Phil POV
Matahari bersinar cerah sekali, kesunyian damai menambah ketenangan di dasar jurang yang dalam. Sky masuk kedalam istananya dan belum kunjung kembali, Tya dan aku hanya memandangi langit. Sesekali aku mengobrol dengan Ghaly, tapi karena aku kekurangan topik kami tidak banyak bicara. Begitu ia kembali, matahari hampir berada dibagian barat dunia type invinte ini. "Maaf menunggu" katanya sambil membawa sebuah peti kayu yang sudah begitu tua "Tuan Sky, biar aku yang bawakan." timpal Ghaly.
"Ayo, kita pergi ke temple itu." ajak Tya yang sudah tidak sabar menunggu, aku membantu menaikkan peti kayu itu kesebuah gerobak kecil yang akan ditarik oleh kuda yang ditunggangi oleh Ghaly.
Kami sekali lagi berangkat menunggangi kuda, angin lembut menghempas rambutku yang panjang mengelus lembut kulitku yang agak sedikit coklat. Rasa kantuk mulai mendatangiku, tanpa aku sadari aku memeluk pinggang Ghaly dan bersender padanya, aku bisa merasa jantung Ghaly berdegup kencang. Tapi anehnya aku mengabaikannya dan tertidur lelap.
Bayu POV
"Oalah! Kenapa jubahku tidak mau lepas!" seruku kesal dari balik shield cyber milik Dyonite, aku penasaran bagaimana dia bisa melakukan ini, padahal diakan bukan Hero. Ah sudahlah! Itu tidak penting!
"Pst, bayu.."
"Hah?" aku menoleh mencari suara siapa itu "Heh! Kok bisa sampai kesini? Ario?" kupandang aneh wajah Ario yang tersenyum lebar "Aku admin lama, dan aku tahu beberapa trik bagus. Hahaha, sini! Aku bantu!" dia menarik jubahku yang tersangkut dan menurunkanku perlahan dari tembok "Thank you~" katanyaku setengah bernyayi. Ario mengayunkan tangannya "Nah, sekarang apa yang akan kita lakukan pada--" asap hijau kembali memenuhi ruangan "Gah! Monster itu!" sambungnya lagi.
"Tusuk bagian belakangny? Setidaknya tadi itu berhasil.."
"Kau yakin? Dia tidak akan melemparmu lagi?" candanya
"Ha... Ayolah, lalu apa yang akan kita lakukan?"
"Kau lihat bagian tubuh yang kosong dari monster itu? Di bawah kepalanya.." monster itu memukul beberapa hero yang melawannya lalu membalikan tubuhnya kearah kami, seolah berkata 'Ini giliran kalian'
"Ya aku lihat."
"Lari! Bayu!" seru Ario dan kami pun berlari kearah yang berbeda.
3rd Person POV
"Kau akan membutuhkan tiga item spesial ini" kata Sky sembari menyerahkan tiga item berbentuk kotak dan berjalan kearah pintu masuk labiri, Sky menatap lekat pintu labirin tersebut "Ada tiga monster di dalam sana. Tiga monster itu memiliki lubang di salah satu bagian tubuhnya. Sisihkan waktumu dan buat mereka tidak terfokus agar kau bisa memasukan item itu kedalam tubuhnya."
Phil memasukan Item itu kedalam Inventorynya dan mendekati Tya "Baiklah, kami akan berhati-hati."
"Tidak hanya itu, Phil. Setiap monster memiliki kekuatan spesial tersendiri, dan mereka juga punya kelemahan. Yang pertama monster katak, monster itu punya lubang dibawah kepalanya. Ia lemah terhadap cahaya dan akan menjadi ganas ketika bertemu api."
"Lalu yang lainnya?" sambung Phil, Sky menatap Phil lalu tersenyum. "Dua lainnya itu kembar! Mereka selalu berpasangan... Kemanapun yang satunya pergi, akan ada monster yang lainnya didekatnya. Mereka lemah terhadap api tapi akan ganas kalau ada ledakan didekat mereka."
"Um... Dan.. Lubangnya?"
"Yang satu ada di punggungnya dan yang lainnya di perut. Monster ular kadang memang sulit dikalahkan, satu-satunya cara agar dapat memasukan item itu adalah melumpuhkannya saat mereka bersatu."
KAMU SEDANG MEMBACA
EPC :Nightmare Server
MaceraHey! Sobat sequel EPC milik FanPage MPEPCIN kini hadir di Wattpad! Terus gunakan #EPCNS ya :3 Dan baca sequel EPC lainnya ^.^ hanya di : facebook.com/MPEPCIN #66 (26.6.17) #95 (24.6.17) #170 (19.6.17) Selamat membaca. -Admin P_Co-