Puter lagu di mulmet awas baper. Selamat membaca dan berbaper ria 😂
"Pelan - pelan zee"
"Aa... aduh.. susah kak dokter.."
"Kamu pasti bisa... ayo angkat kaki kamu perlahan"
"Humhh.. ya... zee bisa kak zee bisa.
Zia tertawa girang saat kakinya berhasil melangkah sedikit demi sedikit. Ya kini zia tengah menjalani terapi agar kakinya dapat berjalan kembali, di dampingi oleh dokter nathan yang dengan penuh kesabaran melatih zia.
"Oke hari ini cukup... besok kita latihan lagi ya.."
"Kak apa... butuh waktu lama buat zee agar bisa berjalan seperti dulu lagi"
"Kalau kamu rajin dan optimis pasti kamu bisa cepat berjalan zia"
"Siap pak dokter zee pasti semangat kok" ucap zia sambil memberi hormat bak tentara yang mematuhi atasannya.
Nathan mengajak zia bersantai di taman rumah sakit setelah terapi usai. Mereka duduk berhadapan karna nathan sengaja menempatkan kursi roda zia tepat di hadapannya.
"kak... kaka itu dokter beneran apa bukan sih.. perasaan kerjaannya cuma ngabisin waktu sama zee doang sejak zee sadar"
"Aku ini dokter beneran... ya cuma fokus ke kamu aja tapi kalo emang lagi emergency ya ngurusin pasien lain juga kayak mamanya suri yang minggu lalu harus operasi sumsum tulang belakang dan aku lah saat itu dokter yang tidak memiliki jadwal apapun kecuali menangani mu" jelasnya, zia hanya ber o ria menanggapi perkataan nathan.
"Trus kaka... kapan nikah? Pacarnya kok gak pernah di kenalin sama zee?" Polos zia.
Nathan mengeryitkan keningnya dan memandang zia dengan amat serius, membuat zia bingung.
"Aku nunggu kamu" celetuknya.
"dasar dokter gila dih.. zee serius tau kak"Ucap zia seraya memukul pelan lengan nathan.
"Aku kelihatan bercanda ya? Kamu percaya sama cinta pada pandangan pertama?"
"Sejak pertama aku melihat kamu dalam wujud arwah sejak saat itu juga aku tertarik sama kamu zee" sambungnya.
"Gak lucu ah kak.... hmm... zee capek.. bisa kita kembali ke kamar zee?"
Zia berusaha mengalihkan pembicaraan mereka dengan beralasan ingin istirahat. Nathan mau tak mau pun menuruti permintaan zia dan mengantarnya kembali ke kamar.
************
Sudah dua hari Al uring - uringan, sejak kepergian zia al merasa sesuatu dalam dirinya ikut menghilang. Ingin rasanya dia pergi ke rumah sakit mungkin saja arwah zia ada di sana, namun keberadaan hana di sini membuatnya tak bisa pergi. Al nampak begitu kacau, wajah tampannya sangat tak terurus.
Al mengusap wajahnya kasar, mengingat apa yang hana ceritakan beberapa saat lalu membuatnya bimbang.
Flasback
"Pagi al.."
"Pagi han"
"Kamu mau sarapan apa biar aku masakin ya al"
"Aku gak laper... gak usah makasih.."
"Al... kamu kenapa sih.. masih marah sama aku?" Ucap hana sambil bergelayut manja di bahu al yang tengah duduk bersandar di sofa.
Al berusaha melepaskan dirinya dari hana. "Han apa alasan kamu ngelakuin semua ini.. aku tau kamu gak pernah ada perasaan buat aku jadi coba jelaskan semuanya"

KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love
RandomTAMAT [17 Juni - 10 September 2016] Bukan tentang siapa yang datang duluan. Tapi tentang siapa yang datang dan tak pernah pergi. Do not wait for a happy smile. But, smile for happy. - Gwen Zia -