"Kak al mau ap.."
Kata - kata zia terhenti saat bibir al berhasil mendarat di bibir cherry miliknya. Semula hanya ciuman ringan namun semakin lama al malah melumat bibir zia, zia hanya diam saja namun al dengan ahli melumat bibir zia hingga membuatnya terlena, bibir zia bagaikan candu untuk al. Rasanya begitu manis dan memabukkan, di tuntunnya zia menuju ke atas ranjang tanpa melepaskan ciuman mereka. Kini al telah menindih zia yang tak berdaya di bawahnya. Ciuman al semakin ganas memaksa mulut zia untuk terbuka dan lidah al pun menjelajahi setiap rongga mulut zia.
Zia yang terengah - engah mencoba untuk melepaskan ciuman mereka dengan memukul dada al pelan, namun bukannya berhenti tangan al malah meremas gundukan milik zia.
Entah kekuatan dari mana saat zia merasa ini semua salah jika dia membiarkan al melanjutkan aktivitas mereka hingga akhirnya zia mendorong tubuh al sekuat tenaga hingga bergiling ke sampingnya. Zia langsung duduk dan merapikan dirinya yang berantakan, dress nya tersingkap hingga mempertlihatkan paha mulusnya. Dia sedikit menjauh dari al yang kini masih memandangnya penuh tanda tanya namun dia tak sanggup untuk duduk karna merasakan pusing di kepalanya.
"Kaka lebih baik istirahat.. tidur..." zia menyelimuti al namun dengan sigap al menarik pergelangan tangan zia hingga terjatuh tepat di atas dada al.
"Tidur bersama" al memejamkan matanya sambil memeluk tubuh mungil zia.
**********
"eunggg.... huaaaaaaa kak.. al kurang ajak... mata keranjang.. om - om senang.... hueeee" teriak zia.
"Arghhh apa sih astaga berisik" balas al malas, dia hendak duduk namun zia menghentikannya.
"No.. No... jangan duduk awas berani duduk apa lagi ngeliat zee... zee tabok ntar..."ucap zia panik, dengan segera dia menutupi tubuhnya yang hampir tanpa busana dengan selimut.
Al teperangah melihat keadaan zia kini bersamanya. Al memang masih mengenakan celana pendek namun berbeda dengan zia yang hampir tanpa busana dan kini tengah sibuk menutupi dirinya dengan selimut.
"Udah di bilang jangan liat hueee kurang ajar dasar emang hueee... mana baju zee cepet keburu zee transparan lagi hueee" teriak zia frustasi.
Al segera memungut baju zia yang berada di lantai dan memberikannya pada si pemilik. Al menutup matanya atas perintah zia saat dirinya tengah mengenakan pakaiannya kembali.
Setelah itu al harus siap dengan amukan zia karna ulahnya.
"Tuan alvaro taoran sekarang pake baju dulu gue tunggu" bentak zia.
Al tengah memang zia yang begitu frustasi mengomel tak jelas padanya.
"Bukannya semalem kaka udah tidur.. kenapa zee bangun dalam keadaan kacau eh kita eh... gak cuma zee yang kacau kenapaa.... zeee itu hantu perawan eh zee masih hidup deh... ya pokoknya zee masih perawan mau hantu mau bukan... kaka gak boleh touch.. touch my body... haram tau bukan mukhrim..." omel zia.
"Semalem gak nginget... yang aku inget cuma kita berdua ituan di padang rumput cuma gak sampe masuk kok akunya keburu ngantuk soalnya jadi ya heheh" jelas al.
"Heh.. kaka mesum banget sih.. aku tau kakak baru potek eh.. patah hati.. merana.. dilema... jones... jomblo baru anget - angetnya... tapi yakali kak... gue bukan cewek ecek - ecek tau kalopun iya gue maunya gituan ama suami gue nantinya syukur - syukur kalo suami gue macem kyuhyun duh astaga otak fangirl gue kumat nih.... ya pokoknya awas aja ya lo kak berani gitu lagi ke gue... liat - liat kek ya kali hantu lo sosor juga... eh tapi kan gue bukan hantu.. tau ah pusing gue" omel zia tanpa henti.
"Iya... iya... ampun tapi gak pake bahas jomblo juga kali zia..."
"Jadi semalem kaka kemana...?" Tanya zia yang mulai melunak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love
De TodoTAMAT [17 Juni - 10 September 2016] Bukan tentang siapa yang datang duluan. Tapi tentang siapa yang datang dan tak pernah pergi. Do not wait for a happy smile. But, smile for happy. - Gwen Zia -