Episode 22 : Flashback

92 4 2
                                    

Alattas POV

Sinar matahari pagi menyinari ruangan tempat kami menginap, aku bangun dan meregangkan tubuhku. Aku melihat admin yang lainnya, mereka masih tertidur dengan lelap. Tapi, aku tidak melihat Phil diruangan ini, tunggu, Bayu juga tidak ada.

"Kemana mereka" gumamku

Aku bangun dan berjalan menuju anak tangga, belum sempat aku menginjakkan kakiku aku mendengar suara Phil yang sedang mengobrol dengan Dyonite. Jadi aku batalkan keinginanku untuk mencarinya diatas.

"Ah, paling si Bayu juga ada di atas." gumamku di dalam hati

Aku berjalan menuju teras depan rumah ini, begitu aku sampai di depan pintu masuk aku agak terkejut karena pintunya terbuka. Aku mengintip dari dalam dan melihat Bayu sedang berdiri menatap jembatan yang kemarin rubuh. Aku berjalan menghampirinya dan menegurnya pelan "Ey, bangun awal niih"

"Eh?! Gak, aku cuma gak bisa tidur semalaman" jawabnya lesu

"Emang kenapa?"

"Aku.. Cuma bingung, gimana caranya bangun dari mimpi ini"

"Kau dalam kondisi koma, begitu juga dengan aku dan yang lainnya. Tapi tenanglah, setelah kita mengalahkan Entity, kita bisa terbangun dari tidur panjang ini." jelasku

"Itu yang aku cemaskan, Entity terlalu kuat" gerutu Bayu

"Oleh karena itu kita disini. Kita akan dilatih agar bisa setara dengan dia."

"... Tapi... Untuk berapa lama?" tanyanya

"Aku tidak bisa pastikan berapa lama, tapi menurutku kita tidak akan lama berada di pulau ini"

Phil POV

"Jadi, kiranya lebih baik gunakan virus atau injeksi?" kataku yang memotong perkataan dari Dyonite

Dyonite terdiam dan kembali melanjutkan kata-katanya "... Injeksi menututku, tapi kita bisa belajar dengan virus untuk praktisnya" lanjutnya sambil menggerakkan tangannya

"Phil, bisa bantu aku?" tambahnya

"Ya?"

"Tolong ambilkan tabku yang ada di samping mejaku." pintanya

"Okay" aku berjalan menuju mejanya yang sedikit berantakkan, aku mengambil tab yang terletak diantara beberapa tumpuk buku. Hanya kebetulan atau apa, aku sekilas melihat sebuah album yang berbungkus sampul hijau "Album apa ini?" tanyaku sambil menyentuhnya

"Eeeh.. Itu..." kata Dyonite panik

Begitu tanganku menyentuh album tersebut, lewatlah beberapa 'Flashback' yang asing bagiku, beberapa terlihat begitu nyata tapi aku sulit mengerti. Di salah satu 'Flashback' itu aku memanggil seseorang dengan panggilan "Kakak" lalu orang itu menoleh kepadaku, dia seorang laki-laki tinggi dan badannya agak kurus. Ia menoleh kearahku dan tersenyum senang, aku berlari kearahnya lalu memeluknya begitu erat.

"Akun merindukanmu Kak Dyon"

"Hhaagh!!" secara mendadak 'Flashback' itu terhenti dan aku melangkahkan kakiku mundur

"Phil?!" Dyonite menahan tubuhku ringan dan memegang bahuku, aku menoleh kearahnya. Aku berusaha memberi tahu apa yang baru saja aku lihat, tapi tubuhku sekarang begitu gemetar dan mulutku terasa berat untuk mengatakannya.

"Kau baik?" tanya Dyonite setengah berbisik

"Ak.. Akh.. Aku..." aku merasakan perasaan yang aneh sekali, aku merasa kalau aku dan Dyonite pernah saling mengenal sebelumnya. Aku mengangguk lalu berjalan pelan kearah tangga "Phil?" panggilnya

Aku menoleh kearahnya "Y.. Ya?"

"Kau yakin?"

"Ya.. Ak.. Aku baik. Aku mau mencari udara segar dulu, vi.. Virus itu.. Membuat kepalaku... Berputar.. Hhe"

Dyonite tersenyum cemas dan mengangguk pelan, aku secepat mungkin turun dan pergi keluar. Aku melihat pintu depan terbuka, saat aku keluar aku melihat Bayu dan Alattas sedang mengobrol santai.

"Hem.. Nih anak berdua.." selaku diantara topik obrolan mereka

"Eh, ada kamu. Tadi abis ngobrol apa aja?" celetuk Alattas

"Virus." kataku santai "Hei, bisakah kalian bangunkan para admin yang lain? Kita akan adakan breeving kecil"

"Tentu" sahut Alattas "Ayo, Bay" ajaknya lagi

Bayu mengangguk lesu, dari raut wajahnya aku bisa tahu apa yang sedang ia pikirkan. Alattas berjalan melaluiku, begitu Bayu berjalan melewatiku aku menahan tangannya. Ia terlihat sedikit terkejut.

"Tenang saja. Kalian pasti bisa pulang dan bangun dengan senyuman hangat di wajah kalian" bisikku tanpa menatap wajahnya "Itu janjiku" bisikku lagi

Bayu terdiam, sebelum ia mulai bertanya hal yang lebih lanjut aku berjalan menuju pangkal dari jembatan tanpa sepatah kata. Aku tahu Bayu saat ini menatapku dengan penuh pertanyaan tapi aku dengan cepat mencegah pertanyaan yang siap meluncur dari bibirnya.

"Ayolah! Alattas saja tidak akan sanggup membangunkan para admin kalau dudah PeWe di tempatnya" kataku sambil menoleh dan tersenyum "Kau tenang saja" bisikku lagi

Perlahan Bayu menganggukan kepalanya dan berlari masuk kedalam rumah, aku memalingkan pandanganku dan menatap jurang yang terbuka lebar didepanku.

"Siapa aku sebenarnya? Manusia? Atau hanya sebuah karakter?" gumamku didalam hati

3rd Person

Phil berdiri menatap jurang sambil merenungi apa yang baru saja ia lihat, semua flashback yang baru saja terlintas terlalu berbekas baginya. Semua itu terasa nyata dan seperti membangkitkan memori lama yang nyaris terlupakan. Tanpa Phil sadari, dari balik jendela lantai dua dari rumah itu Dyonite sedang mengamatinya.

"Aku tahu apa yang kau lihat, Phil. Aku tahu kalau kau akan mengingatnya, itu bukan sembarang memori. Kau adikku, bagaimana bisa memori itu hilang begitu saja setelah kematianmu?"

-Bersambung-

EPC :Nightmare ServerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang