Hening itulah suasana yang tercipta saat ini. Al dan zia tengah sibuk dengan pikiran mereka masing - masinh, hingga akhirnya zia bersuara.
"Gimana kalau zia tiba - tiba menghilang dari kehidupan kak al?"
"......"
"Apa kaka merasa terbebani dengan adanya zia di kehidupan kaka selama ini?"
"Bagaimana kalau kak hana berubah dan kembali pada kaka..."
"Zee rasa pasti kaka gak akan merasa kehilangan zee..."Ucap zia lirih.
"Apa kamu merasa lelah berada di samping ku.. jika memang begitu pergilah"
"Aku tidak akan menahan atau mencegah mu... bukan kah tugas ku hanya bertanggung jawab pada keluarga mu dan aku dengan senang hati akan melakukannya karna itu memang kewajiban ku hingga kau kembali sadar" sambung al dingin.
"Hmm zee rasa zee memang menjadi beban kak al selama ini. Zee akan pergi jika kak al sudah bahagia... mungkin ini salah tapi zee merasa nyaman... zee pikir... zee suka sama kaka"
"Jangan pernah menyukaiku gwen zia... karna hatiku masih tertutup oleh hana" zia tersenyum kecut mendengar jawaban dari al.
"Zee tau kali kak... kan suka itu hak semua orang.. dokter nathan suka sama zee itu hak dia, kaka suka sama kak hana itu hak kaka dan zee suka sama kaka itu hak zee. Lagian zee kan cuma bilang biar gak sok jaim kayak anak abg kekinian gitu kak" jawabnya riang berusaha menutupi rasa sakitnya.
"Elah kaka kok kita jadi tegang gini kayak acara di tv aja haha keliatan makin tua tuh muka lo kak... ehh gak sopan maafkan adek imut ini kak haha" tawa zia. Al pun hanya tersenyum menanggapi tingkah konyol zia.
Suasana mulai sedikit mencair karna ulah zia yang terus saja menggoda al yang kini mulai antusias melihat acara kpop di banding zia.
"Kemaren aja gue di bully karna suka nonton drama lah sekarang dia yang histeris macem emak - emak dapet arisan" cibir zia saat melihat tingkah al yang tengah fokus pada serial drama yang mereka tonton.
******
Pandangan zia teralihkan saat mendengar suara bell pintu dari luar.
"Kaka ada tamu tuh...buru liat siapa tau orang nangih utang" ucap zia santai.
"Bentar ah lagi seru ini... kamu aja sana" balas al tanpa mengalihkan pandangannya dari tv.
"Dih si pikun... mana bisa zee buka pintu zee kan hantu lagi gak nyata kali om" sungutnya.
Dengan terpaksa akhirnya al membuka kan pintunya, dan mematung sejenak saat melihat orang yang berkunjung malam ini ternyata hana.
Hana langsung menghambur ke dalam pelukan al. "maafin aku al... tua bangka itu yang maksa aku buat ngelayanin dia dengan iming - iming aku di sponsori menjadi artis terkenal"
Al hanya terdiam tak menjawab. "Al aku mau balikan lagi sama kamu... kamu pasti mau kan... aku janji akan berubah... aku akan ada buat kamu al..."
"Eumm apa boleh aku masuk?" Tanpa mendengar jawaban dari al, hana langsung menarik tangan al masuk ke dalam apartemennya.
"Kamu suka drama korea.. ih aku gak nyangka... apa kamu depresi pas kita putus" kekeh hana lalu memeluk al dan mencium mesra pipi al tanpa penolakan.
Zia yang melihat itu semua hanya duduk dia. Hana tentu saja tidak bisa melihat zia yang tengah berada satu ruangan dengan mereka.
"Kita ke kamar yuk aku mau bikin kamu bahagia dan ini adalah awal untuk kita al" ucap hana antusias seraya menarik lengan al ke kamar tidur milik al dan zia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love
DiversosTAMAT [17 Juni - 10 September 2016] Bukan tentang siapa yang datang duluan. Tapi tentang siapa yang datang dan tak pernah pergi. Do not wait for a happy smile. But, smile for happy. - Gwen Zia -