Part 2 - Penerbangan Pertama

11.4K 475 11
                                    

Author POV.

Tak ada tempat yang tak bising ketika dipenuhi ramai sesaknya para manusia yang berlalu lalang kesana-kemari mengikuti tujuan dan kepentingannya. Tak terkecuali bandara.
Tempat yang menjadi sarang dari burung-burung raksasa dengan berbagai nomor penerbangan itu selalu dipadati oleh pengunjung-pengunjung yang datang silih berganti sesuai dengan keinginan penerbangannya.

Disana berdirilah dua anak manusia yang berjalan bersisian sambil menatap lurus kedepan tanpa adanya pembicaraan diantara mereka.
Yang satu berpakaian lengkap dengan seragam pilotnya dan yang satunya lagi seorang wanita dengan seragam pramugarinya. Sebut saja mereka pegawai dari maskapai penerbangan ini.


"Kakak, setelah ini aku akan kemana?"Sang gadis membuka percakapan

"Pergilah ke kabin dan temui awak lainnya. Aku harap kau bisa berhubungan baik dengan mereka. Ingat, jangan membuat keributan dan jangan mengatakan bahwa kau adalah adikku! Kau mengerti?"kata sang kakak memperingatkan

"Lalu kakak akan kemana?"tanyanya

"Kemana pun aku itu bukan urusanmu. Yang jelas laksanakan tugasmu dengan baik! Sudah, pergilah"ucap sang kakak lalu meninggalkan adiknya

-

Khanza POV.

Aku memasuki kabin saat kak Sakti menyuruhku pergi dan meninggalkanku. Ya, pilot dingin yang tadi bersamaku adalah kakakku. Sebut saja dia pria terdingin yang pernah ku kenal, namun aku tetap menyayanginya.

Aku terus berjalan mengikuti langkah kakiku menyusuri kabin pesawat ini.
Berbagai pertanyaan bercokol dengan indahnya dikepalaku. Apakah aku bisa berinteraksi dengan mereka? Apakah mereka bisa menerimaku? Apakah aku bisa berhubungan baik dengan mereka? Apakah aku akan mendapatkan teman? Apakah aku akan merasakan indahnya dunia penerbangan atau apakah aku malah akan merasakan beratnya menjadi anggota burung raksasa ini?

Aku terus berjalan sambil menundukkan kepalaku diselingi pertanyaan pertanyaan kecil yang membuatku bingung sendiri. Hingga tiba-tiba

Brukk...

"Awhhhss.."

Ternyata aku menyenggol seseorang sampai jatuh. Hei, sesungguhnya aku tak sengaja. Aku bangkit lalu menatap orang yang ku tabrak tadi.

"Ma..Maaf.. Aku.. Aku tak sengaja"ucapku gugup. Aku menatap wajah cantik yang tadi aku tabrak. Sepertinya dia juga awak pesawat ini.

"Maaf? Kau pikir dengan maaf masalahmu akan selesai? Lihat! Kau mengotori bajuku. Rambutku berantakan karenamu!"teriaknya tepat didepanku

"Ta..Tapi aku tidak sengaja"cicitku

"Sengaja atau tidak tapi kau bersalah! Kau harus dihukum"teriaknya lagi.
Semua pegawai melihat kearah kami. Aku hanya menundukkan kepalaku.

"Jangan kak.. Aku tidak sengaja.. Jangan hukum aku"pintaku

"Kau pegawai baru?"tanyanya. Aku mengangguk

"Penerbangan pertama?"tanyanya. Aku hanya mengangguk lagi

"Pantas saja.. Sangat tidak tahu etika! Kali ini kau selamat. Jika lain kali aku menemukan ketidak becusan mu di kabin ini, maka siap-siap saja ditendang dari maskapai kami. Peraturan adalah peraturan. Siapapun kau jika berada disini tetaplah harus mematuhi aturan"ucapnya lalu pergi meninggalkanku. Aku hanya menundukkan kepala malu. Malu karena ini penerbangan pertamaku dan sudah memberikan kesan yang buruk. Bagaimana caranya aku membanggakan ayah dan bunda? Dan bagaimana jika kak Sakti tahu? Aku hanya menggelengkan kepala mengingat senua kemungkinan terburuk yang akan aku terima nanti.
Tiba-tiba saja aku merasakan pundakku ditepuk oleh seseorang.
Aku mengalihkan perhatian dan mendapati seorang wanita cantik yang juga mengenakan seragam yang sama denganku. Aku membaca nametag nya. Ziffanya.

Main HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang