Episode 42 - TNT

60 3 0
                                    

Author note didepan chapter....

Aye! ('-')/

Minecrafter.. Mohon maaf untuk hiatusnya saya (untuk kesekian kalinya)
Jadwal update udah author ubah supaya ada waktu senggang buat buka dan nulis lanjutannya.

Sekali lagi maaf, dan ok!
Selamat membaca!

-----

Sebelumnya di Nightmare Server....

"Pakai yang berwarna merah itu hanya kepada Alattas, ia akan sulit untuk digoyahkan."

-----

"Bertahanlah Bayu."

*Brak*

"TSAAAAH!!"
"TSSSSH!"

Kedua ular itu kini bangkit dan menatap kami "Sekarang apa?" bisikku "Kita hanya bisa serahkan mereka kepada Alattas.."

"Atau kita akan berakhir disini saja..."

----

Bayu POV

"Gak! Kita gak akan mengakhiri perjalanan panjang ini begitu saja!" seruku sambil mengambil dua buah smoke bomb dan melemparnya kearah monster-monster itu "Berpencar!" seru Phil, dengan cekatan aku dan Erza pergi ketempat yang lebih tinggi, Erza dengan mudahnya terbang melayang diudara meneliti makhluk yang ada di dalam gumpalan asapku. Aku memanjat satu persatu dinding ruangan dan mendapati sosok dengan jaket merah menatapku lekat "Hoi! Alattas! Ini giliranmu!" teriakku "Ya, tapi sebelumnya aku minta bantuanmu!" "Ha?"

Ario POV

"Ario! Aku ingin kau amankan hero yang lainnya, biar aku, Bayu dan Alattas yang tangani ini!" perintah Phil, aku mengangguk dan pergi untuk mengamankan hero yang lari kocar-kacir tak tentu arah. Saat aku ingin mengamankam Stub aku melihat Bayu melompat terjun kearah asap yang memblokade pandangan kedua monster itu. Aku tidak mengerti apa yang akan mereka lakukan, tapi semoga saja itu adalah ide yang efektif. Stub, Dyonite, Tya, Erza dan aku bersembunyi di balik tembok labirin yang agak cekung dan tinggi. Stub dan Erza terduduk lesu sambil sesekali mengeluh kesal tanpa alasan yang jelas, Tya mengintip dari balik tembok dan mencoba melihat apa yang terjadi didalam kabut tebal itu. Aku melakukan hal yang sama, nampak ganjil memang bom asap itu memiliki efek yang lumayan lama. Kabutnya bahkan belum terlihat ingin meninggalkan lokasi itu, aku menyipitkan mata untuk kesekian kalinya dan memandang kearah beberapa bayangan yang lewat di dalam kabut itu, bagaikan menonton sebuah pertunjukan boneka bayangan atau lebih tepatnya wayang. Bayu dan makhluk itu hanya nampak sebagai bayangan apabila jarak mereka dekat dengan bagian ujung kabut.

EPC :Nightmare ServerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang