Part 13

11.4K 514 35
                                    





Khanza POV.



Sudah beberapa hari ini aku dan kak Sakti tidak bertegur sapa. Keadaan semakin memburuk setelah bunnda dan ayah tahu kehamilan ku. Kak Sakti marah besar karena secara otomatis dia tak bisa menyruhhku membunuh bayi ini. Itulah yang membuat aku merasa sedikit lega.


Semenjak berita kehamilan ku ini kak Saakti jadi jarang dirumah. Dia lebih sering menghabiskan waktu diluar entah mengapa, dimana dan dengan siapa. Aku sendiri tak tahu. Dia kembali ketika hari sudah larut dan pergi sebelum matahari terbit. Dan yang jelas aku tak akan bisa bertemu dengannya.

Aku hanya menghembuskan napas pasrah. Aku tidak berani berbicara padanya atau sekedar menatap matanya. Entah kenapa semenjak hamil aku menjadi semakin sensitif. Jika ada yang membuat ku sedih atau tak suka maka aku akan menangis begitu saja. Aku juga tak mengerti kenpa tapi sepertinya ini lazim bagi waita yang sedang hamil muda.


Aku duduk didepan televisi sambil memakan sebatang coklat yang baru aku beli kemarin. Pikiranku tiba-tiba melayangt. Aku teringat pada sosok Bama. Sudah beberapa hari ini aku tak pernah berhubungan lagi dengannya.

Baik dia ataupun aku, kami tidak pernah berkomunikasi lagi. Dia hioang begitu saja dan aku sudah jarang menampakkan diri di khalayak banyak. Kehamilan ini benar-benar membuat mood ku jungkir balik.

Aku meraih ponsel ku dan mencari kontak Bama. Aku sudah menuliskan beberapa kata yang siap dikirim kepadanya. Namun tiba-tiba aku tersadar. Siapa dia yang harus aku pikirkan? Dia hanyalah sahabat baruku saja. Tapi bukan masalah 'kan jika seorang sahabat ingin mengetahui kabar sahabatnya.

Namun niat ku benar-benar ku urungkna saat ku pikir mungkin dia sedang sibuk. Akhirnya aku menyimpan ponsel ku kembali dan melanjutkan menonton TV.


Aku mengganti channel yang berada di layar TV. Awalnya aku melihat siaran gossip selebriti, naum tiba-tiba aku merasa bosan dan ingin menonton kartun.

Aku meraih remote tv dan bergerak ingin menukar siaran itu. Namun gerakan ku terhenti saat aku melihat sosok pria dan wanita yang bergelayut mesra di layar tersebut.



'Setelah 2 tahun merajut asmara, dua sejoli awak penerbangan ini akan segera melangsungkan pernikahan'


Mata ku membulat ketika membaca berita tersebut, lalu seorang presenter cantik berbicar


'Kabar mengejutkan datang dari dunia penerbangan. Seorang pilot muda nan handal, Sakti Putra Agnastan Greedy akan melangsungkan pernikahan dengan wanita cantik yang juga menjadi pramugari di maskapai yang sama. Setelah di kabarkan berpacaran selama 2 tahun, pasangan muda ini akhirnya anhgkat bicara dan membenarkan kabar pernikahan itu'


'Ya, kabar itu memang benar. Dan rencana nya kami akan melaksanakan pernikahan ini di tahun depan. Karena papa dan mama Ayse masih berada di Jerman. Jadi menunggu kepuangan beliau terlebih dahulu'


Air mataku jatuh meluruh mendengar pengakuan Kak Sakti. Sementara disini ada aku, istrinya dan juga calon anaknya, dan dia akan menikahi wanita lain? Dimana letak perasaan nya? Apakah segitu tidak berharganya diriku inii dimatanyya? Aku benar-benar tidak tahan dengan semua ini. Ingin rasanya aku lari dan mengakhiri semuanya. Namun apa yang akan dipikirkan bunda nantinya? Dan bagaimana dengan anakku?

Main HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang