-
"Masalah apa lagi yang kali ini kamu lakukan Rhafkan? Om sudah capek mengurus kamu setiap hari. Setiap ada siswa yang bermasalah selalu ada nama kamu. Sampai kapan kamu akan terus terusan seperti ini!"
Januar Haryanto, Kepala Sekolah SMA Tunas Bangsa -yang tak lain adalah paman pria yang bernama Rhafkan ini- menatap frustasi pria yang duduk santai sambil memainkan ponselnya tersebut
"Moreno Rhafkan Senna! Saya sedang berbicara dengan anda!"tegur Januar dan Rhafkan hanya menoleh tak peduli
"Apasih om? Ribet banget kayaknya. Lagi nge game nih.."gerutu Rhafkan
"Taroh handphone kamu sekarang atau om bakal laporin ke papa kamu!"
"Ailah om mah dikit-dikit ngancem. Iyadeh iya besok Rhafkan ga nyari masalah lagi"jawab Rhafkan masih malas malasan
"Kamu dibilanganin malah ngeyel. Mau jadi apa sebenarnya kamu ha?"
"Gini ya om, bukannya ga mungkin, perusahaan opa yang sebanyak itu, pasti cukuplah buat nampung idup aku.."Ucap Rhafkan enteng
"Gampang ya kamu ngomong. Kamu pikir opa mu bikin perusahaan itu pakai bantuan jin apa"kesal om Januar
"Ga usah lebay deh om, masa iya opa mau nyumbangin harta nya ke orang ga mampu sedangkan aku cucu nya yang udah jelas mewarisi darahnya ga dikasih. Om mah becanda mulu. Om aja yang bego kenapa dulu udah enak-enak ditawarin kerja diruangan ber-AC malah milih nyantol disini"
Om Januar menatap Rhafkan kesal "Kamu ngomong ga pakai mikir. Jadi kepala sekolah memang udah keinginan om sejak kecil. Om hidup punya tujuan, punya cita-cita. Ga kayak kamu. Bisanya cuma bikin papa kamu pusing. Udah sana, mending kamu keluar masuk kelas. Capek ngomong terus sama kamu"
"Kenapa ga dari tadi sih om. Capek juga tau liatin om tiap ari"Rhafkan bagkit dan mengambil tas nya
"Ehh mau kemana kamu"cegat Januar
"Lha kan tadi disuruh balik kelas. Gimana sih om"gerutu Rhafkan kepadanya
"Om nyuruh kamu belajar di kelas. Bukan bikin onar di kelas. Kamu ngerti?"
"Iya om iya. Udah ya, aku keluar dulu. Bye om"Rhafkan meninggalkan ruang kepala sekolah dan menuju kelasnya seperti perintah sang paman.
-
Kelas X-IPA2 adalah kelas yang paling horor menurut Moreno Rhafkan Senna. Kenapa tidak, disana adalah tumpukan siswa yang berkaca mata tebal dengan buku ditangan bahkan dapatt menyaingi kelas X-IPA1 yang beeranggotakan siswa hits sekolah. Sangat tidak sinkron dengan Rhafkan yang sangat anti dengan buku dan teman-temannya. Datang ke sekolah hanya bermodal badan dan tas kosong. Sisanya? Tanyakan pada tiang bendera yang jadi saksi bisu kenakalan Rhafkan.
"Moreno Rhafkan Senna. Kamu tidak tahu jam berapa sekarang?"
Bu Nilam-guru PPKn- menatap Rhafkan yang datang tiba-tiba tanpa salam.
Rhafkan menarik pergelangan tangannya yang melingkar jam ber merk Alexander Christie lalu menatap bu Nilam datar.
"Jam 9 lewat 15 menit bu"Ucap Rhafkan datar
"Kurang ajar! Kamu pikir kamu siapa ha? Berani-beraninya kamu melawan saya"marah Bu Nilam sambil mengangkat penggaris besar kearah Rhafkan
"Eeehhh sori Bu sori.. Jangan marah-marah atuh bu. Kan tadi ibu nya yang nanya jam berapa. Yaudah saya jawab. Itu aja kok sewot"sungut Rhafkan
"Dasar anak nakal! Sekarang kamu keluar dari kelas ini. Saya ga terima kamu masuk disini! Jangan kembali sebelum saya selesai mengajar"ucap bu Nilam dingin
KAMU SEDANG MEMBACA
Main Hati
RomanceSakti Putra Greedy. Seorang pilot yang menyukai sepak bola, Diusianya yang ke-27 tahun harus menikah dengan Areyna Khanza Aurynamorra, gadis cantik berusia 21 tahun, seorang pramugari yang menyukai hujan, yang tak lain dan tak bukan adalah adiknya s...