Episode 4 : The Last Hero 1

140 3 0
                                    

Erza POV

Semua waktu yang kuhabiskan untuk membuat "map" itu terbuang sia-sia.
Semua pemikiran dan perhitunganku rusak begitu saja.
Tidak.....
Tidak akan kumaafkan, orang yang telah merusak hasil kerja kerasku selama ini!!
TIDAK AKAN!!!

Aku bangkit dari dudukku, dan menatap tajam kearah tokoh paling fenomenal itu. "Entity! Kau akan MATI!!!" kuhentakkan kakiku lalu muncullah beberapa lava block yang melayang di sekitarku.

"Erza!" jerit Tya

"TIDAK AKAN KU MAAFKAN!!!" aku berlari secepat apapun yang aku bisa menuju tokoh itu

Aku hanya merasa marah, dan tubuhku semakin tidak terkendali. Kesadaranku semakin berkurang, dan sahabatku Tya mulai menunjukkan reaksi panik.

3rd Person

"Erza!!! Kendalikan dirimu!!" teriak seorang gadis berambut biru

"Apa... Apa yang terjadi?" kata Bayu

"Kau! Kau Hero yang terakhir kan!! Tunjukan kekuatanmu!!! Dan cegah Erza!!" teriak gadis itu

"Apa??! Aku tidak tahu?! Apa maksudmu?! Hero?!" rasa panik dan penasaran memenuhi pikiran Bayu saat ini, ia tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

"Kau... Kau... Haaah! Sudahlah!! Biar aku yang tangani ini! Kau diam saja!" bentak gadis itu dengan perasaan kesal.

Di lain pihak Phil dan Allmoz menyerang tokoh itu tanpa henti, terutama Phil yang kini sepenuhnya dalam kendali Herobrine. Matanya yang putih terang menandakan kalau Herobrine telah ikut dalam pertarungan ini. "Serang dia!" begitulah suara yang teringiang-ngiang di kepala Phil saat ini. Tubuhnya bergerak tidak terkendali, sedangkan fikirannya sedang pergi ke sebuah ruangan yang agak hangat dan gelap.

Phil berdiri di sudut ruangan itu dan meneliti tempat yang ia datangi, lagi-lagi ia melihat dunia nyata dan wujud asli dari manusia. Kali ini ruangan yang ia datangi tidak seperti rumah sakit, meskipun tabung oksigen masih menemani seorang anak laki-laki yang tertidur di ranjangnya. Phil menatap anak itu dingin lalu melirik kearah pintu yang hampir sepenuhnya terbuka, ia penasaran apa yang ada di luar ruangan ini. Phil mengintip sedikit keadaan di luar ruangan, dan melihat seseorang dengan pakaian putih panjang berjalan menuju ruangan tempat ia berada. Phil segera kembali ke sudut ruangan dimana ia tadi muncul, namun sebelum sampai di tempat itu orang berbaju putih itu telah sampai dan menyalakan lampu kamar.

Phil menoleh terkejut, ia takut kalau orang itu dapat melihatnya. Tapi, jauh dari apa yang ia bayangkan manusia itu menghiraukannya. Phil menatap orang itu dan menenangkan diri.

"Dokter, anak saya kenapa?" tanya seorang perempuan yang usianya nampak tua

"Hh, dia masih tertidur. Nampaknya dia baru saja memasuki masa kritis." sahut orang berbaju putih panjang itu

"Kapan dia akan bangun, dok?"

Orang itu menggeleng pelan "Saya tidak tahu, tapi yang pasti dia akan bangun setelah melewati masa kritisnya."

Phil mengkerutkan keningnya "Apakah dia Bayu?" gumamnya

Phil mendekati anak itu dan melihat dengan jeli. Anak itu terlihat begitu nyaman, dengan selang oksigen yang menghiasi wajahnya dan perban di kepalanya. Lalu seorang anak laki-laki yang lebih muda naik keatas ranjang itu dan menepuk perut anak itu pelan. "Kakak, ayo bangun. Kita main Minecraft lagi." suaranya terdengar bergemetar

"Dia tidak akan bangun." sahut Phil pelan

"Kakaaaaak"

Phil tertunduk menatap tubuh manusia itu pikirannya kini sibuk memikirkan bagaimana nasib lima manusia yang lainnya. Para manusia yang terlebih dahulu di culik jiwanya oleh Entity303, para player istimewa yang akan menyelamatkan dunia Minecraft dari Entity303. Diantara pemikiran tentang nasib para manusia itu sebuah kenangan masa lampau lewat di pikirannya, tentang siapa ia sebenarnya dan apa yang telah terjadi dengannya. Air mata mulai muncul dari balik poninya yang panjang, menghiasi pipinya yang lembut dan manis. Begitu juga dengan anak laki-laki tadi yang kini juga sedang menangisi kakaknya yang koma.

"Kalian akan pulang.... Kalian... Akan bebas" bisik Phil pelan sebelum tubuhnya mulai samar dan menghilang dari ruangan itu.

Bayu POV

"Hei! Jelaskan padaku apa yang terjadi!!" teriakku kepada gadis berambut biru itu

Tidak ada jawaban, gadis itu telah pergi dan meninggalkanku sendiri dalam kondisi panik. Aku tidak mengerti apa yang terjadi dan kenapa rasa sakit akibat terjatuh tadi tidak kunjung hilang. Aku berusaha membangunkan tubuhku, namun rasa sakit ini membuatku terus terjatuh. Aku melirik kearah keramaian di ujung jalan, mereka sedang berkelahi melawan seseorang, pastinya tapi aku tidak tahu siapa orang yang mereka lawan. Tunggu, salah satu dari mereka bilang Entity?
Apa benar yang mereka lawan itu Entity303 si pemusnah server

Aku tidak mengerti kenapa ini terjadi, sungguh.
Ku pukulkan tanganku ke lantai dengan kesalnya, namun beberapa detik setelah itu muncullah retakkan di sekitar lantai yang aku pukul, retakkan itu makin lama makin meluas dan melebar.
Aduh, apa yang telah aku lakukan.

EPC :Nightmare ServerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang