Episode 41 - Giant Twin

63 3 2
                                    

3rd Person POV

"Mereka tidak akan menyerah dengan mudah, tuan. Selagi ada Phil dan Bayu bersama mereka, mereka dapat mengalahkanmu. Tuan." Allmoz membungkuk kepada Entity, lalu mengangkat pandangannya perlahan kearah sosok putih dengan mata merah yang dengan tajamnya menatap keluar shield sebuah dunia yang hitam dan putih. Bagaikan dunia tanpa warna, hanya ada block berwarna hitam dan putih, tanpa tanaman yang menumbuhi tanahnya, ataupun hewan yang berkeliling disekitarnya. Semuanya  hitam dan putih, sunyi dan nampak sangat menyendiri "Aku tidak menginginkan Phil dan Bayu" Entity berbalik memandang Allmoz, Allmoz membangkitkan tubuhnya dan mendekati Entity "Aku ingin kau bawa yang lainnya kemari. Semuanya! Kecuali, Phil dan Bayu."

Allmoz mengangguk pelan dan mulai berjalan, namun sebelum langkahnya bertambah Entity berbicara "Sebelum itu, pastikan mereka terhipnotis dengan alat ini." Entity memberikan sebuah set item kepada Allmoz "Pakai yang berwarna merah itu hanya kepada Alattas, ia akan sulit untuk digoyahkan." Allmoz mengangguk lalu terbang keangkasa dan masuk kesebuah gua yang gelap dan dingin.

Bayu POV

"Aku kira kau kemana Dyon~" Phil menarik tangan Dyonite sambil terus berjalan menyusuri labirin. Aku berada tepat dibelakang Dyonite, ia melirik kearahku dan memberiku kontak mata "Um, Phil... Aku rasa Dyon-"

"Baik" Phil melepas genggamannya dan berhenti, ia menatap Dyonite dan aku bergantian "Tapi jangan pergi tanpa sepengetahuan ku. Mengerti?! Kalian berdua." katanya tegas. "Baiklah, Phil. Maaf kalau aku terlalu penasaran. Pasalnya aku tidak pernah pergi sejauh ini, kau tahu Notch menciptakan dunia ini dengan sangat unik." timpal Dyonite dan kami melanjutkan langkah kami, sampai aku sadari material yang membentuk tembok labirin berubah. Yang sebelumnya stone dan coblestone berubah menjadi redstone dan TNT, lantainya berubah menjadi Sand dan panas ketika kami injak. "Wilayah yang aneh" celetuk Erza "Aku rasa kita sudah mendekati monster terakhir." tambah Tya.

"Tunggu" sela Stub "Ada apa?"

"Aku mendengar sesuatu." bisiknya lagi. Kami berhenti dan membiarkan suasana berubah hening untuk waktu yang cukup lama.

*tsssh*
*trak*

"Suara desis ular." bisik Tya, "Yang satu dekat dengan kita." bisik Dyonite sambil membuka layar handbandnya "Alattas" bisik Phil

"Ya?"

"Monster itu takut dengan api, aku minta kau serang mereka dan lumpuhkan mereka saat bersatu."

"Memangnya ada berapa banyak?"

"Du--"

"TSAAAAH" ular itu tiba-tiba melompat kearahku, beruntungnya aku sempat berguling dan menghindarinya "Semuanya berepencar!!" perintah Phil, kami berlari kearah yang berlawanan, namun entah kenapa ular itu lebih tertarik untuk mengejarku "Kamvr*t! Kejar yang lain sana!! Hush!" seruku ditengah usaha untuk menghindari setiap serangannya, tubuhnya terlihat begitu licin, berkilau seperti mutiara yang dilapisi lendir.... Yah! Tubuhnya memang berlendir!

"Hei!" seru Ario dari belakangku dan melemparkan beberapa bola slime kearah ular itu, sayangnya ular itu benar-benar tertarik denganku "Etdah, aku dikacangin."

"Tolong aku hei!" teriakku sambil sesekali menoleh dan menyerang ular itu. Ario dan Tya berusaha membantu namun ular itu tidak memperdulikan mereka. "Ularnya suka sama lu Bay!" celetuk Erza "Setdah!" gerutu Tya "Jangan kacangin aku dong!!" seru Ario

Aku berhenti berlari dan menyadari kalau aku berlari kearah tumpukan TNT. Aku menoleh dan melihat ular itu semakin mendekat dengan ganasnya. Apa aku harus melakukan bom bunuh diri?! Tidak! Pasti ada jalan lain, aku melirik kekanan dan kiriku lalu aku menemukan sebuh tempat untuk berpijak. 'Aku akan melompat kesana' gumamku. Ular itu semakin mendekat, begitu ular itu melompat untuk memakanku aku menghindar kesamping dan melompat kearah pijakan yang tadi aku lihat. Ular itu menabrak tumpukan TNT dan membuat beberapa susunannya rubuh dan menimpa ular itu. Aku berusaha bangkit, lalu aku melihat Phil dan Erza mendekatiku "Kau baik? Bay?" tanya Phil "Ya! Aku ba--"

Tiba-tiba tempat aku berpijak bergetar, dan semakin lama bergerah naik keatas "Uwaaaa!"

"Bayu!! Lari dari makhluk itu!!" seru Dyonite di tengah larinya.

"TTSSSSHH!!"

"Ah! Sial!!" gerutuku, ternyata tempat aku berpijak bukanlah sebuah batu namun bagian tubuh-- lebih tepatnya kepala --dari ular yang lainnya. "Melompatlah Bayu!" seru Tya, sebelum aku sempat mengambil ancang-ancang ular itu menggelengkan kepalanya dan berusaha melemparku. "Hwa!! Hwa!! Hwa!!!" teriakku.

"Light Strom!!" seru Erza, ia menghentakan kakinya kepasir yang ia injak lalu pilar petir muncul dan menghantam ular tempat aku tersangkut-- ya aku memeluk erat kepala ular ini, jadi mari katakan aku tersangkut. Ular itu menjatuhkan kepalanya dan membuatku terpental beberapa block, Phil menghampiriku dan membangkitkan tubuhku "Bertahanlah Bayu."

*Brak*

"TSAAAAH!!"
"TSSSSH!"

Kedua ular itu kini bangkit dan menatap kami "Sekarang apa?" bisikku "Kita hanya bisa serahkan mereka kepada Alattas.."

"Atau kita akan berakhir disini saja..." sela Erza pelan.

-Bersambung-

A/N : Ugh '-') Author ngabisin waktu lama cuma buat bikin artnya '<') yaaaah, not bad :'v tiga jam lebih bikin itu-- nonstop --dan hasilnya gak seperti yang diharapkan ;-;)

Ty Crafter untuk dukungan kalian!

Keep reading!

EPC :Nightmare ServerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang