Sudah hampir sebulan zia berkeliaran di hidup al. Al pun nampak mulai terbiasa dengan ke hadiran zia dengan segala tingkah konyol hantu alay ini. Al juga rutin berkunjung ke rumah sakit bertemu orang tua zia dan dokter nathan, walupun sebenarnya dokter nathan hanya ingin lebih dekat dengan zia. Terkadang karna melihat kedekatan zia dan dokter nathan membuat al kesal. Entah mengapa al tidak suka dengan cara dokter nathan memandang zia.
Apa al cemburu? Tentu saja tidak, dia bahkan masih menjalin hubungan dengan hana walaupun hana selalu menghindar dengan berbagai alasan jika al mengajaknya bertemu.
Sedangkan zia seperti biasa dengan tingkah ajaibnya selalu membuat al geleng kepala. Bagaimana tidak, zia terkadang akan sangat manis lalu sedetik kemudian akan berubah mengerikan jika permintaannya tidak dituruti. Pernah suatu ketika al tidak menurutinya untuk menonton acara music bank dan seketika itu pula raut wajah zia berubah menjadi sangat mengerikan menatap mata al dengan penuh amarah. Membuat al terpaksa menurutinya walau berujung dengan telinganya yang sakit akibat teriakan histeris dari mulut zia.
********
Kini al dan zia tengah berbaring di tempat tidur al.
"Kak al..."
"Hmmm"
"Lo sayang sama kak hana?"
"Banget"
"Karna apa kak?"
"Hana itu semangat hidup aku.. dia baik, lemah lembut, cantik dan dia juga sumber kebahagiaan aku" Zia memang pernah sekali melihat Hana saat al tengah berhubunginya lewat video call.
"Ooo terus kenapa kalian gak pernah ketemu kak? Kalian LDR atau apa? Emang kaka gak kangen sama kak hana... trus kenapa kalian gak nikah aja" oceh zia.
"Kamu tau kan hana itu model. Dia sibuk, bukan gak mau nikah tapi dia belum siap aja katanya dia juga lagi banyak kerjaan"
"Hmmm gitu ya.... rumit banget hubungan kalian tuh.. pusing pala adek bang..."keluh zia sambil menghempaskan tangan nya ke perut al dengan keras.
Bukkhhh....
"Aduh perut ku.. ziia..." al mengaduh kesakitan. Zia seketika langsung duduk tak percaya dengan apa yang barusan terjadi, di susul oleh al yang kini tengah memegangi perutnya.
"Eh.. kak itu tangan gue tadi.. serius... eh... kok bisa sih kan biasanya tangan gue cuma sebatas bayangan gak nyata" ucap zia panik karna baru saja dapat menyentuh sesuatu dengan nyata.
Al yang menyadari itu pun memandang zia dari ujung kaki hingga kepala. Di sentuhnya pipi zia, dingin hal pertama yang al rasakan saat kulit mereka bersentuhan. Namun guratan kebahagiaan muncul di wajah tampan al. Di peluknya tubuh zia meskipun masih terasa sangat dingin.
"Kak... apa ini tanda kalo gue gak akan bisa balik atau hidup lagi" ceplos zia.
Al memper erat pelukannya pada tubuh dingin zia. "Gak... jangan ngomong sembarangan.. aku gak akan ngijinin kamu pergi seperti ucapan kamu ke aku... kamu gak akan pernah biarin aku pergi dan akan ngikutin kemanapun aku pergi"
Zia melepaskan pelukan al dengan wajah cemberut. "Lo kira gue anjing pelacak apa ngikutin kemana pun lo pergi... lo kan ada kak hana yakali gue mau ngikutin lo kemanapun ntar gue di gorok kak hana gimana" protesnya.Al terkekeh mendengar ucapan zia, dia benar juga. Apa sekarang al mulai menjadi serakah menginginkan zia dan juga hana. Katakan lah Al gila namun memang kenyataannya al tidak ingin ke hilangan zia walaupun hana masih memiliki tempat di hatinya juga.
Zia memutuskan untuk tidur dan membiarkan al dalam lamunannya.
***********
Pagi hari saat zia terbangun, al tengah memeluknya namun kini tubuhnya kembali menjadi seperti semula, hanya bayangan semu. Apa yang terjadi padanya, apa semalam hanya mimpi. Tapi dia yakin jika semalam tubuhnya nyata. Zia masih tertegun mencerna semua kejadian yang dia alami pagi ini dan semalam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love
De TodoTAMAT [17 Juni - 10 September 2016] Bukan tentang siapa yang datang duluan. Tapi tentang siapa yang datang dan tak pernah pergi. Do not wait for a happy smile. But, smile for happy. - Gwen Zia -