EPC :Nightmare Server

Episode 11 : Dreaming 2

Phil POV

Kupejamkan mataku dan sedikit teridur. Namun, lama kelamaan warna hitam dipandanganku berubah putih dan semakin lama semakin terang. Kubuka mataku dan melihat sebuah ruangan yang terlihat begitu nyata, aku mengucek mataku dan saat itu aku mengetahui kalau tanganku tidaklah kotak. Aku segera bangun dan bercermin di sebuah lemari di samping tempat tidurku.

"Hah?! Aku manusia?!"

Pintu di kamar ini pun terbuka, dan itu benar-benar membuatku terkejut.

"Sekar ini waktunya untuk makan." kata seorang wanita yang wajahnya begitu samar

"Iya ma!" jawabku dengan sendirinya.

'Tunggu, mama?' gumamku, apa dia ibuku?

Tanpa perintah apapun dari otaku, tubuhku berjalan sendiri kearah sebuah ruang makan. Di samping meja makan wanita yang ku sebut "mama" itu menyiapkan piring dan beberapa roti. Aku duduk dan mengambil segelas susu dan meminumnya.

"Kau akan pergi kerumah Jams bukan hari ini?" tanyanya

"Iya, Jams bilang aku tidak boleh terlambat jadi aku harus cepat." kataku sambil mengambil roti yang telah diolesi margarin, mengigitnya lalu pergi mengambil jaket berwarna biru.

"Aku pergi" teriakku sambil menutup pintu dan berjalan keluar halaman. Sesaat setelah aku menutup pintu, pemandangan yang awalnya penuh warna dan begitu cerah berganti menjadi hitam putih dan semua suara yang kudengar mengecil dan nyaris sunyi senyap. Saat aku sampai di persimpangan jalan, pandanganku semakin memudar. Dan ketika aku menyebrang jalan raya, aku melihat seseorang yang begitu familiar. Begitu aku melewati orang itu, pandangan yang samar itu berubah gelap dan muncullah sosok Herobrine.

"It's time for remember you past isn't it?" katanya

(Saatnya untuk mengingat memori ini yakan?)

"What do you want Herobrine!"

(Apa maumu Herobrine!)

"Just make you remember this memory. Entity will do anything to kill you."

(Hanya membuatmu mengingat memori ini. Entity akan melakukan apapun untuk membunuhmu)

"Why you really care to me?!"

(Kenapa kamu peduli sekali denganku?!)

"Because you're my last hope, for beat Entity" Herobrine berjalan mendekatiku

(Karena kamulah harapan terakhirku untuk mengalahkan Entity)

"Notch, added a code on your character. And that code has been deleted before from this software. You are a half of my code, a half of my body and my mind. So you can use that special code and make that a greatest power in this world" tambahnya

(Nocth, menambahkan sebuah kode ke karaktermu. Dan kode itu telah terhapus sebelumnya dari software ini. Kamu adalah setengah dari kodeku, tubuhku dan fikiranku. Jadi, kamu bisa memakai kode spesial itu dan buatlah sebuah kekuatan terhebat di dunia ini)

"But... But..." pandanganku kembali samar, dan Herobrine mulai terlihat menghilang "No! Wait!" teriakku namun sayangnya semuanya sudah menjadi hitam dan tubuhku terasa begitu lemah.

"Phil!! Bangun!!!" sayup-sayup suara yang terdengar diantara kesunyian yang menguasai pikiranku

"Phil!!! Aku mohon bangunlah!!" suara itu semakin kencang dan membangunkanku, kubuka mataku dengan cepat dan melihat Alattas dengan wajah panik sedang mengguncang-guncang tubuhku.

"Hah?!" sahutku panik

"Griefer!! Phil! Mereka menyerang kita!"

3rd person

Bayu duduk dan berbincang bersama para admin, mereka begitu nyaman dan cepat sekali akrab.

"Hei, apa yang kau rasakan saat pertama keluatanmu muncul?" tanya Ario

"Entah, hanya terasa... Um... Ringan." jawab Bayu

"Hha, kekuatan apa yang kamu miliki?" tanya LittleStub

"Nature? Yakan.. Um.. Tya?"

"Iya, kamu punya Nature power. Hahaha.." jawab Tya di sela obrolannya dengan Erza

Allmoz yang awalnya berbincang dengan admin yang lain, perlahan-lahan mulai agak menjauh dan menatap keluar jendela. Tak berapa lama, sebuah kilatan melintasi mata mereka.

"Eh, apa itu?" tanya Erza

"Firasatku jadi tidak enak." kata Ario

"Mereka datang!" sela Allmoz

"Siapa?" tanya Bayu

"Persiapkan diri kalian para admin! Griefer sudah didepan mata." kata Allmoz sambil berjalan kearah pintu keluar, disusul oleh para admin yang lainnya.

"Hei, Bayu perlihatkanlah kekuatan barumu itu!" pinta LittleStub

"Hehe, tentu!" jawab Bayu santai