbin sambil menatap rumput bergoyang yang ada dihadapannya dan Somi.
"Bin, bisa nggak lo berhenti nanyain hal yang gak penting lagi?"
"Hehe, rumputnya emang hijau sih, Som"
"Terserah."
+
double update yeay!
btw, tysm for 17,5k!!
this book is nothing without your votes n comments♡
keep drop your comments here bcs me as author, tbh, love it so much. i enjoy my time reading all of ur comments heheheh
besok atau sahur gue ga akan update ini ya sampe hari rayanya kelar:)
btw, chapter depan yang akan gue publish adalah Special Chapter yang terdiri dari 3 chapter.
chapter yang gue buat spesial untuk hari raya yang isinya june dkk sholat ied dsb
Thanks for reading,
Vlint.
KAMU SEDANG MEMBACA
bad boy 1.0 ※ junhoe [✔]
Fiksi Penggemar❝Kalo keuangan lo ga lancar mending gausah, Jun. Bisa mati lo kalo lo butuh pas ga ada duit❞ ❝Gua mau nyoba dikit doang sob tenang aja❞ [ ini per chapternya pendek jadi jangan males baca ya hehe ] #49 in fanfiction [160711] ©urijimin, 2016.