Part 39-END

7.1K 270 9
                                    

-

Beberapa bulan kemudian

Saat ini Khanza sedang duduk disebuah pelaminan bersama seorang pria yang kenyataannya sudah dua kali menemani wanita itu duduk di kursi ini.
Pria itu menatap Khanza yang sedang tersenyum melihat kedua bocah lelaki dan perempuan yang bercanda bersama teman-teman lainnya

"Apa yang kau perhatikan sayang?"Suara pria yang ada disampingnya menginterupsi Khanza

"Eh kak.. Tidak ada, aku hanya melihat anak-anak. Mereka terlalu asik bermain"jawab Khanza sambil menatap pria itu—Kak Sakti nya

"Ya kau benar sayang. Sepertinya kita harus menambah teman bermain anak-anak kan sayang?"ucap Sakti sambil tersenyum sedikit mesum kepada Khanza dan wanita itu memukulnya

"Dasar pria mesum"Khanza mendelik dan Sakti tersenyum kepadanya

"Aku benar-benar tidak menyangka bisa bersama denganmu lagi sayang"

"Aku biasa saja"Balas Khanza cuek sambil menyembunyikan senyumnya. Sakti menatap Khanza kesal lalu terkekeh kepada wanitanya itu

"Aku akan membuatmu merasa luar bisa"Bisik Sakti dan Khanza memukul lengannya

-

Malam ini Khanza sedang berada di kamarnya dan Sakti di sebuah hotel. Sedangkan Rhalin dan Raffa sudah dibawa oleh keluarga Khanza.
Malam ini cukup asing bagi Khanza mengingat dahulu ia juga pernah melewati malam seperti ini dengan Sakti. Bedanya dulu Sakti menghilang di malam pertama Khanza menjadi istrinya. Lelaki itu lebih memilih bersama kekasihnya. Khanza sedikit meringis mengingat masa lalunya namun ia berusaha menepis itu semua.

Khanza duduk sambil membaca sebuah novel roman terbaru miliknya. Wanta itu sangat suka mengoleksi berbagai novel asalkan bergenre romantis. Ia sesekali berkhayal memiliki akhir kisah seperti tokoh utama.

"Jadi apakah novel jelek itu lebih menarik daripada suami tampan mu ini hem?"

Suara berat yang mengagetkannya membuat Khanza mengalihkan pandangannya pada pria yg menatapnya sambil tersenyum lalu ia kembali fokus pada bacaannya

"Kau sangat suka membaca novel roman. Jangan terlalu banyak membaca buku-buku itu, kau akan banyak berkhayal nantinya"Sakti menaiki ranjang dan menutup buku yang dipegang Khanza lalu memeluk wanita itu

"Aku hanya suka membaca akhir cerita itu. Seperi semua kehidupan akan berakhir bahagia"jawab Khanza sambil menyandarkan kepalanya di bahu Sakti

"Tentu saja sayang. Bahkan kehidupan kita akan berakhir bahagia"bisik Sakti

"Semoga saja"balas Khanza lalu tersenyum

"Sayang..."panggil Sakti sambil menatap Khanza dalam. Khanza hanya memasang wajah —pura-pura— tidak paham menatap Sakti

"Ada apa hem?"Balas Khanza

"Aku menginginkanmu"Bisik Sakti lalu dalam sekejap langsung membalikkan tubuh Khanza dan mereka melewati malam panjang ini dengan penuh kebahagiaan

-

Saat ini Sakti sedang menikmati liburannya bersama keluarganya. Mereka menghabiskan hari di villa pribadi milik Sakti di daerah puncak yang sebenarnya sudah pernah mereka kunjungi dahulu.
Sekarang Sakti dan Khanza tengah duduk disebuah gazebo yang menghadap ke kebun stroberi tempat anak-anaknya memetik stroberi.

"Sayang apakah kau bahagia?"tanya Sakti

"Apalagi yang kurang kak? Aku merasa sangat bahagia"Khanza tersenyum pada suaminya

"Aku berjanji akan selalu membahagiakanmu. Aku tidak akan membiarkan seorangpun menyakitimu dan aku tidak akan membiarkanmu meneteskan air mata lagi"Sakti menarik Khanza dalam pelukannya

"Terima kasih kak. Terima kasih untuk segalanya. Aku akan berusaha menjadi istri dan ibu yang baik"bisik Khanza

"Dan aku akan menjadi suami dan ayah yang baik. Aku mencintaimu sayang"ucap Sakti sambil mendekatkan wajahanya pada Khanza dan wanita itu memejamkan matanya bersiap menerima perlakuan manja suaminya

lalu tiba-tiba

"Papa!! Mama ayo kemari.. Temani kami memetik stroberi"

Teriakan itu membuat Sakti spontan menjauhkan tubuhnya lalu mereka tertawa sambil menatap kedua anaknya

"Sepertinya kau harus berhati-hati sebelum anak-anak melihat bagaimana kelakuan mesum ayahnya kak"kekeh Khanza dan Sakti mencubit pipinya

"Tentu saja sayang. Aku tidak akan membiarkan anak-anakku mengetahui apa yang belum pantas ia ketahui"bisik Sakti

"Ayo kita kesana"Sakti menarik tangan Khanza mendekati anak-anaknya yang sebelumnya ia berhasil mencuri kecupan di bibir manis Khanza

Mereka menikmati liburan ini bersama dengan bahagia. Sakti merasa sangat bersyukur karena Tuhan masih memberinya kesempatan untuk menikmati kebahagiaan bersama keluarganya ini. Ia berjanji bahkan di kehidupan berikutnya ia tetap ingin menjadi Sakti seperti ini agar bisa menjadi suami dan ayah bagi keluarganya.

-

THE END.

Yeyeye akhirnya ni cerita kelar juga wkwkwk.. Alhamdulillaaaahhh
Maaf yaa kalau pendek ataupun feelnya kurang dapat. Aku harus menggarap tugas-tugas lagi soalnya jadi aku takut ni cerita ga kelar-kelar makanya aku tamatin.

Makasi buat para pembaca yg selalu setia. Dan maaf untuk segala kesalhan aku. Oh yaa Its Your Love akan aku lanjut tapi belum tau kapan. Selamat menikmati semua. See you💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Main HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang