Bayu POV
Perlahan sinar mulai menghilang, digantikan oleh kegelapan malam yang begitu menghanyutkan. Kami belum lama memasuki Bass Jungle, kabut tebal mulai menyambut kami perlahan-lahan. Phil turun dari kudanya dan berjalan sambil melihat-lihat daerah yang akan kami lewati, aku ikut berdiri disampingnya melihat kearah sebuah jurang yang begitu luas dan dalam. "Kita akan turun dan menyusuri dasar jurang ini, nanti kita akan memasuki sebuah temple dan mencari sebuah Stronghold." jelas Phil kepadaku "Tapi sebelum itu, kita akan mencari tempat untuk beristirahat." sela Erza, Phil dan Dyonite mengangguk setuju. "Ada baiknya kalau kita istirahat di dasar jurang, sayang kalau kita langsung beristirahat di sini. Jalan turunnya tidak jauh kok."
Kami kembali melangkahkan kaki dan melihat sebuah block batu yang tersusun sebegitu rapihnya, tumpukkan batu itu mungkin lebih mirip sebuah gapura 'selamat datang' dibanding batu yang tertumpuk tanpa sebab dan tujuan. Torch menghiasi kedua sisi dari gapura itu, membiarkan para petualang melihatnya sebagai tanda ada sebuah peradaban di bawah jurang yang besar dan sunyi ini.
"Bayu" bisik Alattas "Ya?"
"Tidakkah kau merasa kalau ada yang mengintai kedatangan kita?"
"Dyonite bilang wajar saja, ya aku menyadarinya. Sedari tadi aku selalu tertarik untuk memanjat pohon dan melihat siapa yang sedang memata-matai kita."
"Aku, akan mempersiapkan panahku. Aku yakin sebentar lagi kita akan diserang." aku mengangguk pelan dan meraba Smoke Bomb yang menghiasi pinggang sebelah kiriku, tanganku mulai sedikit bergemetar
"Siap atau tidak, aku akan melindungi kalian semua."
?? POV
"Pagi pemalas!! Kau harus pergi dan mencari sebuah persembahan!" suara itu terus terngiang di kepalaku, aku kembali mengerang untuk kesekian kalinya dan membalikkan badanku kesisi lain dari dedaunan pohon. Suara itu terdengar berdecak beberapa kali "Aku bilang bangun!! Bangun!!" kali ini suara itu terdengar lebih kencang dan disusul oleh hantaman keras dibahuku "Argh! Iya! Iya! Ah!!"
Kubuka kedua mataku dan melihat sosok dengan jaket hitam-merahnya berdiri dengan alis yang menajam dan pipi yang mulai memerah, tangannya mulai terasa panas dan muncul sebuah aura panas disekitarnya. "Ghaly! Kendalikan kekuatanmu! Iya, iya aku bangun"
"Huh! Dasar pemalas! Aku menyesal telah membuat janji seperti ini dengan ayahmu! Kau benar-benar pemalas!" daun yang ada di sekitarnya perlahan mulai terbakar "Hush! Salahmu sendiri kenapa datang saat ayahku sedang sekarat." Ghaly membuang mukanya sambil mendengus kencang
"Kau harus ingat, kita memang berbeda ibu, tapi kita satu ayah." ia kembali mendengus "Ya! Tentu! Kau anak ratu! Dan aku anak selir! Katakan saja itu terus!" ia melangkahkan kakinya pergi dan meninggalkan jejak hangus disetiap langkah yang ia ambil, "Ghal?" aku mengejarnya dan terus mengejar langkahnya yang begitu cepat "Terus saja bermalas-malasan di hari yang penting ini! Kau adalah penerus tahta! Dan aku?! Hhah! Hanya pelayan!"
"Duuh, Ghaly. Jangan marah dong, kau tahu kalau aku tidak bisa menghilangkan sifat malasku.... Ghal?" ia menghentikan langkahnya dan menggentakkan kaki kanannya ke lantai batu, api menyembur dari kedua kakinya dan membuat seisi lorong dipenuhi oleh kobaran api "Hagh! Baik.. Baaiiik. Aku tenang, kau mengakuinya! Sekarang mandilah dan aku akan mengantarmu ke Grimper Temple."
"Jangan marah..."
Ghaly menarik napas panjang lalu menghembuskannya perlahan-lahan "Hari ini hari baru untuk kita Sky, hari ini adalah hari kelahiran kita. Hari dimana kita bersama-sama menginjak usia enambelas tahun, perayaan kedewasaan ini harus berjalan baik."
"Terutama untukmu, kau akan resmi memimpin kerajaan ini setelah perayaan itu selesai." api yang berkobar di tubuh Ghaly perlahan mulai padam, hawa panas yang menyengat kulit mulai mendingin begitu juga dengan pikirannya.
"Yahaha, jangan marah dong. Kau tahu kalau Slime selalu ingin tidur lebih lama." aku merangkul kakak tertuaku itu "Ash! Ash! Panas!!" aku menarik lenganku kembali dari bahunya "Eh--eh maaf, jangan di sentuh dong! Aku inikan api."
Aku tertawa sambil menahan rasa terbakar di lengan kananku, warna merah pada wajahnya mulai menghilang, matanya yang merah menyala kembali menghitam begitu juga dengan rambutnya. "SkyBlue! Si Slime hijau dengan hoodie putih! Aku masih bingung kenapa namamu Blue."
"Ada artinya tahu, suatu saat nanti kamu akan tahu!" dia itu kakakku, kami memang satu ayah. Ayahku seorang raja yang agak berperilaku sewenang-wenang, ia kurang setia dengan banyak hal. Selayaknya para raja yang lainnya, ayahku memiliki banyak selir dan salah satu selirnya itu melahirkan seorang anak bersamaan dengan kelahiranku. Hanya berselisih dua jam, aku hadir setelah Ghaly.
Ghaly itu sosok yang mudah emosi, persis seperti ayah. Tapi, ia tidak bisa meneruskan pemerintahan ayah hanya karena ia adalah anak dari selir. Peraturannya selagi ada anak dari ratu, anak dari selir hanya bisa menjabat sebagai perdana menteri atau yang lainnya. Aku adalah penerus kerajaan ini, dan hari ini aku akan berburu untuk persembahan atas keberanjakkanku menjadi seseorang yang dewasa.
****
Hari mulai menjelang sore, aku dan Ghaly telah menyusuri Bass Jungle dan belum mendapatkan satupun buruan untuk persembahan. "Kita kurang beruntung" keluhku
"Ayo kita ke perbatasan antara Bass Jungle dengan dunia luar!" ajak Ghaly, kami memanjat pepohonan dan melakukan parkour hingga aku melihat sekumpulan orang sedang berjalan menuju Bass Jungle "Psst, Ghaly!"
"Hah?" Ghaly menghentikan lompatannya dan menoleh kearahku, aku menunjuk ke sekumpulan orang-orang itu "Hei, gadis itu terlihat mirip denganmu!" candaku. Ghaly menatap gadis dengan headphone biru yang sedang menunggangi kuda lekat-lekat, ia mulai tersenyum aneh "Heh, Ghal?" ia tidak mendengarkan bisikanku dan bergerak mendekati mereka "Aduuh, Ghal!!"
Salah satu dari mereka--yang berjalan di paling belakang--menyadari pergerakkan Ghaly "Tunggu!" kata orang itu, gadis itu menoleh "Ada apa Za?" katanya
"Duh, habislah kita!" gerutuku pelan
-Bersambung-
![](https://img.wattpad.com/cover/72349386-288-k184697.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EPC :Nightmare Server
AdventureHey! Sobat sequel EPC milik FanPage MPEPCIN kini hadir di Wattpad! Terus gunakan #EPCNS ya :3 Dan baca sequel EPC lainnya ^.^ hanya di : facebook.com/MPEPCIN #66 (26.6.17) #95 (24.6.17) #170 (19.6.17) Selamat membaca. -Admin P_Co-