"Kenapa kau diam saja?"
"Masih marah karna kejadian tadi?"
"Astaga Ai... kau akan membuatku gila jika tetap diam seperti itu." Keenan menghentikan laju mobilnya, dan menepikan nya ke pinggir jalan sepi.
"Aku minta maaf." Gumamnya. "Ai...Kumohon bicaralah."
"Kau tau Ken.." Keenan sedikit bernafas lega saat gadis itu ternyata mau menjawabnya juga. "Wanita yang kita temui di club tadi."
Ai menatap lurus ke depan tanpa sedikit pun menoleh ke arah pria di sampingnya. "Dia Grace. Wanita itu Gracia, dia adalah orang yang mencoba membunuhku 3 tahun lalu Keenan. Dia orangnya." Ucap Ai dengan senyum miris.
Keenan mencoba mencerna semua kata - kata yang Ai ucapkan barusan. Jadi dia orangnya, tapi kenapa tadi Ai hanya diam saja seolah dia tidak mengenal Grace.
"Kita menemukannya Ken. Kita menemukannya." Ujar Ai dengan sumringah lalu memeluk Keenan yang sedari tadi hanya diam.
"Kau baik - baik saja Ai? Ya kita sudah menemukannya. Kita akan mengirimnya segera ke tempat yang seharusnya. Aku janji." Keenan membalas pelukannya, mencoba memberikan gadis itu ketenangan dalam dekapannya.
***
Keenan tengah menemani Ai berbelanja untuk kebutuhan sehari - hari mereka di sebuah pusat perbelanjaan, dia hampir mati bosan karna sejak tadi Ai terus saja berkeliling padahal trolli yang mereka bawa sudah penuh dan lengkap.
"Apa masih ada yang kurang? Kita sudah berkali - kali mengelilingi tempat ini Ai." Protesnya.
Ai memandang Keenan yang tengah cemberut, lalu tersenyum setelahnya. "Kau terlalu berlebihan Ken. Aku akan memasakan makan malam yang enak untuk mu setelah kita sampai di rumah, jadi berhentilah merajuk seperi anak kecil. Itu sangat menggelikan." Keenan makin kesal saat Ai menyebutnya seperti anak kecil. "Sudah selesai, cepat kita bayar."
Setelah semua belanjaan mereka masuk ke dalam mobil, mereka pun memutuskan untuk pulang.
"Hei..." Teriak seseorang, membuat keduanya menoleh ke arah suara tersebut.
"Hei... Kau tidak menghubungi ku setelah malam itu." Ucapnya pada Keenan.
"Maaf. Aku sibuk sekali." Balas Keenan.
"Benarkah?" Grace terlihat sedikit kecewa mendengar jawaban dari Keenan. Lalu menatap Ai sinis saat menyadari keberadaannya di sana. "Apa dia kekasihmu?" Tunjuk Grace pada Ai.
Merasa dirinya di sebut Ai hendak menjawabnya namun terlambat. "Dia istriku." Ucap Keenan sambil merangkul mesra dirinya.
Grace terlihat shock dengan jawaban yang terlontar dari mulut Keenan begitupun dengan Ai, yang tengah menatap pria itu tak percaya.
"Kami baru saja menikah, jadi kami masih sangat sibuk." Lanjutnya. Grace melayangkan tatapan tidak sukanya pada Ai. Lagi - lagi dia kalah cepat dengan orang lain saat dirinya menyukai seorang pria.
"Begitukah? Selamat. Kalau begitu maukah kalian menemaniku makan? Sekedar untuk permintaan maaf atas kejadian di club." Ucap Grace.
Keenan memandang Ai sebelum dirinya menerima tawaran dari wanita itu. Ai terlihat tidak keberatan, maka akhirnya merekapun pergi ke salah satu restoran yang berada di dekat pusat perbelanjaan itu.
Di tengah acara makan bersama Grace terus saja berusaha menarik perhatian Keenan dengan bertanya banyak hal seperti pekerjaannya, pendidikan dan masih banyak lagi. Tak jarang wanita itu menyindir bahkan menghina Ai secara tidak langsung dengan berkata bahwa selera istri idaman Keenan sangat membosan kan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love
AcakTAMAT [17 Juni - 10 September 2016] Bukan tentang siapa yang datang duluan. Tapi tentang siapa yang datang dan tak pernah pergi. Do not wait for a happy smile. But, smile for happy. - Gwen Zia -